Walkin in time

254 11 1
                                    

Chanhee menuangkan kembali anggur kedalam flutenya dan memainkannya sembari memandangi langit malam di restoran pusat kota seoul.

Musik jazz dan pemandangan Seoul dari atas serta gemercik rintik hujan membuat lelaki itu semakin hanyut dalam pikirannya.

Ia meneguk anggurnya perlahan kemudian mengulum bibirnya sendir

Entah mengapa suasana yang romantis ini malah membuat hatinya semakin kalut.

Malam ini akan menyenangkan jika ada Younghoon masih berada disisinya.

Namun sekarang suasana romantis ini hanya menjadi suasana yang sangat menyedihkan baginya.

Ia masih ingat betul sebulan yang lalu Younghoon memutuskan untuk berpisah dengannya setelah 7 tahun mereka menjalin hubungan dan juga 2 tahun mereka tinggal bersama.

Younghoon ingin melanjutkan studinya ke inggris.

Sebenarnya Chanhee tidak mempermasalahkan jika harus menjalani hubungan jarak jauh.

Namun Younghoon bersikeras untuk berpisah dengannya dan akhirnya meninggalkannya.

Bahkan setelah berpisahpunYounghoon tidak menghubunginya kembali

Dia mengganti nomor ponselnya dan tidak aktif di media sosialnya.

Bahkan teman-teman Younghoonpun tidak tahu menahu tentang keberadaannya.

Chanhee menuangkan lagi anggurnya dan mengamati warna jingga yang menjadi minuman favoritnya dan Younghoon.

Tidak ia sadari bulir bening mulai turun dari kedua matanya.

Younghoon telah pergi, namun masih menyakitinya disini.

Chanhee meletakan gelasnya dan menelungkupkan tangannya kemeja kemudian menundukan kepalanya

Menangis dalam diam.

Padahal ia kemari untuk merayakan dirinya yang sudah mulai melupakan cinta pertamanya itu

Tapi kenapa sekarang ia malah semakin tidak bisa menerima karena kembali mengingatnya.

Ia ingat sebulan belakangan ini ia hanya berdiam diri di apartemennya

Ia hidup namun tidak seperti hidup

Ia merasa masih terkunci akan ingatannya bersama Younghoon.

Younghoon datang ketika kehilangan semuanya.

Ibunya, ayahnya dan juga kehidupan bahagianya.

Younghoon datang dan memberinya kebahagiaan baru.

Younghoon adalah tumpuannya selama 7 tahun belakangan ini.

Mungkin jika bukan karna Changmin- teman sekantornya- ia tidak mungkin bertahan sampai sekarang.

Changmin yang selalu memaksanya makan atau menyeretnya mandi bahkan menemaninya tidur.

Chanhee menegakkan badannya kembali dan mengusap air matanya.

Ia melihat jalanan kota Seoul yang masih terlihat lalu lalang untuk menenangkan pikirannya.

Namun sekali lagi...

Guyuran hujan dan musik jazz membuatnya teringat kembali dengan sosok mantan pacarnya itu.

Ia teringat ketika Younghoon memberikannya cincin dan mengajaknya tinggal bersama dua tahun lalu.

Bahkan ia masih teringat suasananya sangat persis seperti sekarang.

Ia masih ingat apa yang Younghoon katakan padanya.

"Aku tidak bisa memberikan dunia kepadamu, tapi aku akan menjadi duniamu"

Chanhee membulatkan matanya

Suara ini...

Kata-kata yang persis seperti waktu itupun...

Younghoon?

Chanhee melihat sekitar untuk mencari sumber suara tadi.

Suasana Restoran ini tengah lenggang sekarang

Jadi akan mudah menemukan siapa pemilik suara tadi.

Chanhee menemukan sosok pria dengan setelan jas warna abu putih persis dengan yang dipakai Younghoon waktu itu

Dan... ia tidak sendiri.

Chanhee beranjak dari kursinya dan menghampiri meja itu

Semakin dekat dengan meja itu semakin Chanhee yakin siapa pemilik suara itu.

Kim Younghoon

Dia masih berada di Seoul?

Ia tak sendiri

Ia berdua bersama...

Ji Changmin?!

Chanhee kini berdiri tepat di samping meja mereka berdua

Ia melihat cincin berada ditangan Younhoon yang hendak ia pasangkan ke jari milik Changmin namun terhenti ketika Chanhee menghampiri mereka.

Chanhee menutupi mulutnya yang terbuka karena tak percaya dengan apa yang terjadi didepannya.

Kepalanya sekarang terasa sangat pening dan waktu terasa semakin berhenti baginya.

"C...chanhee?" Changmin berdiri dan memegangi pundang Chanhee namun ditampik oleh Chanhee.

Chanhee memandangi Younghoon seakan mencari penjelasan namun Younghoon memalingkan wajahnya menghindari kontak dengan mantan kekasihnya itu.

Chanhee menggelengkan kepalanya tidak percaya dan memilih membalikan badannya meninggalkan mereka tanpa memperdulikan Changmin yang terus memanggili namanya itu.

Mengapa harus Changmin?

Orang yang memberikannya kekuatan selama Younghoon meninggalkannya begitu saja yang menjadi alasan Younghoon pergi darinya.

Chanhee membiarkan badannya terguyur gerimis hujan yang semakin deras malam itu

Bukan suara jatuhnya air hujan yang Chanhee dengar saat ini.

Namun denting yang berbunyi didalam pikirannya.

Ia rasa waktu dalam dirinya sudah mulai berjalan kembali.

Ia harus melupakan keduanya.

Sekaeang sudah memiliki alasan untuk melupakan Kim 'Brengsek' Younghoon kan?

Songs For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang