🥀21. Ngidam Rujak!🥀

515 57 5
                                    

DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK 📍📍

Sebelum Baca di wajibkan untuk membudidayakan VOTE terlebih dahulu ya Reader's 🔊🔊🔊🔊

💫HAPPY READING 💫

.
.
.


Di tengah malam, Al terbangun merasakan pergerakan dalam pelukannya, Laki laki itu menarik pinggang Andin memeluknya erat, Al menjatuhkan kaki nya di atas Paha Andin menjadikan perempuan itu sebagai guling

Perlahan mata Al terbuka untuk melihat Andin. bulu mata perempuan itu bergerak menandakan istrinya yang cantik terbangun

Al tidak membuka suaranya, Ia tidak ingin mengganggu mana tau Andin akan kembali tidur sebentar lagi. Namun, kurang sepuluh menit Al menunggu bulu mata Andin tetap bergerak

"Kalian ini mau jadi apa, nak. ini udah malam loh, besok yah" gumam Andin di dengar jelas oleh Al yang masih diam

Al melirik tangan mungil istrinya yang mengusap perutnya sendiri

"Tidur yah nak" bisik Andin halus pada perutnya sendiri, membuat Al tersenyum Tipis

Al pun ikut mengusap perut buncit Andin, hal itu sontak membuat Andin terkejut. lalu beralih menatap ke arah Al

"Mas" panggil Andin yang melihat Al

"Anak kita mau apa "tanya Al bergerak melepaskan pelukannya dan turun menghadap perut Andin
" Kalian mau apa. hm? bilang sama papah "

Al mendongak menatap Andin
"Dede mau apa? " tanya Al pada Andin

"Tapi udah tengah malam, besok pagi mas harus kerja " ucap Andin yang mengelus rambut Al dengan sayang

"Bilang aja sayang! kalau belum di turutin kan kamu juga gak bakal bisa tidur" Al tersenyum hangat ke arah Andin, tangan besarnya masih mengelus perut Andin.

"Aku mau rujak" Cicit Andin pelan, sangat pelan

"Hah rujak!! " Ucap Al yang lalu melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul satu dini hari "Cari di mana yah, jam segini? " Gumam Al

"Gak papa besok aja, Dede juga pasti ngerti kok, iya kan sayang" ucap Andin pada siang janin, Ia berharap sang anak mau mengerti untuk malam ini saja. Kasihan suaminya, sudah empat hari kurang tidur terus.

'Gue gak yakin. nanti pagi gue pasti di suguhin muka asem andin, wah ini gak bisa di biarin'

"Saya beliin dulu yah. tapi kamu jangan ikut, udah malam" Ucap Al beranjak mengambil jaket dan kunci mobil serta dompet, miliknya

"Iya! Hati-hati yah mas, maaf ngerepotin" Ucap Andin yang menunduk

"Engga kok, saya berangkat dulu" Ucap Al

Kisah Cinta Kita (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang