"jika semesta tidak mengijinkan ku bahagia,lantas mengapa aku harus terlahir ke dunia?"
~kim sunoo
_________
Hari hari sudah sunoo lalui, kepergian ibunya membuat dia menjadi pendiam. Bahkan dia bisa mengurung dirinya di kamar seharian.
Minggu ini seharusnya sunoo pergi ke pengadilan untuk melakukan sidang terakhir nya dengan sunghoon.
Kini dia sedang ditemani oleh mertua juga adik iparnya di taman. Kondisinya sungguh sedang tidak baik baik saja.
Butiknya akan segera bangkrut,di bidang modelingnya dia di pecat karena urusan tertentu. Banyak reporter yang mewawancarai nya,karena berita sunghoon dan sunoo akan bercerai sudah tersebar luas.
Bahkan sunoo sudah cape mengurusi para reporter reporter yang setiap harinya mewawancarai nya,tentu membuat dia risih. Di tambah lagi dengan kepergian ibunya yang di dorong oleh seseorang dari atas balkon. Membuat dia kepikiran dan mulai mencari tau siapa yang mendorong ibunya dari atas balkon.
Tiba tiba sunghoon datang dan berdiri di depan sunoo. "Bersiaplah hari ini adalah sidang terakhir kita, setelah sidang terakhir selesai kita sudah tidak mempunyai hubungan apa apa lagi"
Sunoo mendongak menatap sunghoon,tatapan itu membuat sunghoon hampir meringis,karena wajah sunoo terlihat sangat pucat,kantung matanya sedikit menghitam karena jarang tidur,matanya juga sembab serta tubuh nya yang menjadi agak kurus.
Ibu sunghoon menatap putranya begitu tajam. "Park!kau tau sunoo sedang tidak baik baik saja saat ini!berhenti membicarakan perceraian!itu bisa nanti!"gumam ibu sunghoon menekan setiap lontaran nya.
"Ibu,sidang ini tidak bisa di batalkan"keukeh sunghoon memutar bola matanya malas.
"Oppa, sungguh kau tidak mempunyai hati nurani! eonnie masih berduka saat ini,tapi bisa bisa nya kau membahas tentang perceraian!"lontar jeongwoo menekan setiap kalimat nya.
"Tunggu sebentar aku akan bersiap siap,kita akan menyelesaikan sidang ini. Kau puas?"ucap sunoo lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
Ibu sunghoon sudah sangat geram kepada putranya entah menurun dari siapa sifatnya, sungguh sangat brengsek.
"Park! sungguh kau sangat brengsek!entah kau anak ku atau bukan,sifat mu entah menurun dari siapa"ibu dua anak itu pergi meninggalkan kedua anak nya di taman.
"CK, menyebalkan!kau pikir mendiang ibu sunoo eonnie akan senang melihat mu seperti ini?!kau telah menyakiti putri kesayangannya!"jeongwoo meninggalkan sunghoon sendiri.
.
.
Ibu sunghoon masuk ke dalam kamar sunoo, sepertinya si cantik sedang mandi. Mata ibu sunghoon tak sengaja melihat sebuah benda kecil di atas nakas.
Itu adalah tespek kehamilan. Mata ibu sunghoon terbelalak tespek itu menunjukkan dua garis biru yang berarti positif.
Ceklek!
Sunoo membuka pintu kamar mandi dan kaget saat menemukan ibu mertuanya yang sedang memegangi dua tespek di tangan nya.
"I-ibu ka--"ucapan sunoo terpotong oleh mertuanya.
"Kau hamil?kenapa tidak memberi tau ibu?sejak kapan kau hamil?"tanya ibu sunghoon berkaca kaca.
Sunoo menghampiri ibu mertuanya. "Huuff...nee aku hamil,aku hamil anak sunghoon. Sejak kemarin aku merasa pusing dan mual mual aku memutuskan untuk membeli tespek dan mentesnya. Tespek pertama menunjukkan dua garis biru,karena aku masih tidak percaya aku kembali mentesnya dan ternyata hasil nya sama"jelas sunoo menghembuskan nafas berat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
compulsion [Sunsun/Sungsun]GS
Ngẫu nhiênketerpaksaan menjadi alasan sunoo menikah dengan sunghoon,semua berawal dari perjodohan gila yang di buat tuan Kim dan tuan Park . setelah menjodohkan sunoo,orang tua sunoo memutuskan untuk menetap di Jepang karena urusan perusahaan. Sunoo adalah me...