Baca setelah buka puasa!
Puluhan selongsong peluru telah berjatuhan keatas tanah, sejak sekumpulan mafia gelap yang mengatasnamakan diri sebagai investor mengejar sosok Park Haejin yang kabur bersama putera sulung nya.
"Leon... apapun yang terjadi, kau harus hidup!" tekan Haejin pada putera nya yang justru menangis lirih. Mereka kini terjebak disebuah jurang yang dibawahnya adalah deburan ombak laut yang tampak mengerikan. Bebatuan karang yang runcing dan kokoh tampak disembunyikan oleh ombak ganas tersebut.
Putera nya yang bernama Leon itu mengangguk kecil saat sang Ayah meremat bahu nya dengan kuat, "ulangi apa yang ayah katakan Leon!"
"apapun yang... hiks... terjadi.. kau... harus hidup!" ulang Leon dengan nada terbata. Ayahnya tersenyum bangga.
"bagus Nak! Sekarang kau bersembunyi dibalik tubuh Ayah! Jangan takut!"
Leon Park adalah seorang anak lelaki hasil pernikahan Haejin dan Jessica Jung, Leon dilahirkan di amerika empat tahun silam dan kembali ke korea selatan satu tahun lalu karena urusan pekerjaan sang Ayah. Leon pikir ia akan hidup dengan normal setelah kembali ke negara tempat Ayah dan Ibunya dibesarkan, ternyata dia harus hidup dengan sangat tersiksa dan disembunyikan di rumah tengah hutan seperti ini. dan hidupnya harus terancam karena kejaran para pria yang mengincar nyawa ayahnya.
Ckrek!
Suara pistol yang baru diisi peluru terdengar begitu menusuk telinga, Haejin menjaga diri nya dan Leon untuk tetap waspada. Sampai lima orang berpakaian serba hitam menemukan nya sudah terpojok di ujung tanduk seperti ini. haejin menjatuhkan revolver nya yang sudah kosong tanpa isi peluru. Pria itu sudah pasrah kepada Tuhan pada apa yang akan menimpa nya saat ini.
Haejin tersenyum kecut, "Kim Jaejoong..." bisik Haejin dengan nada tak percaya, pria yang disebut dengan nama Kim Jaejoong itu tersenyum tipis, ia menarik peluru untuk siap bersarang di salah satu bagian tubuh Haejin.
"Hai... Haejin... bagaimana rasanya dikejar seperti ini? bukankah adrenalin mu semakin tertantang?" tanya Jaejoong dengan tenang, Haejin mundur selangkah ke belakang dimana jurang curam dengan laut ganas bersiap melahapnya dan leon. Satu kerikil jatuh ke laut dan tak timbul lagi.
"aku tidak menyangka kau akan berbuat licik seperti ini Jaejoong! Apa salahku padamu!"
"hahaha... ya tuhan. Kau selalu berlagak polos, sampai kau tidak tahu bahwa aku mencintai Jessica!!"
Tawa sadis Jaejoong berubah menjadi bentakan marah terhadap Haejin.
"kupikir... kau sahabatku, ternyata... kau pergi membawa jessica dan menikahinya! Kau sudah menusukku dari belakang. Bajingan!"
Haejin tertegun, dia tersenyum pahit. Semua rencana bisnis yang ternyata hanya tipuan itu berhasil menghantarkan nya menuju maut. Leon dibelakangnya mendekap erat tubuh sang Ayah dan mendengar dengan jelas percakapan dua pria dewasa itu dengan sangat takut.
"Jessica tidak pernah mencintaimu"
"Apa?" terka Jaejoong dengan getir.
Haejin tersenyum dan memancing emosi pengkhianat itu dengan angkuh, "ya, dia tak pernah mencintaimu. Dia tidak pernah menyukai pria arogan sepertimu!!!"
Dorr!!!
Satu peluru Jaejoong arahkan tepat pada dada kiri Haejin. Tubuh Haejin terpelanting hingga pria itu jatuh ke bawah jurang, Leon yang berada dibelakang tubuhnya ikut jatuh bersama Ayahnya dan masuk kedalam deburan ombak yang sangat kencang.
Tangan Jaejoong gemetar begitu hebat, namun wajah pria itu dihiasi dengan senyum puas penuh kemenangan. Jaejoong tersenyum dan melempar revolver miliknya ke laut sekaligus memeriksa jasad Haejin dan putera nya kebawah sana.