🥀40. Ponakan Edann!!!🥀

441 59 18
                                    

Brugh

"Aduh sakit, Om! " Ringis Al saat Willy memukul pundaknya, astaga apa salahnya. Baru juga datang sudah mendapat pukulan saja, Ck. Pikir Al

"Ck, lemah! " Celetuk Gavin

'Ponakan sebleng! Dikira nggak sakit, apa! Sabar-sabar! '

"Ikut Om! " Titah Willy tegas. Mau tak mau, Al pun mengikuti perinta dari Willy

Al menatap ke arah Gavin dengan tatapan permusuhan, di balas balik oleh Gavin. Dengan memelototkan matanya, ke arah Al. Sontak membuat Al mendengus kesal.

'Awass luh cill. Liat nanti gue bales luh. Ck, lumpeng di rumah gue udah nggak sabar buat ngegoco luh. Biar jadi sambel! '

'Rasain om Al, ck, ck. Sebentar lagi ada yang bakal kena siraman rohani nih, yehhh.. Siapa suruh nantangin Gavin! '

Gavin berlalu begitu saja dari hadapan Al dan Qilla, anak itu memutuskan untuk masuk terlebih dahulu kedalam ruang rawat Andin.

"Papah mau ngobrol dulu, sama om Willy. Kakak masuk duluan ke ruangan rawat mamah ya. Nanti papah nyusul, oke? "

"Otee!. "

"Pinternya, anak papah! Muaacch. " Al mengecup pipi chubby itu cukup lama. "Dahh sana masuk, di makan ya. Habisin! " Titah Al pada sang anak

"Ayy-ayy captein! " Ucap Qilla, membuat Al tertawa pelan

^°°^

"Kenapa, Om? " Tanya Al santai, ralat kelewat santai. Lelaki yang kini memiliki dua orang anak itu. Nampak santai, tak ada raut takut, atau cemas. Padahal saat ini, Willy—Om nya tengah menatap dirinya dengan tatapan membunuh

'Ponakan edaaann! '

'Aldebaran edaaann'

'Mimpi apa gue dulu, sampe-sampe punya ponakan kaya gini'

'Sabar-sabar, orang sabar duitnya banyak. Aminn! '

"Ngajarin apa kamu sama, Gavin. Hah?!. " Tanya Willy bersidekap dada.

'Ck, dasar tukang ngadu. Gavinnnn sialan! Untung ponakan coba kalau bukan, udah gue masukin luh ke lobang buaya. '

"Heh! Om nanya! Bukannya di jawab, malah bengong! "

"Hehehe... A-nu om---"

"Anu-anu, matamu anu. Jawab, jangan banyak alesan" tekan Willy, astaga batas sabarnya sedang di uji.

"Sabar om sabar, orang sabar pantatnya lebar. Eh! " sontak Al langsung membekap mulutnya, astaga sungguh mulutnya minta di hajar.

'Mulut-mulut, minta di hajar ya luh. Kok jujur amat sih! '

"Edaaannn!! Nyumpahin om-nya sendiri. Sedeng! " Ucap Willy kesal.

" Ck, jangan marah-marah mulu om. Entar darah tinggi, terus kena serangan jantung lagi. Terus masuk rumah sakit. Terus habis itu di masukin ke dalam tanah. Ter—"

Plaakk.

"ALDEBARAN ARKANANTA!!" Pekik Willy di hadapan wajah Al

'Busett dahh, bau jengkol amat tuh mulut. '

'Wah-wahh, nggak pernah sikat gigi kali ya. '

"Astaga om, liat di belakang om. Ada cewek bahenoll. Mana cantik, badannya bagus, udah kaya gitar Spanyol dah. " Ucap Al berbohong.

Sontak Willy menampakan wajah berbinar. Apa kata ponakan nya tadi, Gitar Spanyol. Wahh-wah, kapan lagi coba bisa liat. Ck. Apalagi sekarang sedang tidak ada Shinta! Kesempatan baik tidak boleh di sia-siakan. Pikirnya

"Mana..? "

"Itu di belakang om! "

Willy membalikan badannya. "Man—" Mengedarkan pandangannya keseluruh arah rumah sakit, Tunggu. Astagah Ternyata Ia sudah di perbodohi oleh Aldebaran, ponakan laknatnya itu.

Napas Willy memburuh, kembali membalikkan badannya. Saat akan menyemprotkan sirama—.

"Suee tenan, Aldebaran edaaan. Sedeng. Laknatt! , awass kauu! " Geram Willy

^°°^

Malam harinya. Kini di dalam ruang rawat Andin, hanya terdapat empat insan berbeda jenis. Sepi dan sunyi. Itulah kondisi ruangan ini. Qilla? Anak itu sudah tertidur satu jam yang lalu, sementara bayi lelaki yang baru saja Andin lahirkan. Pun sama tertidur seperti sang kakak. Hanyaa Al dan Andin saja yang belum tertidur. Padahal jam menunjukan pukul 10 malam.

"Tidur gih, udah malam! " Ucap Al

"Belum ngantuk"

"Mana ada belum ngantuk, tuh mata kamu udah merah. Tidur. Nanti kalau si dede bangun, saya bangunin kok! "

"Terus kamu? " Tanya Andin, membuat Al mengerutkan dahinya

"Saya? Kenapa? " Tanya Al balik.

"Terus kamu tidur di mana, kamu juga butuh istirahat. Apalagi seharian ini kamu belum sama sekali istirahat. " Jelas Andin

Al tersenyum tipis "Saya mah gampang nanti, udah kamu tidur aja. Hey dengerin saya, nggak baik ibu yang baru melahirkan tidur malam. " Terang Al

"Yaudah."

"Yaudah apa? "

"Yaudah aku mau tidur, tapi janji ya nanti bangunin aku kalau si dede nangis? "Ucap Andin cemberut

"Iya! Gih tidur. "

"Good night, mas Al sayang! "

"Iya." jawab Al singkat

"Ish, jawab yang bener dong mas. Masa sih cuma jawab 'Iya' doang. " Gerutu Andin, astaga suami nya ini tak ada romantis-romantis nya sama sekali.

"Ekhem... Good night juga My Wife. Muaaacch! "

^Bersambung^

Haii haiii... Apa kabar semuanya ☺🖤
Semoga sehat selalu ya🖤🖤🖤

Neng Qilla hadir kembali nih.. Ada yang kangen nggak ya? 🥴
Oiiya mau tanya nih, Udah bosen belum sama cerita neng Qilla? Kalau udah bosen mau aku tamatin aj!!!... Wajib jawabbb!!!!

34K Vote
4K Komen

See you Next Part!!!

Selalu utamakan Sholat!! 🖤🖤🖤

Kisah Cinta Kita (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang