🥀46. Perkara Dasi di pagi hari🥀

355 59 5
                                    

Assalamu'alaikum semuanya!!......
Seneng banget loh aku! Alhamdulillah part kemaren
Tembus vote 43+😭😭....di luar prediksi akuu!!

Nah gitu dong!! Kurangin lagi siders nya. Biar aku nambah semangat ngetiknya!🙂🤭😍
Buat nulis butuh Efforts yang tinggi lho!! Jadi tolong hargai🙏🙏dengan cara Vote—komen and share ini cerita biar lebih banyak lagi yang baca dan vote🤭🙂

Yuk bisa yuk siders nya di kurangin lagi! Emang apa susahnya si buat Vote???.....

Part ini masih agak pendek! Nanti kalau part 46 ni tembus 47+Vote...part berikut nya bakal panjang deh!!

£HAPPY READING£

"Sayang! Dasi aku yang warna hitam kamu taruh, di mana? "
Teriak Aldebaran dari lantai dua

Andin yang sedang menyapu ruang tamu terjinjit kaget akibat teriakan, merdu dari sang suami.
"Astaghfirullahalazim di kira ini hutan kali, udah kayak si tarzan aja kamu Mas. " Gumam Andin yang mengelus dada berusaha untuk sabar.

"Sayang?—"Teraik Aldebaran sekali lagi, saat tak mendapatkan jawaban dari sang istri.

"Iya mas! Di laci khusus Dasi, ada kok di sana. Kemarin aku simpen di sana! Coba cari yang bener. " Jawab Andin

Saat tak mendapatkan teriakan dari sang suami, Andin kembali melanjutkan kegiatan menyapu nya yang tertunda. Tak selang lama suara Aldebaran kembali terdengar.

"Enggak ada lho? Udah saya cari-cari tapi nggak ada. "
Ucap Aldebaran yang menuruni tangga dengan tangan menenteng jas dan tas kerjanya.

Andin menghela nafas lelah. "Coba cari lagi yang bener, nggak mungkin tuh Dasi bisa jalan sendiri. Pas kemarin aku taruh di tempat biasanya kok, masa nggak ada sih? "

Aldebaran menoleh ke arah sang istri, dengan wajah datar khas'Nya. "Beneran lho nggak ada, masa iya saya bohong. Coba aja kamu cari sendiri! Ada nggak?! " Ucap Aldebaran dengan nada yang tak bersahabat.

'Sabar Ndin sabar, orang sabar duitnya banyak. '

"Yaudah aku cari, awas aja kalau tuh Dasi ketemu sama aku. Kamu transfer uang 25 Juta rupiah. Diel? " Tantang Andin yang gemas sendiri dengan kelakuan sang suami.

"Diel!..... Tapi sebagai gantinya kalau tuh Dasi nggak ketemu, nanti malam 10 ronde. Titik nggak pake koma!! "
Ucap Aldebaran membuat Andin membablakan matanya. Yang benar saja 10 ronde, bisa bisa tepar dirinya.

"Oke! Siapa takut. " Andin pun berlalu meninggalkan Aldebaran yang sedang tersenyum lebar. Persis seperti orang yang habis dapet lotere.

'Asikkk dapet jatah 10 ronde. Otw buat adek, buat Qilla dan Rakha.... Hahahah! ' Batin Aldebaran.

Beberapa menit kemudian, terlihat tuan putri dari Aldebaran berjalan menuruni tangga dengan tas yang di pegang di tangan mungil sang anak

"Pagi Anak cantiknya, Papah. " Sapa Aldebaran memberikan kecupan hangat di pipi dan kening Qilla

"Pagi duga.... Papah nih napa toh teliat-teliat, pagi-pagi bedinih. Buat pala pucing tauu nda. " Komplen sang anak yang mendengar teriakan sang papah.

Aldebaran tersenyum lebar, dengan tangan menggaruk pelipisannya yang tak gatal. "Aduh maaf ya, kakak. Tadi papah teriak gegara nyari Dasi papah yang nggak ada. Maaf tuan putri. " Ucap Aldebaran.

"Heemm... Lain tali danan cepelti itu papah, namana galau pac lete malah. Hihhh nanti tita di ucil tau. " Nasehat sang anak.

'MasyaAllah anak gue. Pinternya nggak bagi-bagi, alias di bawa sendiri 😭😭'

"Oke sayang. Maaf ya. " Qilla mengangguk pelan lalu tersenyum ke arah sang papakam

Sementara itu di dalam kamar Andin di buat cengo, bagaimana tidak. Baju baju berserakan di mana-mana, kamar ini sudah seperti kapal pecah saja. Astaga padahal suaminya itu hanya mencari 1 barang. Kenapa jadi semua barang yang berantakan

"MasyaAllah mas Al_" Gumam Andin

Wanita itu mendudukan tubuhnya di atas kasur, badannya terasa sangat lemas setelah melihat kondisi kamar.
"Untung suami, kalau bukan udah aku tendang kamu mas. Sekarang juga. Ya Allah lelah batin hamba! "

Setelah Andin bangkit dari duduknya, berjalan ke arah laci khusus Dasi. Wanita itu membuka laci tersebut yang sudah tak berbentuk akibat ulah papah Aldebaran.

"Awas aja kalau tuh dasi ketemu, aku iket di leher kamu mas. Pagi-pagi udah buat mood aku turun aja kamu. "

^^^^

"Enggak ada kan? Udah saya bilang! Kamunya susah sih.
Siap-siap aja buat nanti malam, sayang. " Ucap Aldebaran dengan nada pelan di akhirnya karena ada sang anak di antara mereka.

Sementara Andin, wanita itu hanya menampakan wajah datarnya. Setelahnya Andin mengeluarkan sesuatu dari balik tubuhnya. Dan memperlihatkan nya tepat di hadapan wajah sang suami. Membuat Aldebaran terdiam membisu.

"It—? "

"Makan tuh nanti malam! " Kesal Andin "Makanya kalau nyari barang tuh di pake matanya, bukan malah teriak-teriak nggak jelas. " Lanjut Andin membuat Aldebaran cemberut

Gagal lagi–Gagal lagi..... Ampun dah!!

"Oh iya jangan lupa buat tranfer! " Andin terkekeh pelan melihat wajah melas sang suami.

"Sayang tapi nanti malam jadikan? " Tanya Aldebaran dengan wajah penuh binar.

"Sama guling aja sana!! "

"Aaaaaa sayang jangan gitu dong, masa sama guling sih.
Mana enak! " Gerutu Aldebaran

"Bodoamat emang aku pikirin! "

"Hihihihih tacihan banet papah, nang cabal ngeh papah. "
Ledek Qilla yang tertawa melihat wajah Aldebaran.

'Nasib-nasib!.... Apes amat dah, baru juga mau bahagia eh malah di patahkan oleh sehelai dasi!.... '

¢ENJOY¢

KABARI YA KALAU UDAH TEMBUS 47+ VOTENYA! KOMENNYA DI TAMBAH YAA.... MAAF YAH AKU INI BANYAK MAU NYA🙏😭🙂

OIYAH SATU LAGI.... JANGAN LUPA MAMPIR KE CERITA AKU YANG LAINNYA!... KLIK PROFIL AKU, DAN DAPETIN LEBIH BANYAK CERITA DI SANA!! SEE YOU NEXT PART

SitiMaharani621 👈Silakan di klik

Kisah Cinta Kita (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang