Aku dan mas jevan sudah sampai di pasar.
"Mas mau maem pake apa,nanti tak masakin" ucap ku sambil duduk memilih kentang,mas jevan hanya berdiri di blakangku,udah kaya bodyguard.
"Eem pengen bening asem sama tongkol sambel merah kayanya enak deh"
"Oke, ini kentangnya 1 kilo aja bude,terus sama sekalian beningan asemnya 2 bungkus " ucapku menyerahkan sekeresek kentang yang sudah ku pilih.
"Tunggu bentar ya dek" ucap bude penjual dengan tangan yang sibuk menimbang
"Iya bude"
"Ini dek semuanya jadi 20k"
"Makasih bude" ucapku setelah memberi uang 20k an.
"Mas memang mau beli apa kepasar" tanyaku pada mas jevan yang ada di blakangku.
" Pengen beli baju,soalnya mas kesini nggk bawa baju ganti hehehe."ada ada aja ni orang.
"Yaudah,tapi kita beli ikan dulu ya abis itu baru beli bajunya."
"Okee"
"Pakde tongkol 1 kilo sama patinnya 1 kilo juga ya tapi yang sedeng aja pakde."
"Siap tunggu bentar ya dek"
"Ini dek ikannya" aku ambil kresek yg di sodorkan oleh pakde penjual ikannya,lalu menyerahkan 1 lembar uang berwarna biru.
"Makasih pakde" ucapku setelah pakdenya memberi kembalian.
"Sama sama adek maniiis" iss genit banget.
Aku meninggalkan kedai ikan,lalu menuju bagian yang khusus menjual pakaian.
"Mas mau beli kaos apa kemeja" ucapku dengan tangan yang sibuk memilih kaos² yang tersedia di sana.
"Kaos aja lah sama celana,sekalian dalemannya dek hehe." Ujar mas jevan dengan bisikan di akhirnya.
"Daleman mah pilih sendiri sana,masa mau arka yang pilihin " ucapku dengan berbisik juga.
Sumpah mas jevan udah kaya suami yang nemenin istrinya belanja,ya gimna nggk sedari tadi aku yang milih² dan beli,dia cuma bawa blanjaannya aja.
" Sekalian loo dek hehehe,mas malu mau milihnya tu " masih berbisik mungkin karna pegawainya cewek kli ya jadi dia malu.
" Huuhh...yowes...yowes..." Pasrah sudah..
"Mas pilih sendiri aja ya baju sama celananya,arka kan nggk tau selera mas"
"Pilihin sekalian lo dek,kamu nggk liat tangan mas penuh"
"Huuuhh..oke..coba yang ini" aku menempel kan kaos berwarna merah bergambar tengkorak di bagian depannya ke tubuh mas jevan.
" Nggk,nggk cocok" aku mengembalikannya lagi,dan memilih yang lain.
"Ini nggk juga"
"Ini nggk"
"Ini juga nggk cocok" udah beberapa baju dan nggk ada yang cocok,hingga mataku tertuju pada satu kaos.
"Mbak,bisa tolong ambilin yang itu nggk" mbaknya kan lebih tinggi dari aku jadi pasti sampe.
"Bisa dek" setelah itu dengan mudah mbak pegawai tokonya mengambil kaos yang aku mau,dan memberikannya padaku.
"Cocok sih tapi ini mah ukuran arka" ucapku.
"Mba kaos yang kaya gini ada yang ukuran paling gede nggk"
"Ada dek tunggu sebentar ya" setelah itu mbaknya pergi ke dalam.
Dan beberapa saat kemudian kembali dengan membawa 1 kaos yang sama dengan yang ada di tanganku tapi ukurannya jauh lebih besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuda Istimewa
Fiksi Penggemar"Jangan pernah berharap saya mau menyentuhmu, ingat bukan bahwa saya menikah denganmu itu karna ibu,dan kamu pasti tau bahwa saya tidak akan pernah menolak atau melanggar perkataan ibu saya,jadi jangan pernah sekalipun kamu berharap saya bisa menyen...