19.

1.9K 168 47
                                    

Sunghoon terbangun di ruangan serba putih,bau obat masuk menyeruak Indra penciuman nya.

Dia melihat sekeliling ruangan,dia berada di rumah sakit sontak membuat sunghoon langsung teringat dengan sunoo.

Sunghoon beranjak turun dari ranjang rumah sakit,namun sebelum dia turun seseorang masuk ke dalam ruangan nya.

"Su-sunoo?"gumam sunghoon sedikit kaget dengan kehadiran si cantik.

"Kau sudah sadar? syukurlah"ucap sunoo menghampiri sunghoon.

"Sun,bu-bukankah kau sudah tiada?kau tiada karena aku menusuk perut mu"ujar sunghoon menatap sunoo tak percaya.

Sunoo menatap sunghoon horor. "Mwo?!yakk!kau ingin aku mati?!sialan!"sunoo terbelalak saat mendengar lontaran sunghoon.

"Tadi kau menggenggam tangan ku,tangan mu sangat dingin...kau menghembuskan nafas terakhir mu di ruang operasi"rancau sunghoon membuat sunoo memutar bola matanya jengah.

"Shit! mungkin kau bermimpi!lihat ini aku masih ada di sini...kau pikir aku sudah mati dan yang berada di depan mu saat ini adalah hantu?!"sunoo sudah jengah mendengar ocehan sunghoon yang melantur.

"Tunggu,bisa kau jelaskan apa yang terjadi?"ucap sunghoon linglung.

Sunoo menepuk jidatnya lalu duduk di kursi sebelah ranjang sunghoon. "Tadi aku dan kau bertengkar gara gara kau akan menikah dengan jungwon Minggu depan,saat itu kau tiba tiba saja tak sadarkan diri...dokter bilang kau sedang memiliki banyak pikiran dan kau kecapean, apa itu karena jungwon?dan soal kantor mu yang hampir bangkrut?"jawab sunoo panjang lebar.

Sunghoon menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal,rasanya cukup malu saat mengatakan bahwa sunoo sudah tiada. Jadi dia hanya bermimpi saja?.

"Jadi saat aku tak sengaja menusuk perut mu itu hanya mimpi?aishh mimpi macam apa itu"umpat sunghoon.

Tiba tiba saja sunghoon menarik tangan sunoo alhasil tubuh si cantik jatuh ke dalam dekapannya, sunghoon mendekap si cantik lalu menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sunoo.

"Mimpi itu,ah rasanya aku tidak ingin mimpi itu terjadi"gumam sunghoon di ceruk leher sunoo.

"Wae-yo?kalau aku mati kau bisa bersama jungwon dan tidak ada yang menghalangi hubungan kalian"ujar sunoo memejamkan matanya.

"Shutt,hanya ada kita disini tidak dengan membahas jungwon"sunghoon melepaskan pelukannya lalu menatap mata indah sunoo.

Sunoo memutar bola matanya malas lalu si cantik bersedekap dada memasang raut wajah datar dan dingin. "Aku tidak mengerti dengan sikap mu...sikap mu selalu berubah-ubah kepada ku,itu yang membuat ku sakit hati"

Sunghoon menggenggam kedua tangan sunoo dan menatap dalam mata cantik rubah milik si cantik.  "Aku tidak tau,aku tidak sadar...dan katakanlah apa kau mencintaiku?"ujar sunghoon bertanya kepada si cantik.

Sontak membuat sunoo yang menatap sunghoon kini memalingkan wajahnya kesembarang arah, pertanyaan apa ini?jika dia sudah tau kenapa bertanya.

"Aniyaa aku membenci mu"jawab sunoo kembali memalingkan wajahnya ke arah sunghoon.

"Benarkah? mungkin maksud kau kebalikan dari benci,yaitu cinta"ujar sunghoon membuat sunoo menatap nya malas.

"Aku membenci mu,selalu membenci mu"sunoo kembali berujar kini dengan raut wajah yang lebih dingin.

"Kenapa kau selalu bersikap dingin kepada ku?"sunghoon menatap sunoo penuh arti.

"Tidak, mungkin aku sudah terbiasa dengan sikap ku yang dingin kepada mu...aku begini juga karena mu jadi jangan salahkan aku,dan berhentilah bersikap seolah-olah peduli kepada ku"jawab si cantik melepaskan genggaman tangan sunghoon.

compulsion [Sunsun/Sungsun]GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang