Kisah Cinta Kita (END)

🥀37. Gavin Jeyek!🥀

"Bang dapin, betok cilla na tekolah! " Ujar Qilla pada Gavin

"Beneran? Kata siapa? " Tanya Gavin

"Kata papah cilla toh, napain cilla boong. " Jawab Qilla

Gavin memicingkan matanya "Sekolah di mana? Sama siapa, tiara ikut ndak? "

"Ndak tau, to tana saya! " Ucap Qilla yang mengikuti nada bicara yang sedang viral di sebuah aplikasi

"Kok sekarang cilla nyebelin banget, sih! Perasaan dulu ndak! " Kesal Gavin, dengan wajah cemberut

"Hihihi, pelacaan dali dulu cilla bini telus, ndak belubah!"

"Aish! Dasar anaknya om Al jelek! " Gumam Gavin, namun masih bisa di dengar oleh Qilla

Qilla mendelik tidak suka pada Gavin "Hih, dacal dapin jeyek! Taya bebek!... Cilla ndak like, davin. " Gerutu Qilla yang tak suka saat Gavin mengakatan 'Papahnya jelek'

'Bakal ada drama nih, pastii. Yakin dah! Liat aja tuh muka udah kaya pantat kebo, Eh—'

"Huaaaaa dapin natain papah Cilla jeyek! "

'Nah kan baru aja gue bilang, dasar anaknya om Al! Cengeng'

"Cilla ndak tenen toh, dapin dahat hikss! "

'Eh kok si Cilla tau gue ngatain dia cengeng, udah kaya cenayang aja deh! '

"Lho, kok nangis kenapa sayang? Hemmm?. Siapa yang jahat, Bang Gavin jahat sama kakak? Iya? " Tanya seorang lelaki siapa lagi kalau bukan Aldebaran Arkananta—sang papah

Qilla mendekap erat tubuh tegap sang papah, menangis lirih di dalam dekapan Al. Sementara Al, pria itu sedang menatap tajam ke arah Gavin

"Dapin hikss natain papah jeyek, Tata ndak tuka huaaaaa! "

'Ponakan sialan, gue setampan ini di katain jelek awas luh. Gue aduin ke om willy, merasa terzolimi gue! ' Batin Al yang dramatis

"Ssstttt.. Udah ya anak cantik, nanti sesek napasnya, cup, cup, cup. Anak cantiknya papah Al nggak boleh nangis! "

Tangan besar itu perlahan menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby Qilla.

"Awas kamu Gavin, ponakan laknat! " Ucap Al tanpa suara

"Wleee! Om Al jelek, kaburrr!!!! "Gavin berlari sekencang mungkin, menghindar dari amukan sang om

"Sialan! Sabar-sabar! " Gumam Al mengelus dadanya

Qilla menatap ke arah Gavin yang berlari entah kenapa itu "Huaaa dapin natain papah jeyek, lagi.. Huaaa! "

****

"Ayo minta maaf sama Qilla, Gavin! " Titah Willy kepada sang anak. Karena sudah menangisi Qilla

"Minta maaf! " Ulang Willy lagi.

Andin tersenyum dengan tangan yang masih membelai lembut punggung kecil milik sang anak yang masih menangis sampai sekarang.

"Emmm.. Cilla maafin Gavin, ya! Tadi itu Gavin cuman bercanda. Papahnya Cilla ganteng kok! Super! " Ucap Gavin

"Boong, kata dapin tadi papahna Cilla jeyek. Dapin ndak momong belcanda, to!. " Elak Qilla

"Ssttt, kakak. Udah ya, maafin abang Gavin nya. Kan abang Gavin udah minta maaf sama kakak, ya anak cantiknya mamah! Oke cantik. " Bujuk Andin

Al menatap ke arah Gavin dengan tatapan meledek, membuat anak itu mendengus tak suka

"Berhenti tatapan Gavin kaya gitu, om Al jelek! " Ucap Gavin

"Huaaaaaa!! Dapin dahat! natain papahna Cilla, jeyek. Huaaa! "

"GAVIN!! " Teriak Semua orang.

Yang di teriakin hanya memasang cengiran tak jelas!

Bersambung!.

Haii-haii Neng Qilla hadir lagi nih, lebih cepat Update nya ya. Di karna kan Bab sebelumnya tembus sampai 51K Vote! Huaaa aku seneng bangett, semoga di bab ini Vote nya nambah, aminn🖤
30K Vote
5K Komen

LANGSUNG UP!!

SEE YOU NEXT TIME!

Neng Qilla.... 🖤🖤🖤

Abang Gavin yang jahilll! 🖤🖤