l

2.5K 260 19
                                    

"Sakit"
-Aries-


ARIES POV

(latar waktunya adalah hari yang sama dengan waktu janjian mereka)

Sesak. Semuanya gelap. Apa tidak ada udara?. Kenapa begitu sulit hanya untuk bernapas?.

Aku bangun, napas ku tersengal. Ku coba raih oksigen sebanyak-banyaknya. Masih sulit. Oksigen itu seakan tak bisa masuk ke paru-paruku. Aku tak bisa bernapas.

"Aries, tenang. Tenang oke, liat gue!. Fokus ke gue Aries. Tenang. Tarik napas pelan pelan ar. Keluarin"

Aku turuti instruksi itu, pandanganku yang awalnya kabur perlahan menjadi jelas. Yasha disana. Di depanku. Memberiku instruksi dengan tenang.

Aku bisa kembali bernapas, sudah mulai tenang. Karina bergerak dengan cepat mengambilkan segelas air, lalu ia berikan kepadaku.

Kulihat Nakula di belakang Yasha, namun tak melihatku. Kenapa?. Kenapa dia tak mau melihatku?. Apa benar aku menjijikan makanya dia tak mau melihatku barang sedikit saja?.

"Nana? Kenapa disitu? " Tanyaku

"Hngg,, engga kok. Gapapa" Jawabnya sambil menghindari tatapanku.

Dadaku bergemuruh, sesak namun tak seperti tadi. Tak kusadari mataku basah, rasanya sedih sekali.

"Nana jijik ya sama Aries? Orang-orang bener ya? Apa iya gue emang gak pantas? Yasha, gue gak boleh bahagia ya sha? " Tanyaku pada mereka disitu.

Nakula bergerak panik mendekat. Yasha mengulas senyum lembut dan mengelus kepalaku. "Lo itu lebih dari pantas untuk dapetin perhatian semua orang. Lo baik, gak pernah bikin masalah. Lo pantas untuk dapet semua kasih sayang di dunia ini. Jangan mikir kaya gitu lagi" Jelas Yasha dengan lembut.

"Aries, gue gak pernah berpikiran kaya gitu. Lo yang terbaik buat gue. Gue cuma, gue, maaf Aries. Gue ngerasa bersalah" Kata Nakula.

"Lo gak ngelakuin apapun na, kenapa ngerasa bersalah? " Nakula itu tidak salah apapun, kenapa dia harus khawatir.

Nakula menggeleng heboh, air matanya sudah mengalir perlahan. "Gue salah, harusnya gue gak biarin lo deket sama Gemini kan?. Harusnya gue gak biarin lo iyain ajakan Gemini"

Ah, benar juga. Gemini ya?. Dia sedang bahagia kan sekarang? Kembali bersama Marsell. Semua anak di sekolah kamipun tau bagaimana kedekatan Marsell dan Gemini. Bagaimana Gemini yang selalu bertingkah lembut pada Marsell, juga bagaimana Marsell yang selalu memperhatikan Gemini.

Marsell itu kakak kelas kami yang dapat kesempatan untuk pertukaran pelajar ke Canada. Dia pintar, tampan, dia suka otomotif, jago olahraga. Dia punya selera yang baik. Pantas kan kalau Gemini menyukainya?.

Lalu, bagaimana mungkin dirinya ini disukai secara cuma-cuma oleh Gemini?.

"Jangan mikir aneh-aneh ar. Lo pantes" Kata Yasha tiba-tiba. Yasha itu seolah bisa membaca pikirannya.

"Pulang ya, gue anterin" Ajak Yasha padaku yang masih bergeming.

Aku mengangguk, tanganku menyambut uluran tangan Yasha juga Nakula yang siap membantuku untuk berjalan.

Karina berjalan di belakang kami, berjalan dengan pelan untuk mengantarkan kami sampai ke depan gerbang rumahnya.

Aries pov end.

.
.
.

Aries terdiam di kamarnya, tak menyadari sosok bundanya yang menatapinya di balik pintu yang sedikit terbuka itu.

Selcouth || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang