Jennie Kim mungkin sudah berusia dewasa dan matang, ia telah melewati seperempat abad kehidupan dunia diawal tahun ini. tapi jika dihadapkan pada situasi ranjang seperti sekarang, Jennie tak ubahnya seperti gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Yang bisa ia lakukan hanya menerima setiap sentuhan kenikmatan yang diberikan oleh Chanyeol pada tubuhnya.
Jennie tidak bisa membalas atau bahkan berontak dibawah tindihan tubuh besar Chanyeol. Pria itu seperti seorang Komando yang selalu memimpin disetiap situasi. Kala Jennie mendesah dan menggigit bibirnya karena terengah-engah, maka Chanyeol dengan cepat memberikan sentuhan lain yang luar biasa membuat Jennie menggigil.
Pria itu membuat Jennie tak bisa berpikir selain merapatkan kedua kakinya agar tidak kembali merasakan denyutan yang baru pertama kali ia rasakan.
"jangan menahan desahanmu... keluarkanlah.." kata Chanyeol dengan lembut, pria itu menyeringai bak iblis yang berhasil menemukan pengikut baru untuk masuk pada dunia nya yang semerah darah.
Chanyeol menghirup dalam-dalam aroma kewanitaan Jennie, klitoris berwarna merah muda yang lembab membuat Chanyeol merasakan debaran yang tak biasa. Jennie masih menjaga kehormatan nya hingga hari ini tanpa satu pria pun yang menyentuhnya, dan Jennie hanya menginginkan dirinya sebagai yang pertama untuk merasakannya.
"aku suka mendengar suaramu.."
"memohonlah Jennie... panggil namaku"
Perintah Chanyeol dengan suaranya yang serak. Jennie menutup kedua matanya, Chanyeol menurunkan kembali wajahnya kebawah sana dan mengecup setiap inchi area sensitif Jennie bersama dengan permainan lidahnya.
"aahhhh...ngghhhh.... Chhhannnyeoll"
Sementara itu, Jessica yang tidak bisa terlelap karena tidak ada Jaejoong disisi nya memutuskan untuk menemui Jennie di kamarnya. Jessica ingin berbincang kecil dengan puteri semata wayangnya itu, sudah lama mereka tidak mengobrol karena Jaejoong berada di rumah dan berusaha mengendalikan Jennie.
Namun, saat tiba di kamar puterinya. Jessica justru tidak menemukan jejak Jennie dimanapun. Bahkan disetiap kamar tamu Jennie tidak ada disana. Jessica bertanya pada pelayan pun hasilnya sama, semua orang tidak tahu dimana keberadaan Jennie. karena khawatir Jennie pergi ke suatu tempat Jessica hendak menghubungi kepala keamanan rumah untuk mencari keberadaan Jennie.
"oh... Chanyeol.." Jessica bergumam kecil, ia baru menyadari satu hal jika Chanyeol yang setelah sekian lama pergi meninggalkan rumah kini kembali.
"apa mungkin..." Jessica tidak melanjutkan kalimatnya, ia segera berjalan dengan langkah cepat menuju kamar Chanyeol yang berada cukup jauh dari kamar Jennie. kecurigaan wanita itu sudah pasti tepat, karena Jessica sudah sangat mengenal watak Jennie sejak ia masih begitu kecil.
Tok
Tok
Tok
"Chanyeol! Buka pintunya! Ibu ingin masuk" Jessica bicara dengan suara keras, ketukan dipintu pun semakin kencang, terdengar sekali jika ia dilanda kepanikan, nada nya pun terdengar memaksa.
Jennie membuka matanya lebar-lebar, nafasnya yang terengah-engah setelah mendapatkan klimaks ditempat tidur Chanyeol pun kembali dipacu karena kedatangan Jessica yang tiba-tiba. Reaksi Chanyeol tak kalah buruk, pria itu nyaris terjungkal dari tempatnya saat suara Jessica memenuhi gendang telinga.
"sial! Mengapa ibu ke kamarmu selarut ini?!" tanya Jennie marah.
Jennie yang cerdas langsung mengikat tali pinggang gaun malam nya dan masuk kedalam lemari raksasa milik Chanyeol. Sementara Chanyeol segera mencari tisue basah dan mengusap wajahnya dengan benda itu. Ia berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya sambil memasang tampang dibuat mengantuk.