Part 4 - Did I Missed You?

101 8 0
                                    

Waktu berlalu.

Kyuhyun baru saja menyelesaikan pertemuan penting di perusahaannya. Dia melirik ke arloji mewah yang dikenakannya di saat waktu menunjukkan pukul tujuh malam.

Kyuhyun berbicara pada sekretarisnya, Lee Donghae.
"Hyung, kau pulang saja. Aku akan membawa mobilku sendiri. Terima kasih untuk bantuanmu hari ini"

"Aku tak perlu mengantarmu?" tanya pria bermarga Lee itu. Pria muda yang sudah menjadi tangan kanan Kyuhyun sejak tiga tahun lalu.

"Ya, kau pasti lelah. Beristirahatlah..."

"Baiklah. Kalau begitu, aku pulang. Sampai jumpa besok. Menyetirlah dengan hati-hati."

*

Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, bergerak santai menuju ke apartemennya. Namun di sepanjang perjalanan, Kyuhyun merasakan sesuatu yang mengganjal di hati. "Hm? Kenapa rasanya aku melupakan sesuatu?". Kyuhyun terus berusaha mengingat apa yang dilupakannya. Jemarinya tampak mengetuk-ngetuk kendali mobilnya. "Apa aku belum menyiapkan materi kuliah untuk besok?" ingatnya kembali, susah payah. "Kuliah..materi...tugas?" Kyuhyun terus bergumam, mengabsen hal-hal yang mungkin bisa dijadikannya sebagai petunjuk. Hingga akhirnya mengingat jelas apa yang telah dilupakannya."Astaga, gadis itu! Apa dia masih di ruanganku??"

Kyuhyun membanting setirnya, mengubah arah mobilnya tanpa peduli keberadaan pengendara lainnya. Mereka semua serentak membunyikan klakson karena marah atas tindakan Kyuhyun yang tidak terduga.

Dengan tergesa, Kyuhyun kini menuju ke Universitas Yosei dengan kecepatan batas maksimal. "Sial! Kenapa aku bisa melupakannya?! Kau memang bodoh, Cho Kyuhyun!" umpatnya, merutuki kebodohannya sendiri.
.
.
Sampai di area parkir kampus, Kyuhyun berlari secepat mungkin menuju ruangannya bahkan tanpa mengunci pintu mobilnya. Dia sedikit bersusah payah berlari menuju ruangannya yang cukup jauh di sudut kampus utama. Sial!

Malam itu area sekitar kampus cukup gelap. Hanya beberapa lampu yang menyala di beberapa koridor utama untuk memberikan penerangan seadanya.

Akhirnya Kyuhyun tiba di ruangannya. Dia membuka pintu besar itu dengan tergesa dan memeriksa keberadaan gadis yang sedang dihukumnya. Nafasnya terengah-engah karena berlari, lalu melangkah pelan, mendekati tubuh Kanna yang ternyata sedang terlelap tidur di atas sofa. Sepertinya wanita itu kelelahan setelah merapikan ratusan kertas seorang diri.

Mata Kyuhyun teralih pada tumpukan kertas di atas meja. Kanna telah menyelesaikan tugasnya. Kertas-kertas itu kini tersusun sangat rapi, bahkan lebih rapi dari yang dia lakukan sebelumnya. Beberapa stick note berbeda warna dengan catatan menempel di beberapa bagian kertas. Kanna memberi tanda agar kertas-kertas itu lebih mudah dikategorikan.

Kyuhyun kembali menghampiri Kanna yang tertidur.

Kanna sepertinya tidur sangat nyenyak hingga tak menyadari jika seseorang tengah berjongkok menatap wajah lugunya. Jemari Kyuhyun bergerak secara alami menyingkirkan helaian rambut yang jatuh menutupi wajah Kanna. Menyematkannya di belakang telinga dengan hati-hati. Agar wanita itu tidak terbangun. "Aku tidak menyangka akan kembali bertemu denganmu. Kau tumbuh semakin cantik. Tapi, aku sedikit kecewa karena sepertinya hanya aku yang mengingatmu." Kyuhyun berbicara sangat lirih.

Kyuhyun terus menatap wajah Kanna, menyunggingkan senyumnya entah yang ke berapa kali hari ini. Seolah senyum itu tak pernah bosan terukir di wajahnya. Dirinya merasa merindukan wajah lugu itu. Apa, rindu? Kyuhyun segera bangkit menjauh, menolak pemikirannya."Aku? Ini bukan rindu. Aku pasti salah"
.
.
Malam semakin larut. Kyuhyun beberapa kali ingin mencoba membangunkan Kanna tapi dia tidak tega. Jadi dia memutuskan untuk membiarkan gadis itu tidur lebih lama. Selama menunggu Kanna terbangun, Kyuhyun merasa perutnya bergejolak karena lapar. Tentu saja, itu karena dia belum makan malam. Kyuhyun juga mengingat jika Kanna belum makan malam ini.

'Bout You (Re-Upload ; Edited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang