"Scars of love"
Irena tak senang hati berjalan di kawasan hutan ini. Takut satu hal. Si Ezekiel tu membuntuti langkahnya satu hal. Dia berasa amat tak selesa kerana berjalan di hadapan lelaki ajnabi. Dia berasa sungguh terancam.
Suasana pula hanya ditemani bunyi cengkerik, biasalah di hutan kan. Takut juga jikalau tiba-tiba nanti akan muncul binatang liar. Dia ni dah la penakut.
"Laju sikit la jalan tu. Kau takut apa?" Tegur Ezekiel di belakangnya. Irena diam tak membalas.
Entah kenapa dia berasa lelaki itu sering memandang tubuhnya atas bawah dari belakang.
"Arhhh!" Irena terlompat dan berundur ke belakang apabila terdapat seekor ular yang berwarna hitam berada di hadapannya. Irena terus mendapatkan Ezekiel dan menyorok di belakang tubuh lelaki itu.
"A...ada ular..." Kata Irena takut-takut. "Pergi main jauh-jauh." Arah Ezekiel kepada ular tersebut. Sesaat kemudian binatang itu menjalar pergi. Irena menghembus nafas lega.
"Saya takut..."
"Jadi, kau nak aku dukung?" Ezekiel menjungkit kening. "Awak jalan dulu lah... Saya takut jalan di depan."
"Tak payah nak mengada. Jalan sekarang." Irena kaku di tempatnya. Ezekiel mengangkat kening. "Nak aku dukung?"
"Tak nak la!" Irena laju memberontak tatkala Ezekiel ingin memeluknya.
"Tak nak, jalan sekarang." Irena mencebik menyampah sebelum kembali melangkah maju ke hadapan. Ezekiel tersenyum menang.
Selang beberapa minit berjalan, Irena tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Apa pula kalini?"
"Kenapa badan saya rasa panas sangat..." Ezekiel tersentak dan terus menarik tubuh Irena agar menghadapnya. "Apa kau kata?"
"Saya kata... Badan saya panas sangat... Macam nak demam... Awak ada panadol? Saya rasa saya demam panas ni..." Ezekiel berdecit perlahan.
Dia kemudian menarik nafas panjang dan memandang sekeliling. "Awak tengok apa? Kita salah jalan ke?" Soal Irena perlahan.
"Sial." Irena berkerut kening. Eh? Orang tanya pun nak mencarut ke?
"Kau ada luka apa-apa ke?" Irena terkebil-kebil perlahan. "Tak ada."
"Yakin?"
"Erm... Rasanya tak ada. Kenapa?"
"Sikitpun tak ada? Luka yang mengeluarkan darah?" Soal Ezekiel lagi untuk meminta kepastian.
"Erk... Oh, ya... Kaki saya ni haa... Terkena duri tadi. Sikit je," Ezekiel pantas menunduk dan mengangkat kaki kanan Irena lalu membelek-belek tapak kakinya tersebut.
"Mana?"
"Ni." Irena menunjuk di jari manis kakinya. Memang sikit saja lukanya tersebut. Darah pun sudah hilang.
Ezekiel pantas menghisap jari kecil tersebut. Terlopong Irena dibuatnya. "Hoi!" Kaki Irena semakin kemas dicengkam.
"Apa yang awak buat..." Tak sempat Irena ingin berkata lagi, Ezekiel bertindak memukul lehernya dan menyebabkan Irena jatuh pengsan.
Ezekiel terus bertukar menjadi kejadian asalnya dan meletakkan tubuh Irena berada di atas badannya sebelum dia berlari kuat.
...
Ezekiel merenung wajah Irena yang lena ketiduran dengan penuh perasaan.
Adakah pilihan dia tepat? Memilih untuk berkahwin dengan manusia, adakah ia tepat?
YOU ARE READING
Mrs. Ezekiel : The Werewolf Love
Werewolf[ON-GOING] [UNEDITED] #2 Fantasy Series "Scars of love" Click read for blurb. ⚠️PLAGIAT DILARANG KERAS⚠️ Published:8 November 2021/23 January 2022/24April2022/11December. Start:24April2022. End: ©Thelesyeuxdelily 2021, 2022.