.
"Kamu mau kita tidur satu kamar atau beda? "
Itu pertanyaan pertama dari Jeno ke jaemin saat mereka berdua sampai dirumah milik laki-laki Lee itu
Dan jaemin memilih untuk mereka berdua tidur di kamar yang berbeda walaupun sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri
Jeno hanya menuruti karena dia tau jaemin terpaksa melakukan pernikahan ini demi menjauh dari ayahnya dan kakaknya
Saat selesai membereskan semua barang-barangnya, jaemin turun ke lantai bawah berniat untuk menyiapkan makan malam
Kepala jaemin mengangguk dengan mulut yang sibuk bergumam saat melihat isi kulkas Jeno lumayan lengkap
"Lagi apa?"
Jaemin langsung tersentak, dia baru ingat kalau sekarang dia nggak sendirian
Jaemin menoleh dan mendapati Jeno sudah berdiri di dekat meja makan tengah menatapnya
"Masak. Lo mau dimasakin apa? " Tanya Jaemin
"Kamu bisa masak? " Tanya Jeno balik membuat jaemin mendengus
"Yaudah lo pesan makanan sendiri, biar gue masak sendiri juga" Balas jaemin
"Nggak. Saya percaya kamu bisa masak, sekalian buat saya ya" Putus Jeno
Ya
Akhirnya Jeno hanya bisa mengalah
Jaemin lagi-lagi mencibir, dia juga ngelakuin ini karena mendadak aja lapar padahal badannya udah capek banget pengen tidur
Jeno duduk di kursi meja makan sambil menatap jaemin yang sudah sibuk hilir mudik di dapurnya
"Kamu suka dengan kamarnya? " Tanya jeno
"Lumayan, buat gue kamar ya buat istirahat. Ada kasur berarti itu udah cukup" Jawab jaemin
Jeno tersenyum tipis, sederhana
"Lo tetep mau manggil diri sendiri formal kayak gitu? " Tanya Jaemin
Udah kayak karyawan sama bos aja, tapi jaemin karyawan yang nggak ada akhlak nya
"Terus saya harus gimana? Kamu maunya kita punya panggilan khusus? " Tanya jeno balik
Kepala jaemin menggeleng "nggak juga, cuma ya jangan formal banget lah. Santai aja, lo anggap gue adik, sepupu ataupun temen lo aja" Jelas jaemin
"Tapi kamu istri saya" Balas Jeno
Jaemin berbalik, matanya menatap datar Jeno
"Umur lo berapa? " Tanya jaemin
"26 " Jawab Jeno
"Gue 24, berarti gue lebih muda ya dari lo. Tapi sorry gue nyaman manggil lo-gue aja. Lo kalau mau manggil kayak gitu juga gapapa kali" Ucap jaemin
"Saya nggak biasa pakai panggilan itu" Ucap jeno
Nafas jaemin berhembus berat, jeno berasal darimana sih?
"Lingkungan saya nggak makai bahasa itu" Ucap Jeno lagi
"Ck. Makanya jangan kebanyakan kerja, kurang pergaulan kan lo" Gumam jaemin tapi masih jelas didengar sama Jeno
"Jadi kamu maunya saya gimana? " Tanya Jeno
Jaemin mengedikkan bahunya
"Terserah lo aja, kayak biasa juga boleh. Hak lo juga, lagian kita juga nikah karena dijodohin" Jawab jaemin
Jeno hanya mengangguk setelah itu, dia memilih untuk tak lagi berbicara dan membiarkan jaemin melanjutkan acara memasaknya sampai selesai
Makan malam itu hanya diiringi dentingan sendok sebagai pengusik hening karena baik jaemin maupun Jeno nggak ada lagi yang berniat membuka suara
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours |• NoMin
Fanfictionapa yang terjadi jika pernikahan itu dilandasi dengan paksaan? Lee Jeno yang dingin bak es beku seolah bisu dan Na jaemin yang benci akan hubungan yang terikat sumpah. perjodohan gila jaemin menyebutnya. Jaemin yang memilih hidup liar dan memuaskan...