INSANITY 🔞

885 36 2
                                    

'Brug'

Ahh sial dia membantingku terlalu keras

Tunggu dulu, ini dimana? Apakah aku dibanting keatas kasur?

Sial aku tidak bisa melihat apapun karena mataku yang tertutup.

Aku tidak bisa melawan karna tubuhku terikat.

Aku tidak bisa melawan karena mulutku disumpal.

Ini adalah hari terburuku!

Yak siapapun kau yang menculikku!

Kau salah orang!

Aku bukan kakakku Choi Minki!

Aku Choi Chanhee!

Aku hanya siswa SMP biasa!

Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku hei!

'Zrreet'

Dia melepas kain yang menyumpal mulutku dengan kasar

Huh akhirnya aku bisa bersuara.

"Yak lepaskan aku!" Teriakku begitu dia melepaskan kain itu.

Ah sial aku masih tidak dapat melihat maupun bergerak.

Awas saja kau, sekali kau melepasku aku akan menghajarmu!!!!

"Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku!! Kau salah menculikku!  Yak! Aku bukan Choi Minki! Yak! Ayahku tidak akan menebusku jika kau menculikku!" Cerocosku pada penculikku.

Namun kenapa dia tidak bersuara ataupun menjawabku?

Walau aku tidak bisa melihat tapi aku bisa merasakannya.

Bahwa hanya aku dan penculikku yang berada diruangan ini.

Apa dia melakukan penculikan ini sendirian?

Ah sial!

"Kau hanya akan mendapatkan bangkai ku jika kau menculikku! Jadi lepaskan saja diriku!"

Dia masih tidak ingin berbicara denganku?

Bodohnya aku mengajak bicara penculikku sendiri.

Ah tidak...

Aku merasakan wajahnya mendekatiku

Aku bisa merasakan deru nafasnya di tengkukku.

Hei jangan-jangan dia bukannya salah menculik...

Tapi dia hanyalah paman mesum yang akan memperkosaku?

Tidak!!!

Eommaaa!!!

Tolong anak bungsumu ini Eommaaa!!!!

"Hhuuuuwaaaaaa Eoomaaaa"

Aku tidak kuasa berteriak memanggil ibuku, aku benar-benar takut saat ini.

Apalagi saat ini dia sedang menyangga kepalaku, aku akan diapakan oleh paman mesum ini?!

"Hikss... ampuni aku paman" aku benar-benar menangis ketakutan saat ini.

Dia mengusap kain yang menutupi mataku lalu beralih mengusapi pipiku.

Aku bisa merasakan betapa besar telapak tangannya yang berada diwajahku.

Aku semakin ketakutan dan menangis sampai aku yakin kain yang menutupi mataku ini sudah basah.

"Hiks... paman kumohon lepaskan aku hiks"

Aku menggelengkan kepalaku saat dia mencoba mengusapi air mataku.

"Aku mendapatkanmu dengan susah payah, kenapa aku harus melepaskanmu begitu saja?"

Suara ini...

Suara yang begitu dalam ini...

Songs For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang