16.

6.4K 483 91
                                    

Happy reading!

🦋

Suara gemercik air terdengar samar dari kamar mandi, Rusma fokus mengancingkan seragam sekolahnya kemudian berganti mengikat rambutnya.

Kali ini dia akan berangkat ke sekolah, sudah cukup bermalas malasan di kamar. Walaupun pada akhirnya dia akan homeschooling setidaknya dia bersekolah normal dulu untuk beberapa bulan kedepan sebelum perutnya membesar.

"Kaos kaki gue yang item kemana sebelah?"

Dzaka muncul dari balik pintu walk in closet, entah kapan cowok itu keluar dari kamar mandi. Rusma tidak sadar.

"Cari dulu yang bener." Rusma yang sedang menyemprotkan parfum ke tubuhnya menjawab santai.

Dzaka kembali masuk kedalam walk in closet, membuka rak kaos kaki dan mencari sebelah kaos kakinya yang menghilang. Dari 20 pasang kaos kaki didalam rak, dia tidak menemukan sebelah kaos kakinya yang berwarna hitam dan memiliki ukiran huruh 'D' di bagian tumitnya.

Karena tidak kunjung menemukannya, Dzaka kembali keluar dan melihat Rusma yang sudah rapi dengan seragamnya.

"Gak ada."

Rusma mengerutkan alis. "Coba liat yang mana memangnya?" Dia meraih kaos kaki yang sedang di pegang Dzaka, kemudian meringis pelan.

"Itu." Dia menunjuk kaos kaki yang sedang terpasang di badan boneka kecil yang berada di atas nakas.

Dzaka mengikuti arah telunjuk Rusma kemudian semakin mendatarkan wajahnya. Dia bisa melihat kaos kakinya di pergunakan sebagai baju boneka itu.

"Kenapa?" Dia ingat, boneka itu adalah boneka yang beberapa hari lalu Rusma beli menggunakan aplikasi online.

Wanita itu cemberut. "Baju bonekanya terlalu sexy, gak cocok. Jadi gue pakein kaos kaki itu dan dia jadi duyung imut." Rusma menatap gemas pada boneka barbie yang berada di atas nakas.

Dzaka berdecak, dia berjalan menuju nakas dan mengambil kaos kakinya dari boneka itu.

"Azka! Jangan di ambil, dia jadi telanjang." Rusma mengambil bonekanya yang sudah tak mengenakan baju dan menyembunyikan di balik lengan. Dia membuka laci nakas dan mengeluarkan gaun mungil sexy dengan tak ikhlas. "Pake ini dulu ya Inem, nanti gue beliin baju baru buat lo."

Dzaka memutar matanya. "Untung aja kaos kaki gue gak melar." Katanya pelan.

"Ish Inem gak gendut sampe buat kaos kaki lo melar! Dasar boneka shaming!" Rusma kembali meletakkan bonekanya di atas nakas. "Jangan liat liat Inem." Larang wanita itu menghalangi Dzaka menatap bonekanya.

Mengerutkan bibir dengan sebal, Dzaka menoyor kepala Rusma. "Gue gak napsu sama boneka." Kemudian dia melirik Rusma dari atas sampai bawah sembari menelan ludah. "Tapi kalau lo sih." Tangannya menarik pinggang Rusma. "Bisa di bicarain baik baik." Bisiknya di telinga wanita itu dengan suara serak.

🦋

Setelah mengantar Rusma sampai ke sekolah KP, mobil itu kembali melaju menuju sma Darkara. Tempat dimana Dzaka menuntut ilmu selama dua setengah tahun belakangan.

Saat pertama kali menginjakkan kaki didepan gerbang sma Darkara, Dzaka sudah menjadi pusat perhatian. Tiga orang cowok berseragam yang sama dengannya datang menghampiri.

GAUN PENGANTIN ITU TAKDIRKU💘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang