Chapter 24

169 23 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Terukur sudah 4 bulan mereka tinggal di negri ginseng ini, calistha pun sudah terbiasa dengan keseharian nya yang membantu nafan dan mengerjakan tugas-tugas sekolah nya

Sekarang, sudah terukur usia kandungan calistha adalah 7 bulan. perutnya sudah membuncit membuat calistha tidak bisa bergerak dengan bebas

Kondisi kesehatan calistha pun mulai membaik, ia tidak lagi memimpikan laut lagi ataupun merasa sesak dan semacamnya

Memang belum sembuh total, namun itu adalah progres yang sangat besar

Cabang perusahaan yang mereka kelola pun berkembang pesat

Kenaikan profit yang didapat oleh mereka hingga 34% dari keuntungan tahun kemarin, itu sungguh menakjubkan

Sebenarnya nafan tidak ingin terlalu menonjol seperti itu, namun apalah daya nya yang tidak tega menghentikan ambisi istrinya yang senang jika dalam hal mengelola

Yah, itung-itung buat modal pembangunan rumah sakit dan uang sekolah untuk anaknya kelak

Sehari semenjak berita perusahaan itu sampai ditelinga kepala keluarga aditama, ia pun bergegas untuk menjadwalkan keberangkatannya ke korea

Dan kini, sang papa beserta istrinya sudah berada di depan nafan dan calistha

Yah, mereka tidak memberi kabar terlebih dahulu kepada kedua anaknya ini

"Wah, papa kaget sekaligus senang dengan berita ini. Hahaha" ucap sang papa dengan perasaannya yang sangat senang

Nafan dan calistha hanya menjawabnya dengan senyuman kaku

"Kenapa kamu tidak mengambil perusahaan saja dek, kalau punya potensi bagus seperti ini" kalimat yang dikeluarkan oleh arya tentu membuat nafan merasa tidak nyaman

Hanya dengan kalimat itu saja bisa menjadi ancaman bagi nafan dan membuat semua prestasinya dalam bidang IPA menjadi sia-sia

Dan mungkin ia akan kembali diawasi lagi oleh kakaknya itu

"Pa, aku gaada niatan buat naikin keuntungan sebesar itu dan juga gaada niatan buat jadi suksesi" nafan sangat bersikeras soal ini

Bukannya ia tidak tertarik soal perusahaan, tapi ia 'harus' untuk tidak tertarik

Bohong jika nafan tidak ada impian menjadi penerus, namun ia tidak ingin perang saudara terjadi diantara dirinya dan Nalendra

Maka dari itu, nafan memilih untuk menjadi dokter dan mencari jalannya sendiri

"Setidaknya ambil alih saja 30% dari perusahaan papa" bujuknya

Namun nafan tetap bersikeras menolak

Memang cabang dikorea ini bahkan tidak mencangkup 10% pun, karena ia hanya memegang satu cabang sedangkan masih ada beberapa tempat dikorea yang menjadi cabang perusahaan sang papa. namun ia tetap tidak menginginkan nya

F2 : Fall & Feel [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang