15. Wisuda Kaveh [The End]

5.2K 399 93
                                    

Kaveh merapikan rambutnya di depan kaca, ia harus tampil sempurna hari ini karena hari ini ia akan menghadiri wisudanya. Tapi ada beberapa hal yang cukup mengganjal di pikirannya, dari semua teman-temannya yang diantar orang tuanya dan diberikan ucapan selamat dari keluarganya. Ia hanya sendiri.

"Apa orang tua gue gak bangga sama gue yang susah-susah kuliah di Akademiya?"

Ia terdiam beberapa saat sampai suara Alhaitham mengejutkannya "Kaveh"

"Oh! Iya bentar!"

Ia segera memasang hiasannya yang membuat penampilannya semakin sempurna lalu segera pergi ke tempat Alhaitham yang menunggunya bersama Tighnari dan Cyno.

Mereka bertiga mengobrol cukup asik, dengan penampilan formalnya. Alhaitham membawa sebungkus paper bag berlogo Akademiya. Itu berisi toga yang akan digunakan Kaveh nanti. Ia segera berlari menghampiri teman-temannya itu.

"Cie yang akhirnya resmi jadi S.Arsitektur" ledek Tighnari lalu tertawa.

Alhaitham tersenyum dan menyodorkan paper bag di tangannya ke Kaveh "Pake nih, barusan gue ambilin"

"Ntar aja di gedung wisuda" jawab Kaveh.

"Akhirnya gue gak bakal denger suara palu tengah malem" Cyno nimbrung sembari memakan sebungkus cilor.

"Gue yang denger" sahut Alhaitham sembari menatap sinis Cyno. Karena memang faktanya, Alhaitham yang merasa bising dengan ulah Kaveh bukan Cyno atau Tighnari.

"Udah... Ayo berangkat ke lokasinya, keburu acara mulai juga kan?" ujar Tighnari lalu mereka pun segera pergi ke lokasi acara wisuda di gelar.

Singkat cerita acara berjalan dengan lancar, Kaveh mendapatkan gelar sarjananya lalu mereka foto bersama. Cyno dan Tighnari berpencar untuk memberikan selamat pada kating di fakultas mereka masing-masing sedangkan Alhaitham sibuk menemani Kaveh yang sepertinya memikirkan sesuatu.

"Ngapain lo ikutan ke sini? Gak kasih ucapan buat kating lo?" ketus Kaveh sembari menyeka air matanya.

"Lo nangis?"

"Gak lah! Sok tau, kelilipan!"

"Lo kangen orang tua lo kan?"

Kaveh tidak memberi jawaban dari pertanyaan itu. Ia hanya tertunduk. Alhaitham paham keadaan teman sekamarnya itu lalu menarik tangannya ke tempat yang lebih sepi.

Di tempat itu, Alhaitham mengajak Kaveh duduk di sampingnya dengan menepuk-tepuk rumput di sampingnya. Kaveh pun juga duduk di situ dengan memeluk lututnya "Tham..."

"Gak usah ngomong, rasain aja suasana di sini. Gue udah tau"

"Makasih buat 3 tahun udah tampung gue, lo bahkan... Rela jadi bagian Akademiya demi gue kan?"

"Demi bertahan hidup. Orang tua gue meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan di pusat penilitian Akademiya. Jadi gue gak ada pilihan lain"

"Hah?! Kok lo gak ngomong?!" Kaveh menatap Alhaitham dengan tajam. Ia cukup terkejut mendengar kabar itu.

Alhaitham tidak pernah memberikan alasan mengapa ia mau bekerja menggantikan posisi Ayahnya di Akademiya. Dan sekarang ia baru mengetahui semuanya.

Mata Alhaitham masih menatap ke pemandangan bukit di belakang Akademiya itu "Karena gak penting"

"Tham, mereka orang tua lo"

"Ya. Tapi gue capek, Veh. Lo kepikiran orang tua lo kan?"

Kaveh mengangguk dan perlahan tangisnya pecah sembari ia mengomel "Gue.. gue mau kayak temen gue, iya tau ini childish kalo gini. Tapi gue mau ada orang yang bangga sama pencapaian gue. Orang tua gue tinggalin gue di panti gitu aja, kalo emang gak mau punya anak napa mereka malah lahirin gue lalu buang gue?! Temen gue semuanya wisuda didampingi orang tuanya, Tham. Dan gue? Siapa yang ada buat gue di sini?! Gue usah sejauh ini... Apa orang tua gue... Ah brengsek! Gue benci mereka! Tapi gue juga mau tunjukin ke mereka, gue lulusan Akademiya, gue mau kasih tunjuk mereka perjuangan gue sejauh ini, pokoknya..."

My Roommate - BL (Alhaitham x Kaveh) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang