Part 7 - Heart Decision

93 5 0
                                    

Ting..tong~
Ting..tong~

"Ya, sebentar...". Terdengar suara manis seorang wanita menjawab panggilan bel apartemen.
Klek!
"Oppa, kau sudah sampai?" Si Young terkejut karena melihat Kyuhyun sudah berada di sana.

Kyuhyun memberikan senyuman terbaiknya untuk sang kekasih."Ya, begitulah"

"Urusanmu sudah selesai? Aku pikir akan sedikit lebih lama..."

"Um, sudah selesai"

"Ayo, masuk.." Si Young mempersilakan Kyuhyun untuk masuk dan berjalan mengikuti Si Young. Lalu tanpa sungkan, pria berkulit putih itu duduk di sofa merah di ruang tengah untuk beristirahat. Entahlah, tubuhnya tiba-tiba merasa letih lebih dari biasanya.

Si Young ikut duduk di sisinya. "Oppa, kenapa kau tidak mengabariku?"

"Ah, aku lupa. Maafkan aku, hm?"

"Aku jadi tidak bisa merapikan penampilanku untuk menyambut kedatanganmu.."

"Menyambutku? Dengan cara apa?" tanya Kyuhyun heran.

"Mengganti pakaian yang lebih pantas, atau sedikit memakai riasan mungkin.."

Kyuhyun menggeleng. "Bukankah itu merepotkan? Pakai saja yang membuatmu nyaman, ini sudah malam. Dan kau tak harus merias diri karena kau sudah cantik walaupun tanpa riasan". Sungguh, Kyuhyun berkata jujur. Lee Si Young, memang sudah cantik alami.

"Ah~ oppa, kau terlalu memujiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah~ oppa, kau terlalu memujiku. Kau membuatku malu.." Si Young menggoda Kyuhyun dengan sesekali memukul lengan pria itu, manja. Kyuhyun hanya tersenyum, menyaksikan tingkah kekasihnya. "Oppa, tadi siang aku membuat pie berry. Rasanya tidak terlalu manis, sedikit asam. Kau mau mencobanya?"

"Hm, sepertinya enak. Boleh aku minta segelas kopi pahit? Aku sedikit mengantuk" pinta Kyuhyun.

"Oke. Ayo ke meja pantry.." ajak Si Young dan Kyuhyun mengikuti.
.
.
Mereka telah menghabiskan masing-masing satu potong pie berry. Setelah puas mengobrol, Kyuhyun saat ini diam karena sibuk mengecek beberapa surat elektronik yang masuk di ponselnya. Sedangkan Si Young sibuk memperhatikan gerak-gerik Kyuhyun, menggenggam cangkir kopinya erat.

"Oppa.." Si Young membuka kembali obrolan yang sempat menghilang.

"Hmmm..." Kyuhyun menjawab hanya dengan gumaman, masih sibuk menatap ponselnya.

Si Young mencoba lagi, "Oppa, ada yang ingin aku bicarakan...". Nada bicara Si Young terdengar sangat serius, hingga Kyuhyun akhirnya meletakkan ponselnya di meja pantry.

"Baik, bicaralah. Kau terdengar sangat serius"
Kyuhyun mencoba membuat suasana lebih santai. Tapi tidak dengan Si Young. Dia terlihat gugup, karena berkali-kali menghela nafasnya sambil menggenggam erat cangkir kopinya. "Young..kenapa diam saja? Bukannya kau ingin membicarakan sesuatu denganku?"

Si Young menatap wajah Kyuhyun dengan penuh penyesalan. Dan dengan segenap keberanian yang dia kumpulan selama seminggu terakhir, Si Young akhirnya mengungkapkan perasaannya. "Kyuhyun oppa, ayo kita akhiri hubungan ini"

Kyuhyun terkejut akan perkataan wanita cantik itu,
"Young, kenapa..tiba-tiba?"

"Bukankah ini sudah satu tahun sejak kesepakatan kita dimulai?"

"Kau benar."

"Oppa, jujur padaku. Apa saat ini kau merasa sudah jatuh cinta padaku?" Kyuhyun diam, tidak mampu menjawab. Dan Si Young tahu pasti arti sikap diam lelaki itu.

"Lalu kau sendiri, bagaimana dengan perasaanmu? Katakan dengan jujur.. " kali ini Kyuhyun yang bertanya.

"Aku pun sama, oppa. Aku sudah berusaha,  menyakinkan hatiku untuk belajar menerima kehadiranmu. Tapi yang seperti kau tahu, hatiku telah jatuh untuk laki-laki lain"

Kyuhyun tersenyum, "Choi Siwon?"

Si Young mengangguk malu. "Oppa, dia telah menyatakan perasaannya kepadaku.." ungkap Si Young dengan senyuman manis. Dia terlihat sangat bahagia.

Melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah lembut Si Young, justru terbersit di otak Kyuhyun untuk mengejeknya. "Oh, pantas saja kau mau kita berpisah.."

Si Young tersentak dan seketika menjadi salah tingkah. "Op- oppa, bukan itu maksudku! Aku hanya tidak ingin berbohong lebih lama lagi kepada orangtua kita". Dengan susah payah dia menjelaskan alasan sebenarnya.

"Hahahaha! Ya, aku tahu maksudmu Young" Kyuhyun mengacak gemas rambut panjang Si Young yang tergerai.

"Jadi, kau menerima untuk mengakhiri kesepakatan kita?"

"Tentu saja. Bukankah ini memang kesepakatan kita di awal? Terima kasih karena kau sudah jujur, Young"

Si Young menawarkan tangannya untuk berjabat tangan, "Mari kita berpisah baik-baik, oppa"

Kyuhyun menyambut tawaran Si Young, "Ya" balasnya dengan sebuah senyuman.

"Terima kasih atas kerjasamanya, tuan Cho"

"Dengan senang hati, nona Lee"
Si Young dan Kyuhyun terkekeh bersama, merasa lucu akan hubungan mereka.

"Berjanjilah padaku, kau harus bahagia Young.."

"Um, aku akan berusaha. Kau juga, oppa.."

Kyuhyun hanya tersenyum menunduk, menarik nafasnya gusar.

"Oppa, apa saat ini ada seseorang yang kau sukai?"

"Aku, tidak tahu. Aku belum tahu pasti bagaimana perasaanku padanya"

"Jangan terlalu lama menunda atau kau akan menyesal.."

"Aku tahu..."

"Oppa, aku akan memberitahu keluargaku tentang keputusan kita. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga akan melakukan hal yang sama.."
.
.
.
Kyuhyun berdiri di sisi luar pintu apartemen Si Young, berpamitan sebelum pulang karena hari juga sudah larut.

"Oppa, boleh aku memelukmu?" Pinta Si Young sekali lagi. Dia benar-benar merasa tidak enak hati.

"Tentu...". Si Young merengkuh tubuh Kyuhyun, dan memeluknya penuh kelembutan. Kyuhyun pun tanpa sungkan membalas pelukan itu dengan sesekali menepuk punggung Si Young.

"Oppa, terima kasih banyak atas pengertianmu. Selama setahun ini kau sudah rela mengikuti semua keegoisan ku. Maaf karena aku terlalu banyak merepotkanmu."

"Tidak, tidak apa. Aku beruntung bisa memiliki kekasih sepertimu. Terima kasih". Kyuhyun dan Si Young saling melepaskan pelukannya. "Aku pergi. Sampai jumpa lain waktu.."

"Um, sampai jumpa. Berbahagialah dengan pilihan mu, oppa"

'Bout You (Re-Upload ; Edited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang