Seminggu kemudian
Sakura sangat terperangah melihat kedua orang tuanya memasuki ruangan tempat Sakura bersiap-siap. Air mata Sakura berkumpul di pelupuk mata, air matanya tak terbendung lagi, terus menetes sembari berpandangan dengan kedua orang tuanya yang tengah mendekat ke arahnya. Ino memegang pundak Sakura, menguatkan sang kakak.
"Kalian datang?" tanya Sakura saking tidak percaya melihat kedua orang tuanya datang di hadapannya.
"Jangan menangis! Nanti wajahmu jadi jelek, jangan mempermalukan kami!" ucap Mebuki seperti biasa.
Sakura menerima tisu yang Ino berikan dan dengan hati-hati mengusap tetesan air matanya. Sakura tidak peduli perilaku ibunya, dengan kehadiran kedua orang tuanya, menandakan mereka akhirnya direstui.
"Terima kasih telah hadir di pernikahanku. Aku sangat senang melihat ibu dan ayah datang." Ucap Sakura dengan senyum tulus.
"Selamat menikah, Sakura." Ucap Kizashi sembari menepuk pundak Sakura.
Sakura hanya mengangguk, ia tidak berharap lebih, yang terpenting di hari pentingnya mereka datang.
《MCAI》
Prosesi pernikahan berjalan dengan lancar, setelah bertemu keluarga mereka satu-persatu, mereka kemudian makan bersalah seluruh keluarga. Baru setelah makan bersama telah selesai, keluarga Uchiha selain Sasuke dan keluarga Haruno selain Sakura segera memisahkan diri untuk pulang ke kediaman mereka. Sementara Sasuke dan Sakura memiliki rencana mereka sendiri, rencana pertama mereka adalah pergi ke onsen.
"Mau aku tunggu di sini atau langsung di pemandian?" tanya Sasuke menawarkan, takutnya Sakura merasa malu disaksikan langsung telanjang oleh Sasuke.
Sakura merona, sebelumnya mereka hanya saling menyentuh, belum sama-sama telanjang bulat. Namun dari sekarang tampaknya akan ada kebiasaan yang berubah.
"Kamu bisa menungguku di pemandian langsung, sayang." Pinta Sakura yang masih merasa malu telanjang bulat di hadapan Sasuke.
"Baiklah, aku tunggu di sana. Jangan membuatku menunggu terlalu lama, istriku." Ucap Sasuke dengan seulas senyum dan anggukan paham.
"Baik-baik, aku akan segera datang, sayang." Ucap Sakura.
Sasuke mendekati Sakura, sedikit membuat Sakura berwaspada dan bingung atas tingkah suaminya.
"Di onsen ini ada penginapan, Sakura." Bisik Sasuke sebelum pergi keluar.
Deg!
Sakura menerima perkataan Sasuke seperti sebuah kode atau juga keinginan Sasuke melakukannya di tempat ini. Sakura mau-mau saja, asal pemandian ini kedap suara, sehingga mereka aman berbuat apapun.
Tidak mau menunggu suaminya menunggu terlalu lama, Sakura segera menelanjangi diri dengan selembar handuk di tubuhnya. Kemudian Sakura segera melangkah keluar, menuju tempat pemandian yang sudah berada di sana.
Sementara itu, Sasuke telah masuk ke dalam air, arah matanya terus menuju pintu untuk menunggu kedatangan sang istri dengan tidak sabar. Sasuke mengangkat tangannya, melihat cincin yang melingkar di jarinya. Cincin pernikahannya.
"Seharusnya ada bunga Sakura di cincin ini." Komentar Sasuke tak puas. Mereka hanya punya waktu seminggu, maka dari itu cincin yang Sasuke inginkan butuh pengerjaan yang lebih lama.
Srett!
Suara pintu tergeser kembali membuat Sasuke beralih menatap Sakura yang baru masuk dengan tampak malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Calon Adik Ipar ✔
Fanfiction《09》 21+ END ⚠️Warning : Cerita sensitif, mengangkat tema patriarki. Tidak cocok dibaca orang yang setuju patriarki.⚠️ Sakura sudah terbiasa mendengar sebutan 'perawan tua' sepanjang hidupnya. Di usianya yang sudah menginjak 29 tahun, memangnya sala...