Enam Belas

2K 184 17
                                    

.


Jeno mendudukkan jaemin yang tadinya dia gendong itu tepat ke atas kasur, dia susun bantal untuk sandaran jaemin karna si manis itu katanya ingin duduk saja

"Saya buatkan coklat panas mau? " Tanya Jeno

Jaemin menggeleng "nggak usah jen" Katanya

"Kamu mau sesuatu yang lain? Ayo katakan, biar saya carikan" Ucap Jeno

Jaemin menggeleng "nggak ada Jeno, lagi ga pengen apa-apa" Jawab jaemin

Jeno bawa dirinya ikut duduk di tepi ranjang, di samping jaemin. Tangan jaemin diraihnya, digenggam hangat tangan ramping yang terasa begitu pas di tangan Jeno

"Cepat pulih ya? Kalau ada apa-apa panggil saya, jangan bergerak sendiri. Oke? " Ucap Jeno

"Gue udah sembuh kali jen, udah bisa jalan kemana-mana kok ini" Jawab jaemin

Jeno menggeleng "Belum boleh, mana ada orang yang rusuknya retak sembuh secepat ini, kamu masih sakit. Jadi jangan dipaksakan" Balas Jeno

"Lo anggap gue lemah ya? Ini mah ga parah kali jen, gue bahkan pernah patah kaki, tangan juga sampai kebalik arah jarinya. Tapi cepet kok sembuhnya" Ucap jaemin

Jeno menghela nafas berat

"Waktu itu siapa yang bantu kamu? Yang dampingin kamu? " Tanya jeno

"Mark" Jawab jaemin jujur

"Apa dia 24 jam selalu ada di samping kamu saat itu? " Tanya Jeno

Jaemin menggeleng "ya nggak lah, yang ada makin remuk tubuh gue kalo ketahuan mark nemenin gue. Kan alasan ayah mukulin juga karna mark" Jawab jaemin

Jeno tersenyum kecil, rambut jaemin yang menutupi dahi laki-laki itu dia sampirkan ke samping

"Karna itu" Ucap Jeno membuat jaemin mengernyit tak paham

"Kamu merasa cepat sembuh dulu itu karna kamu hanya bisa mengandalkan diri kamu sendiri, kamu harus dipaksa bisa dan cepat pulih karna keadaan kamu yang membutuhkan. Nggak peduli kamu yang masih belum sembuh sepenuhnya, kamu harus dipaksa untuk sembuh saat itu juga karna kamu hanya punya diri sendiri untuk melakukan apapun" Jelas Jeno

Satu tangan Jeno lagi lagi ikut bertumpu diatas punggung tangan jaemin yang dia genggam sejak awal, mengapit tangan itu untuk menyalurkan hangat yang begitu menenangkan

"Sekarang ada saya, kamu punya saja, andalkan saya dalam hal apapun. Jika dulu kamu harus melakukan apa-apa sendiri bahkan dalam keadaan sakit sekalipun, maka sekarang kamu bisa minta saya untuk melakukan semuanya. Panggil saya, suruh saya, apapun itu akan saya lakukan untuk kamu jaemin"

"Bukan hanya dalam keadaan sakit, kamu sehat dan baik-baik saja pun tetap andalkan saya. Jangan lakukan semuanya sendiri, kasih juga diri kamu sendiri untuk waktu bermanja dan berleha. Biarkan saya yang lakukan apapun itu untuk kamu, ya jaemin? " Ucap Jeno

Jaemin terdiam

Laki-laki ini, suaminya ini kenapa sampai sebegininya?

Jaemin yang selama ini selalu mandiri dengan melakukan apapun sendiri tanpa meminta bantuan pada siapapun, sekarang kenapa diminta begini?

Satu tangan Jeno naik untuk mengelus wajah jaemin yang tak lagi menampakkan memar bekas pukulan tuan Na tempo hari, wajah itu sudah kembali cantik, sudah kembali menampilkan rona merahnya yang begitu menawan

Bibir Jeno tersenyum lembut, tampak hangat dan damai jika dipandang

"Jangan lagi minta diri kamu untuk mandiri, kasian dia dipaksa terus-terusan. Jangan lagi ya? Setelah ini manjakan dia, suruh tubuh ini beristirahat lagi, suruh diri kamu untuk menikmati hasil perjuangan hebatnya. Kamu hanya perlu untuk bersenang-senang jaemin" Ucap Jeno

I'm Yours  |• NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang