30.

2K 139 3
                                    

Tanpa sadar satu Minggu sudah berlalu. Sunoo belum juga mengetahui identitas asli Ruby.

Satu Minggu ini juga dia dan jay belum juga menemukan keberadaan sunghoon dan jungwon.

Jo sudah mengetahui bahwa selama ini sunoo sedang mencari seseorang yang bernama harua,dan itu mungkin saja Ruby. Itu pikir Jo.

Saat ini dia sedang berada di kamar sunoo,mencari sesuatu mengenai siapa itu harua?dan kenapa sunoo mencarinya?.

Jo menemukan sebuah foto bayi perempuan dari dalam laci. Di belakang foto itu tertera nama harua Kim.

Jo menggeleng gelengankan kepalanya. "Tidak mungkin Ruby,yang bernama harua itu banyak lagi pula harua yang Buna cari bermarga Kim sementara Ruby bermarga park"gumam Jo memotret foto tersebut.

Jo kembali menaruh foto tersebut di dalam laci,lalu berniat untuk pergi dari kamar sunoo. Namun saat dia ingin membuka pintu kamar sunoo seseorang lebih dulu membukanya.

Degg!

Seseorang itu adalah sunoo,sunoo menatap Jo curiga. "Sedang apa kau berada di kamar Buna?"tanya sunoo menelisik Jo.

"A-ah tadi aku mencari Buna,tetapi Buna tidak ada"jawab Jo gelagapan.

"Ohh,kenapa kau mencari Buna?"tanya sunoo masih merasa curiga.

"Baiklah aku menyerah selalu saja Buna tau jika aku sedang berbohong"jawab Jo membaringkan tubuhnya di atas ranjang milik sunoo.

Sunoo mengikuti Jo,lalu duduk di atas ranjang miliknya. "Ayolah putra Buna ini sangat tidak bisa berbohong"gumam sunoo mengusap usap lembut rambut hitam legam Jo.

"Kenapa kau kemari?"tanya sunoo mengecup kening Jo.

"Buna aku ingin menagih kata kata mu. Ayo ceritakan semuanya,siapa harua?dan kenapa Buna mencari nya?"sunoo yang sedang mengusap usap rambut Jo sontak berhenti dengan raut wajah yang berubah.

Nyali Jo menjadi ciut saat melihat raut wajah ibunya yang seketika berubah. "Besok pembagian rapot,jadi besok saja Buna bercerita."jawab sunoo tersenyum begitu manis,Jo menghela nafas lega akhirnya suasana mencair kembali.

.

.

Lagi dan lagi harua harus mendapatkan hukuman dari sunghoon. Nilai harua menurun.

"SIA SIA AKU MENYEKOLAHKAN MU DI AMERIKA!LEBIH BAIK KAU KEMBALI KE AMERIKA SAJA!TIDAK ADA GUNANYA!"bentak sunghoon menatap harua yang terduduk di lantai dingin dengan tajam.

"Sunghoon,astaga kenapa kau harus menghukum harua lagi. Kemarin kau sudah menghukum nya!"ucap jungwon tiba tiba saja menghampiri keduanya.

Harua mendongak melihat jungwon. "Buna hikss,aku tidak mau dihukum lagi"harua menggeleng gelengan kan kepala nya dengan air mata yang berderai.

Jungwon berjongkok di hadapan harua. "Berhenti sunghoon!kasihan dia!"gumam jungwon membawa tubuh harua ke dalam pelukan nya.

"Huhhh... baiklah,awas saja kalau besok kau tidak rangking!"ujar sunghoon lalu pergi meninggalkan harua dan jungwon berdua.

Setelah sunghoon tidak terlihat dengan cepat jungwon melepaskan pelukan itu. "Terimakasih Buna"gumam harua tersenyum lalu menghapus air mata nya.

"Memang benar yang dikatakan ayah mu!kau tidak berguna!"jungwon berdiri lalu pergi meninggalkan harua sendirian.

Harua menatap punggung jungwon yang sudah tak terlihat. "Jahat!"harua kembali meneteskan air matanya.

Bibi Lee datang dan menghampirinya. "Astaga harua!pasti ayahmu yang membuat mu menjadi seperti ini...ayo bibi akan mengobati luka luka mu"

compulsion [Sunsun/Sungsun]GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang