13

590 57 15
                                    


"aku menyukai bayi ini..." Jaejoong sudah jatuh hati pada sesosok bayi mungil yang begitu cantik, bayi perempuan yang akan ia gunakan sebagai senjata terakhirnya untuk hidup bahagia.

Kalau saja Jessica tidak memilih Haein, ia tidak akan melakukan hal keji seperti ini. sebuah panti asuhan yang berada di pelosok desa sengaja ia cari hanya untuk mendapatkan bayi yang baru saja lahir. Jaejoong bergegas membawa bayi mungil itu kedalam gendongannya dengan hati-hati, ia mengecup kening bayi itu seakan-akan bayi tersebut adalah buah cinta miliknya.

"Nak, Ayah akan membuat hidupmu bahagia. Ayah berjanji padamu!" katanya dengan senyum tersungging dibibir, jemari mungil bayi itu menggapai wajah Jaejoong yang terus menghadap padanya. Terjadi sebuah koneksi yang entah mengapa membuat Jaejoong begitu menyayangi bayi dalam pangkuannya tersebut.

Jessica termenung dengan perut buncitnya yang sedang mengandung, kandungannya sudah mendekati akhir, dan sejujurnya ia tidak boleh terlalu banyak pikiran, apalagi banyak melamun seperti sekarang ini.

Ketika Jaejoong datang ditemani seorang dokter spesialis, Jessica bahkan tidak menoleh sedikitpun.

Jaejoong mengusap bahu ringkih Jessica dengan lembut, "kau tak perlu bersedih, kau masih memiliki aku. Dan bayimu yang akan segera lahir"

Jessica menangis, ia masih memikirkan Haejin, "tidak!"

"mengapa begini? Kau bukan Jessica yang mudah menyerah, kau bukan gadis yang sudah lama aku kenal.. sejak pria itu muncul dalam hidupmu... kau begitu berubah banyak"

"Aku merindukan Leon, puteraku! Dan Haejin... aku tidak peduli dengannya"

Jaejoong menyembunyikan senyum iblis yang sangat ia jaga rapar-rapat, dalam hatinya pria itu justru sedang berpesta pora saat berhasil menemukan jasad Leon yang sudah terapung di lautan.

"aku akan mencari Leon sekuat tenaga, aku pasti akan menemukan anak itu bagaimana pun caranya"

"sekarang, kau harus fokus pada bayi dalam kandunganmu. Kau harus memikirkan masa depan anakmu"

"aku, akan menjadi ayah untuk bayimu"

Tangis Jessica terhenti seketika, wanita itu menatap Jaejoong dengan dua bola mata yang bergetar. Senyum Jaejoong membuat hati Jessica luluh.

Hari kelahiran tiba, Jaejoong yang sudah mengurus semuanya dengan skenario meyakinkan bersama dokter pun tampak begitu tenang mengurus persalinan ini. Jessica akan dibuat lengah dari bayi yang ia lahirkan, dokter dan perawat yang berada di ruang bersalin telah menuruti semua perintah Jaejoong.

Tapi sial, bayi yang lahir adalah bayi laki-laki, sangat jauh dari prediksi Jaejoong yang sudah menyiapkan bayi perempuan dua hari lalu. Mau tidak mau, Jaejoong harus melenyapkan bayi laki-laki Jessica dan Haejin, melihat tampang bayi itu amarah begitu meledak-ledak pada diri Jaejoong. Namun, ia tidak tega jika harus melenyapkan bayi itu dengan tangannya sendiri.

"bayi yang sangat tampan..." seorang wanita cantik berkebangsaan korea-German, kawan bisnis Kim Jaejoong yang masih belum diberikan momongan selama bertahun-tahun dengan suaminya nampak begitu memuja bayi dalam pangkuannya.

Jaejoong tersenyum tipis, "hadiah untukmu, ma'am... kupastikan, bayi ini akan menjadi puteramu seutuhnya"

.

.

.

Sehun dan Seulgi sudah hampir setengah perjalanan menuju tempat dimana Chanyeol dan Jennie berada. Dua orang yang tidak saling mengenal itu sungguh berada di posisi berdebar tak karuan.

Karena Sehun terus menyetir seorang diri, dan tangan Seulgi di borgol pria itu pun menghentikan mobilnya di salah satu toserba kecil yang ada dipinggiran jalan.

BAD ROMANCE (Chanyeol x Jennie)Where stories live. Discover now