🥀18. Khawatir!🥀

541 58 5
                                    

Sebelum baca budidayakan Vote terlebih dahulu ya Readers! 😄🍉🍉

🍉Happy Reading 🍉

🍉Happy Reading 🍉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan begitu deras mengguyur jalanan ibu kota, membuat kendaraan terhambat. jalan begitu licin, di rumah seorang istri tengah cemas menunggu kedatangan sang suami yang tak kunjung datang

"Kamu di mana sayang. tumben belum pulang jam segini, di telpon nomornya nggak aktif lagi! " ucap Andin

"Loh nyonya muda ngapain di sini. ayo masuk nyonya nanti kalau tuan muda tau bisa habis bibi di marahin" ucap ijah pembantu baru

"Aku sedang menunggu kedatangan mas Al bii. sudah larut begini, tapi kok belum pulang juga yah? mana hujan deras lagi" ucap Andin

"Mungkin macet kali nyak. kita tunggu tuan muda di dalam saja" ucap ijah yang berusaha menenangkan

"Engga bii, lebih baik bibi masuk saja. aku akan tetap di sini" ucap Andin kekeh, naluri hatinya berkata seperti akan terjadi sesuatu, namun apa? Andin pun tak tahuu

'Astaga nyonya muda keras kepala sekali' batin Bi ijah

Ijah pun menemani Andin menunggu kedatangan Al, hujan semakin besar dengan petir saling bersautan, membuat hati Andin semakin resah

''Ya Allah kamu di mana mas, kok belum pulang si. aku khawatir sama kamu'  Batin Andin yang melihat ke arah halaman

"Nyonya mungkin tuan sedang lembur, jadi pulang malam. nyonya jangan terlalu khawatir, nanti juga tuan pasti pulang" ucap ijah

'Tetap saja. pikirkan ku mulai tidak tenang, ya Tuhan lindungilah di mana pun suami hamba berada' batin andin

Tidak lama, terparkir mobil putih berplat 567 RA, lalu keluar lah seorang wanita paruh baya

"Assalamu'alaikum" ucap Rosa

"Waalaikum salam... mamah habis dari mana, kok baru pulang" tanya Andin

"Dari rumah sahabat nak.. ngapain kamu di sini, hujan loh ayo masuk" ajak Rosa

"Aku gak mau maa, aku lagi nungguin mas Al. mamah masuk aja" tolak Andin halus

"Hujan nya deras loh sayang, nanti kamu sakit kalau nunggu di sini. masuk yah" Bujuk Rosa, wanita itu melirik ke arah bi ijah meminta penjelasan kenapa, menantu tersayang nya ada di kuar rumah

Bi ijah hanya menggeleng pelan saja, sebagai jawaban

"Gak maa, aku gak mau" Kedua mata Andin sudah berkaca-kaca

"Ijah tolong kamu buatkan susu hangat yah untuk andin, lalu antar ke sini" titah Rosa

"Iya nyonya besar" ucap ijah

Rosa duduk di sebelah Andin, ia melihat raut wajah sang menantu yang begitu khawatir. wajar karena ia mencemaskan sang suami

"Al baik baik aja kok sayang, ini hanya pirasat kamu saja. jangan terlalu khawatir, tidak baik untuk janin kamu" ucap Rosa

Kisah Cinta Kita (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang