chapter 16

208 42 1
                                    

Cahaya matahari yang menyorot tajam matanya yang membuat calistha terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari yang menyorot tajam matanya yang membuat calistha terbangun dari tidurnya

Gadis itu terdiam dan menatap langit-langit kamar

Sampai detik ini ia masih tidak percaya dengan keadaannya

Ia masih merasa aneh dan merasa bahwa ini mimpi. Calistha terus berharap bahwa ia akan terbangun dari mimpi itu

Ia masih merasa aneh melihat seorang lelaki disampingnya ketika ia terbangun atau ketika melihat perutnya yang semakin hari semakin berat dan membuncit

Jika memang benar ini mimpi...

Lantas kapan ia akan terbangun?

Ah ia tidak tau

Calistha menjalani hari-harinya yang terasa hampa dan kosong walaupun padat akan kegiatan ekschool nya

Ia hanya menunggu kapan ia akan terbangun

Sepertinya ia telah jatuh, lebih tepatnya tenggelam

Ia lupa terakhir kali ia tidur nyenyak

Setiap ia menutup matanya, ia hanya melihat lautan yang dalam dan luas.
Juga terdapat dirinya yang lemas tidak berdaya untuk keluar dari lautan yang dalam itu

Ia butuh pertolongan namun tidak bisa meminta tolong

Mulutnya terkunci, badannya kaku, matanya perih..

Mimpi itu membuatnya sesak setiap saat

Kapan mimpi itu berakhir? Sejak kapan aku bermimpi seperti itu? Ia pun tidak tau

Walau terkadang mimpi itu terlihat samar, namun sesak yang ia rasa masih tetap nyata

Ia sungguh tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya

Namun gadis itu tetap berusaha terlihat baik-baik saja

Karena ia memang baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan kan?

Ia sedang berusaha merapikan benang kusut yang menggumpal di badannya ini

Lelah.

Itu yang setiap hari dirasakan calistha

Ia merasa gumpalan benang ini tak kunjung menemui akhir.

. . .

Ceklek!
"Masih belajar? Ini udah malem" Tanya kal lalu menutup pintu kamarnya dengan membawa buah buahan potong juga dua gelas susu hangat

"ga, aku lagi main voli" jawab nafan dengan nadanya yang sedikit di bercanda kan

"Oh gitu?" Sinis sang istri sembari meletakan makanan yang ia bawa di atas nakas

"haha, lagian kamu nanya hal yang udah pasti jawabannya"

"Hmm"

Calistha pun duduk di samping nafan dan memperhatikan nafan yang sedang belajar

F2 : Fall & Feel [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang