Tujuh Belas

2.3K 177 9
                                    

.

Jeno terdiam sembari menarik nafas berat setelah melihat laporan dari orang suruhannya mengenai kecelakaan mark

Dugaan jaemin kemarin benar

Laki-laki itu menoleh ke arah jendela ruangan kerjanya, tangannya memukul-mukul kecil meja kerjanya dengan pena yang dia pegang

Ini bukan hanya tentang mark yang dicelakai, tapi juga tentang jaemin yang diberlakukan bak bukan manusia oleh Tuan Na

Sekali lagi Jeno mengambil nafas kasar sebelum akhirnya berdiri, keluar dari ruangan itu untuk menyusul jaemin yang ada di ruang tengah sedang menonton TV

Dengan senyum tipisnya Jeno menatap jaemin yang tampak tengah asik menonton dengan tangan yang tak berhenti menyuapi cemilan dari toples yang dia pangku

Ah syukurlah, jaemin sudah tampak sehat dan baik-baik saja sekarang

"Hai"

Jeno ikut duduk di samping jaemin, ikut melihat film yang sedang di tayangkan di televisi

Jaemin menoleh "pekerjaannya udah kelar? " Tanya jaemin

Jeno menggeleng "belum, tapi nanti saja dilanjutkan. Saya ingin kesini sebentar" Jawab Jeno

"Mau minum apa? Gue buatin" Tanya jaemin

Lagi-lagi Jeno menggeleng "Gak perlu jaemin. Kamu duduk dan menonton saja disini bersama sama. Saya juga sebentar saja disini" Jawab Jeno

Kening jaemin mengernyit "kerjannya banyak banget ya? " Ucapnya menatap Jeno iba yang membuat Jeno terkekeh karna gemas dengan tatapan mata bulat mirip kucing punya jaemin

"Nggak kok, biasa aja. Saya mau keluar sebentar, ada urusan penting yang mengharuskan saya ke kantor. Kamu saya tinggal sebentar gak apa-apa? " Tanya Jeno lembut

"Ya gapapa lah. Santai aja, lagian gue palingan bentar lagi mau tidur habis filmnya selesai" Jawab jaemin

Jeno menatap televisi lagi "filmnya selesai berapa lama lagi? " Tanya Jeno

"Palingan setengah jam lagi" Jawab jaemin

"Kalau gitu saya temani kamu sampai filmnya selesai" Balas Jeno

"Ga perlu jen. Kalo emang mau pergi, ya sana pergi aja.  Gue udah sembuh total ini, udah kayak orang normal. Gue bukan anak kecil ya" Ucap jaemin

Tapi Jeno menggeleng, tangan jaemin dia genggam "saya juga perlu mengisi energi saya dulu jaemin, tadi sudah saya habiskan untuk bekerja. Jadi biarkan saya mengisi energi saya dengan bersama kamu sebentar" Ucap Jeno

Sadar atau tidak, bibir jaemin tersenyum manis, sangat manis hingga Jeno lagi-lagi seolah jatuh ke lubang paling dalam yang dinamakan cinta

Ya Tuhan, sebahagia apa engkau saat menciptakan makhluk ini?

"Aneh lo. Tapi oke juga, sini gue charger dulu baterainya" Ucap jaemin

Genggaman tangan Jeno dibalas erat oleh jaemin seolah menyalurkan kekuatan pada genggaman tangan itu

Cup

Tangan itu dikecup oleh Jeno sebelum laki-laki itu membawa jaemin untuk bersandar ke bahunya

Mata keduanya fokus menatap film yang terus berputar di depan sana, dengan pikiran Jeno yang masih tetap tak meminta istirahat akan hal yang tadi dia Terima informasinya

"Jaemin" Panggil Jeno setelah beberapa saat keduanya terdiam

"Hm" Jawab jaemin dengan gumamannya

Tangan jaemin dielus Jeno dengan ibu jarinya, lembut, hangat dan tenang rasanya

I'm Yours  |• NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang