Chapter 45

81 3 0
                                    

Tok! Tok! Tok!Sekretaris jin sedang mengetuk pintu apartemen keluarga aditama dengan membawa beberapa dokumen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!
Sekretaris jin sedang mengetuk pintu apartemen keluarga aditama dengan membawa beberapa dokumen

Ia hendak menemui Calistha untuk melapor dan meminta saran nya terhadap perkembangan perusahaan

Sembari menunggu pintu dibuka, ia menyalakan ponselnya untuk mengaktifkan perekam suara

Karena Nafan sedang rapat bersama Client, nafan meminta sekertaris jin untuk merekam percakapan nya dengan Calistha

Ia ingin mendengar secara langsung instruksi yang biasa diberikan oleh istrinya kepada sekertaris jin

Tak lama pintu pun terbuka dan menampilkan Calistha yang sedang membawa alat makan bayi. Sepertinya wanita ini sedang menyuapi anaknya

Ia mempersilahkan masuk jin cheol dan meminta nya untuk menjelaskan maksud dari kedatangannya

Selama beberapa menit mereka berdiskusi, walaupun sedikit terganggu oleh celotehan Rafazkal

"Menurut saya, strategi ini sangat cocok untuk diteraー"

Tok! Tok! Tok!
Ucapan Calistha terpotong karena ada seseorang yang mengetuk pintunya

Calistha pun meminta izin pada sekertaris jin untuk pergi memeriksa ke depan pintu

Calistha membuka pintu apartemen nya dan memperlihatkan Nalendra yang sedang membawa beberapa paper bag

"Hi kal" sapa Nalen sembari tersenyum

"Eh, kak nalen. Sini masuk kak" ucap calistha mempersilahkan

Nalendra pun memasuki apartemen dan berjalan bersama Calistha menuju ruang tengah

"Gue kesini buat nyampein kado dari mama papa bual Rafazkal. Mereka minta maaf gabisa dateng di ultah nya, karena ada pertemuan keluarga besar dari pihak nyokap" ucap Nalen sembari menyodorkan beberapa paper bag yang ia bawa

"Iya kak gapapa, makasih ya"

Ya, ulang tahun pertama rafazkal tinggal menghitung hari

Mereka memang berencana merayakannya dengan skala kecil

Nalen pun duduk di samping cheol sedangkan Calistha berhadapan dengannya

Cheol menyapa Nalen lalu kembali mengajak al bermain

"lagi ngapain kal?" tanya nalen ketika melihat cheol dan dokumen yang berada diatas meja

"yaa, seperti yang kakak liat" 

"btw kal, lo gamau balik sama gue?"

pertanyaan itu membuat Calistha terkejut dan membulatkan matanya

untung saja mereka menggunakan bahasa indonesia sehingga cheol tidak mengerti apa yang nalen katakan

"hahaha~ bercanda kakak lucu~" balas calistha  berpura-pura tertawa

"haha, sayangnya gue ga bercanda"

"sorry kalo lancang, tapi itu gila."

"kaga tuh, gue yakin. kalo lo mau balik pasti nafan gaakan nahan lo"

"iya gue tau, karena suami gue slalu mendahulukan ego seseorang daripada egonya sendiri kak, gak kaya lo. dan gue ga semurah itu ya ampe ganti ganti pasangan"

"gue ga bilang lo harus lepasin nafan demi balik ke gue"

"gue benci perselingkuhan."

"yaudah lo tinggalin nafan"

"ga."

"why?"

"tck! Pertama, dia ayah dari anak gue"

"gue juga bisa jadi ayah dari anak lo"

"gila ya lo, nafan ayah biologis nya. darah dan daging nafan mengalir dalam tubuhnya" 

"gue dan nafan terlahir dari darah dan daging yang sama."

"iya tapi, waktu dan kasih sayang nafan juga slalu bersamanya. kalo pun lo bisa ngasi dia kasih sayang, itu gaakan pernah sama."

". . ."

"lagian kakak pernah gasi mikirin nafan sekali aja. lo dengan gampang nya ngajak begitu tanpa mikirin nafan ntar gimana. lo sayang gasi sama adek lo, kak!?" Calistha sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, ia sangat kesal karena nafan disepelekan olehnya

"ga mungkin gue gak sayang sama adek gue sendiri"

"tunjukin"

"apa sih spesial nya nafan ampe lo gamau balik sama gue"

"ini tentang kesetiaan dan tanggung jawab kak. lagian, nafan spesial kok. dia slalu siap bantuin gue dan memperlakukan gue dengan baik. gue beruntung bisa jadi istrinya."

"gitu doang gue juga bisa"

"iya, bisa ngomong doang. selama gue pacaran sama lo, gue cuman dapet sakit hatinya. manisnya cuman di awal. dan sekarang lo mau gue balik lagi ke elo dengan semua rasa sakit yang gue terima? dimana nurani lo!"

"gue sibuk kak, obrolan kita sampe sini aja ya. gue bakal bilang ke sekertaris jin kalo kakak mau bareng ke kantor ketemu nafan" calistha berdiri sembari tersenyum dan menggendong anaknya

ia pun langsung berbicara dengan cheol, terlihat ekspresi nalen yang sangat kesal. marah sekaligus malu tersirat dala wajahnya

"gausah kal, gue mau langsung cabut aja. gue juga sibuk" pamit nalen dan pergi menuju pintu keluar

"m-maaf, saya memang tidak mengerti dengan bahasa nyonya dan tuan muda. namun, wajah anda terlihat kesal. apakah obrolan kalian berjalan lancar?" tanya cheol sedikit khawatir

"kita hanya sedikit berdebat ringan hahaha" balas calistha dengan tawanya yang berusaha menutupi kejadian tadi

cheol pun mengangguk faham dan pamit untuk kembali ke kantor

. . .

sesampainya di kantor, nafan langsung mendengarkan hasil rekaman yang dibawa cheol. ia pun menjelaskan bahwa pembahasannya belum selesai karena terpotong kehadiran nalen

obrolan nalen dan calistha terdengar jelas oleh nafan yang membuat nafan marah

ia tidak terima nalen menyepelekan tentang merawat al, nalen berkata seolah-olah itu hal yang sangat mudah. Nafan sangat tau se sulit apa ia mendampingi dan membantu Calistha merawat seorang bayi

sejujurnya ia pun terkejut ketika tau nalen terang terangan mengajak calistha berselingkuh

ah sungguh, mengapa ia harus menahan amarah pada sang kakak

jika itu orang lain, mungkin akan sangat mudah untuk membereskannya. namun sayangnya nalen adalah kakaknya sendiri

 namun sayangnya nalen adalah kakaknya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F2 : Fall & Feel [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang