Part 8 - New Beginning

73 6 0
                                    

Alarm ponsel sudah berbunyi berulang kali saat waktu belum genap menunjukkan pukul enam pagi. Tapi, lelaki muda bermarga Cho tampak tidak berkutik dari balik selimutnya. Tidak ada pergerakan sekecil apa pun di dalam sana. Mata elangnya masih tertutup rapat memanjakannya ke alam mimpi.

Ini akhir minggu, Kyuhyun memutuskan untuk sedikit memanjakan diri di king size bed miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini akhir minggu, Kyuhyun memutuskan untuk sedikit memanjakan diri di king size bed miliknya. Menikmati setiap sentuhan lembut kasur dan selimutnya yang tak tersentuh selama satu minggu terakhir. Itu karena, selama seminggu Kyuhyun tidur menginap di kantor bersama sekretaris andalannya. Menginap karena lembur yang tak kunjung usai. Bahkan pekerjaan itu membuat Kyuhyun tidak bisa datang untuk memberi materi kuliah di kampus karena tidak punya waktu senggang. Jadi, untuk menebus waktu istirahatnya yang terbuang, Kyuhyun ingin tidur sepanjang hari.

Tapi, sepertinya itu hanya akan menjadi angannya semata.
.
.
Sekitar pukul tujuh pagi, seseorang di luar sisi kamarnya terus menggedor pintunya keras.
Dok..dok...dok!
Dok..dok...dok!
"Cho Kyuhyun, cepat bangun! Kita harus bicara!"
Dok..dok..dok!
"Cho Kyuhyun!! Cepat bangun!!"
Kesadaran Kyuhyun kembali perlahan. Dan lambat laun telinganya dapat dengan jelas mengenal suara yang berteriak memanggilnya berulang kali dari luar sana. Suara itu milik Kim Hanna, ibunya.

"Eungghhhh....". Tubuh Kyuhyun menggeliat menarik semua anggota tubuhnya berlawanan arah untuk  merengangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Choooo Kyuuuhyuuunn, cepat bangun!!"
Dok..dok..dok!!

Dengan matanya yang masih setengah terpejam, Kyuhyun bergumam. "Ibu? Kenapa dia datang sepagi ini?" Menyibak selimutnya, Kyuhyun beranjak turun dari tempat tidur dengan langkah berat terseret layaknya zombie. Bahkan dengan susah payah tangannya meraba sisi pintu untuk mencari gagang pintu kamarnya. Sementara ibunya terus mengetuk di luar sana.

Dok..dok..dok!
"Cho Kyuhyun! Banguuuunnnn!!"

Klek
Pintu terbuka. "Astaga, bu.. ini masih terlalu pagi untuk berteriak. Lagipula kenapa kau datang sepagi ini? Aku masih ingin...akhhh!". Kyuhyun berteriak kesakitan sebelum menyelesaikan kalimatnya. Matanya yang sedari tadi terus terpejam kini terbuka sangat lebar. Hanya karena satu hal yang ibunya lakukan. Menarik telinganya. "Akhhh ibu! Tolong lepaskan! Kenapa tiba-tiba kau akhh!" Kim Hanna memperlakukan Kyuhyun yang hampir berusia tiga puluhan tahun layaknya bocah berumur sepuluh tahun.

"Diam, kita harus bicara! Kau membua ibu kesal!"

"Bicarakan baik-baik, bu. Tolong lepaskan dulu telingaku. Akkhhh!" Pekik Kyuhyun kesakitan.

Hanna menarik paksa tubuh Kyuhyun menuju ke ruang tengah dengan terus menarik telinga putranya itu."I- ibu, cepat lepaskan. Ini sakit, akkhh~!"

Hanna melepaskan tangannya dari telinga Kyuhyun setelah berhasil membuatnya duduk di atas sofa. Dia seolah siap untuk menginterogasi putranya sendiri. Berdiri dengan raut wajah kesal, seraya tangan yang terlipat di dada.

Sedangkan Kyuhyun tampak mengusap telinganya yang memerah dan berdenyut, nyeri. "Ibu, bagaimana jika telingaku  putus? Ini sangat sakit"

"Benarkah? Menurut ibu itu tidak seberapa. Seharusnya ibu memang harus menariknya hingga putus" Hanna berlagak menimbang dan meneror telinga Kyuhyun kembali. Kyuhyun yang merasa terancam dengan cepat melindungi kedua telinganya.
"Cho Kyuhyun, sepertinya kau lupa menjelaskan sesuatu padaku"

"Apa? Aku tidak mengerti"

"Jelaskan alasanmu sekarang juga! Kenapa kalian berpisah?". Kyuhyun terdiam, dia melupakan hal itu. Lupa menjelaskan kepada keluarganya jika hubungannya dengan Si Young telah berakhir. Ini  karena dia terlalu sibuk bekerja. Pantas saja ibunya menggila.

"Ibu, kau tahu dari mana?"

"Nyonya Lee yang memberitahuku". Semua kata yang keluar dari mulut Hana memiliki emosi di dalamnya. Dia sangat kesal juga kecewa.

"Duduklah bu, akan ku jelaskan..."
Bujuk Kyuhyun, menarik lengan ibunya. Membuatnya duduk tepat di sisinya. Menggenggam tangan ibunya, berusaha menjelaskan dengan pilihan kata yang baik.
"Bu, dengarkan aku. Kami, aku dan Si Young memang sudah berpisah".

Belum selesai Kyuhyun menjelaskan, Hana kembali menggerakan tangannya. Kali ini memukul lengan puteranya, berulang kali.
Buk..buk..buk!!

"Akhh, ibu! Kau melakukan tindakan KDRT padaku."
Kyuhyun sedikit kesal karena tak menyangka ibunya bisa sebrutal itu saat kesabarannya lenyap entah kemana.

"Rasakan! Kau pantas menerimanya!"
Buk..buk..buk!!
"Pasti Si Young yang minta berpisah 'kan? Ini karena kau terlalu bersikap dingin padanya! Kau terlalu sibuk bekerja! Atau jangan-jangan kau sudah menduakannya? Kau menyakitinya? Jelaskan!"
Buk..buk..buk!!
Hanna bertanya sambil terus memukul puteranya.

"Akhh...ibu sakit! Berhentilah memukulku. Bagaimana aku bisa jelaskan, jika kau terus memukulku?!"
Kyuhyun berusaha membuat ibunya tenang dengan menahan pukulan dari tangan sang ibu beberapa kali.

Pukulan Hanna akhirnya berhenti, tapi bahunya masih bergerak naik turun. Nafasnya tersengal.

"Bu...dengarkan aku dulu". Setelah melihat ibunya lebih tenang, Kyuhyun melanjutkan ceritanya. "Ini tidak seperti yang ibu bayangkan. Kami berpisah baik-baik karena perpisahan ini adalah kesepakatan kami berdua"

"Kenapa Kyu? Bukankah selama satu tahun ini hubungan kalian baik-baik saja? Ibu sudah terlanjur menyukainya, dan ibu merasa jika dia wanita yang cocok untukmu. Ibu berharap kalian bisa berakhir di ikatan pernikahan..."

"Maaf bu, tapi kami sudah berusaha. Berusaha untuk saling jatuh cinta, tapi kami tidak bisa. Kami memang saling menyayangi, tapi hanya sebatas sahabat."

"Kenapa tak terus mencobanya?"

"Kami tidak ingin mebohongi kalian lebih lama atau memberi harapan yang tidak mungkin kami wujudkan. Kami berpisah untuk menemukan kebahagiaan kami masing-masing. Jadi kesimpulannya, aku tak pernah menyakitinya ataupun menduakannya"

Hanna terdiam cukup lama mendengar penjelasan Kyuhyun. "Maafkan ibu karena sudah berburuk sangka padamu Kyu". Kyuhyun hanya tersenyum membalas rasa sesal ibunya. "Baiklah kalau seperti itu. Ibu terima alasan kalian berpisah. Tapi..."

"Tapi?"

"Dalam waktu satu bulan, kau harus membawa seorang wanita ke hadapanku. Atau aku akan kembali menjodohkanmu..". Hanna segera bangkit dan berjalan keluar apartemen puteranya begitu saja setelah kembali mengucapkan ancaman yang begitu menjengkelkan bagi Kyuhyun.

Kyuhyun yang kini diam, tersadar akan kata-kata ibunya yang terdengar mustahil.
"Ibu, permintaanmu tidak masuk akal! Kau pikir mudah untuk jatuh cinta?! IBUUUUU....". Lelaki jangkung itu mengacak rambutnya kasar, lalu membanting tubuhnya di atas sofa. Menatap langit-langit apartemennya.

"Ck...sial! Satu bulan? Apa yang harus ku lakukan??"

'Bout You (Re-Upload ; Edited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang