16

3.5K 223 16
                                    

'ya tuhan,udah jam 11 aku belum masak buat makan siang'  perlahan aku melepaskan lengan mas Zyan yang melingkar di tubuhku.

"Em...mau kemana??" Sepertinya dia terganggu oleh gerakanku.

"Maaf nanta bangunin mas tidur-"

"Ini bukan salah mu,saya yang bangun sendiri jdi jgn minta maaf."

"Kmu mau kemana??" Tanya dia sekali lagi.

"Nanta mau masak untuk makan siang,mas lanjutin istirahat lagi aja,emm..kalau gitu nanta pamit ke dapur dulu." Aku langsung bergegas ke dapur tanpa menunggu jawabannya.

'masak apa ya??'  batinku bertanya ntah pada siapa.

'Masak bening sama nyambel ikan asin yang pedes enak kayanya yaudah lah masak itu aja'  pikirku masakan itu memang  yang paling simple,sederhana,namun rasanya enak bukan main.

Pertama aku menyiapkan sayuran untuk beningnya terlebih dahulu.

Saat aku sedang mengupas wortel

"Astaghfirullahalazim,mas ngagetin"mas Zyan tiba-tiba datang dan memeluku dari blakang,itu membuatku kaget.

"Kkk maaf..saya cuma pengen bantu kamu masak."  Dia meletakan dagunya di kepalaku.

"Mas bisa kupas wortel memang"

"Bisa"

"Kalo bisa,terusin ini,nanta mau buat bumbunya"  aku memberikan alat pengupas wortel padanya.

Di saat mas Zyan mengupas dan memotong wortel,aku menghaluskan bumbu,yang pertama untuk beningnya dan yang kedua untuk sambal ikan asinnya.

"Nanta mau masak bening sama sambel ikan asin,mas doyan nggk,kalo nggk nanti nanta masakin yang lain"

"Selama kamu yang masak,saya pasti makan" ck,apa ni pipiku panas...

"Syukurlah kalo gitu" tahan...tahan... Nggk boleh salting.

"Selesai....,sekarang saya harus apa lagi" dia menunjukan hasil kerjanya kepadaku.

"Mas bisa tunggu di ruang tv dulu sampai nanta selesai"

"Saya di sini aja"

"Yasudah terserah mas" kita memasak bersama,dengan sesekali dia melempar gombalan khas nya yang sukses membuat pipiku merona,sungguh ini moment yang indah, semoga ini bisa terulang kembali.

°°°
Author POV

Tak sampai satu jam mereka sudah selesai dengan acara memasak,dan saat ini mereka sedang duduk di teras rumah,sembari menunggu ke 2 mbahnya pulang dari kebun.

Nanta duduk  di antara kaki zyan  punggungnya menempel di dada zyan,sedangkan Zyan dia  menyenderkan punggungnya ke tembok,tak lupa tangannya ikut melingkar di pinggang ramping nanta.

"Coba tanganmu taro sini" zyan tiba tiba menyodorkan telapak tangannya.

"Coba tanganmu taro sini" zyan tiba tiba menyodorkan telapak tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang