f

2.4K 288 11
                                    

"Dunia harus tau betapa indahnya orang aku suka Aries"
-Gemini-

Hari itu setelah selesai berdebat dengan Pak Teguh, Aries dipulangkan. Dia mendapat skorsing selama tiga hari. Dan ini baru hari pertama. Aries sebenarnya suka-suka saja tak sekolah, tapi ini terlalu sepi. Setidaknya dia butuh Nakula dan Yasha untuk teman mengobrol atau mungkin Gemini.

Ah, bicara soal Gemini. Aries tak bisa menebak bagaimana pemikiran cowok itu tentang dia setelah melihatnya mencekik leher orang kemarin. Amarah Aries memang sesuatu yang berbahaya. Makanya tak pernah ada yang mencoba untuk berbuat macam-macam dengannya, tapi sepertinya kemarin mereka lupa bagaimana menyeramkannya Aries saat marah.

Aries merengut, ia berguling di atas kasurnya bosan. Dia tidak boleh meninggalkan rumah oleh bundanya. Ia dimarahai habis-habisan kemarin. Ya walaupun akhirnya orang tuanya mengerti saat Aries menjelaskan duduk masalahnya. Namun tetap saja, dia haru dihukum karena melakukan kekerasan katanya.

"Adeeek" Panggil sang bunda membuat Aries bergegas turun dari kamarnya. Langkahnya terhenti saat mendapati Gemini tengah duduk di kursi tamu keluarganya sambil tersenyum ke arahnya.

Aries masih bengong sampai bunda kembali memanggilnya. Aries berjalan ke arah Gemini, duduk di hadapan pemuda itu. Bunda meninggalkan mereka setelah menyajikan minum dan sedikit berbincang dengan Gemini.

Aries melihat jam rumahnya, sudah menunjukkan waktu pulang sih. Tapi untuk apa Gemini ada di hadapannya sekarang, ada urusan apa?.

"Jangan bengong Aries" Kata gemini

Aries mendengus, membuang muka dengan malas.

"Adek jangan marah-marah dong"

Aries melotot melemparkan bantal sofa pada Gemini. Sedangkan Gemini sendiri tertawa terbahak melihat raut kesal Aries yang menurutnya menggemaskan.

"Lo jangan tengil ya! " Omel Aries yang masih di hadiahi tawa Gemini.

"Sorry, lagian guenya jangan dianggurin dong Ariess" Rengek Gemini.

"Ck, mau apa lo kesini? " Aries masih kesal karena panggilan rumahnya di ketahui orang lain.

"Gak boleh gue mau lihat muka orang yang gue suka? " Gemini sialan!. Wajah Aries jadi memerah sekarang. Memalukan.

"Apasih ge"

" Hahaha, jangan cemberut terus ah Aries. Soalnya bukannya keliatan jelek tapi malah makin imut" Goda gemini lagi.

"Ihh, lo kalo kesini cuma mau godain gue mendingan pergi deh ge. Sebel banget gue" Protes Aries kesal. Kalau terus digodai kan dia malu.

Gemini kembali tertawa singkat. "Gue mau ngajak jalan sih ar. Mau yuk"

Aries memiringkan kepalanya "Jalan kemana? "

"Ada deh, nanti lo juga tau. Sana ganti baju biar gue yang izin sama bunda lo"












Dan disini mereka sekarang, area hutan pinus. Aries itu suka sekali dengan nuansa alam seperti ini, setidaknya itu yang dikatakan Nakula padanya. Oleh karena itu Gemini memutuskan untuk membawa Aries kemari.

Aries terlihat kagum dengan indahnya pepohonan hijau di hadapannya. Baginya, berada di alam itu dapat meredakan sedikit rasa stres yang ia alami. Ia akan berterima kasih pada Gemini karena membawanya kesini. Tolong ingatkan Aries.

Gemini membawa langkah mereka untuk duduk di ayunan yang tersedia. "Jadi gimana, suka gak? "

Aries mengangguk semangat. Senyumnya terpasang sempurna sampai matanya menyipit, sangat cantik. Gemini menggeleng heran, apa benar sosok di depannya ini sama dengan sosok yang mampu membuatnya gemetar karena mengamuk kemarin?.

Selcouth || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang