Berdirinya toko

403 27 11
                                    

Toko Dirgantara~

"Kring kring kring" suara alarm terdengar di kamar,sang pemilik alarm segera mematikannya.Dengan langkah lunglai mulai menuju ke arah jendela dan membukanya.Sinar matahari pagi mulai menerangi kamar Dirga,sang pemilik kamar duduk kembali untuk mengumpulkan energi.Tiba' tercium aroma yang enak dari arah dapur.

"Emm,aromanya enak sekaliii"untuk beberapa saat Dirga terlena dengan aromanya,lalu tersadar kalau ada yang tidak beres.
"Tunggu!,siapa yang masak?!!,gw kan baru bangun!"secepat mungkin dia turun ke lantai bawah menuju dapur.

"Woii,siapa yang masak?!!!,ini rumah gw pergi!"ucap Dirga dengan nada marah
"Akh,ehh maaf Dirga,paman hanya ingin buat sarapan"
"Eehh"Dirga sekarang dalam keadaan loading dengan apa yang terjadi.Lalu mulai mengingat kejadian kemarin.
Ooh,iya, gw lupa ada paman Kevin,aduh malu banget batin Dirga dengan muka sedikit memerah
"Ma-maaf paman,Dirga lupa kalo ada paman,Dirga masih ingat kalau Dirga tinggal sendiri"ucapnya sambil mengatupkan kedua tangan .
"Tidak apa-apa,lagian itu tidak sengaja kan"Kevin pun melanjutkan kegiatannya.
"Paman masak apa?,aromanya enak sekali"
"Paman masak Nasi Goreng,duduklah nanti Paman hidangkan"
"Wah terima kasih paman!"ucap Dirga dengan senyuman di wajah manisnya.
"Sama-sa,akh.."saat hendak mengambil piring,dia merasakan perih ditangannya.
"Ada apa paman?"
"Tidak ada apa',kamu duduk aja"

Merasa ada yang janggal, Dirgantara langsung mengambil tangan Kevin dan memeriksanya.
"Akh"
"Tangan paman terluka,kenapa nggk bilang,ini pasti karena Dirga teriak tadi!"ucapnya Dirga menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Bukan salah Dirga kok,tadi waktu memotong bumbu tangan paman tidak sengaja terkena pisau"
"Jadi udah dari tadi?"
"Iya,jadi jangan khawatir,lagi pula itu luka kecil"ucap Kevin dengan senyum meyakinkan.
"Pamannn"suaranya berat dan terlihat Dirga menatapnya tajam.
"I-i- ya Dir"jawab Kevin gugup.
"Luka kecil tetap saja luka paman,jangan disepelekan,cepat obatiii,kalo tidak Dirga akan paksa paman"bentak Dirga sambil menarik Kevin menuju lantai atas.
"Tunggu sebentar nk Dirga,kompornya belum dimatikan"
"Sudah aku matikan tadi,cepat ikuti Dirga"ternyata sebelum menarik tangan Kevin,Dirga sudah dengan cepat mematikan kompornya.

Sekarang mereka sudah berada di lantai 2 untuk mengobati luka Kevin.
"Nah sudah selesai,lain kali diobati dulu paman"ucap Dirga,lalu menaruh P3K
"Terima Kasih Dirga"sifat mereka sangat mirip batin Kevin mengingat masa lalu.

"Papa masih bergadang?"
" Papa Masih banyak kerjaan,Indo tidur dulu aja"ucap ASEAN masih berkutik dengan laptopnya.
Tiba' sebuah tangan mengambil laptopnya dan mematikannya.
"Apanya yang kerjaan,papa harus tidur,udah beberapa hari ini papa bergadang"
"Tapi itu tinggal sedikit lagi selesai"ucap ASEAN lembut akan tetapi rasa kantuknya mengkhianatinya,perlahan ASEAN mulai menguap.
"Nggak,itu sudah menguap,papa tidur aja"
"Ta..."
"Pokoknya tidur sekarang kalo nggak bakal Indo bakar ni laptop"ucap Indonesia dengan disertai aura mengintimidasi.
Gawat,sepertinya Indo sudah marah batin ASEAN disertai keringat dingin
"Ba-baiklah papa akan tidur sekarang"
akhirnya Indonesai puas dan meninggalkan kamar ASEAN.
"Selamat malam papa"
"Selamat malam"

Jika dipikir lagi,dulu Indonesia seram juga batin ASEAN
"Paman sedang memikirkan apa?"
"Ah,bukan apa-apa,ayo kita makan"ucap Kevin yang berdiri akan ke lantai 1
"Biar Dirga yang menghidangkan makanannya paman duduk aja nanti"
"Ini hanya luka kecil Dirga"
"Diam,kalo tidak akan ku tambah lukanya" tubuh Dirga seperti dikelilingi aura mengintimidasi.
"Ba-baiklah"mereka benar-benar mirip tidak mungkin semirip ini!! Batin Kevin yang hanya bisa pasrah.


"Masakan Paman enak sekali"ucap Dirga dengan lahap memakan makanannya.
"Paman hanya diajari oleh seseorang"
"Siapa?"
"Ra-ha-si-a"(itu kamu)
"Yah baru mau belajar sm itu orang,tapi kok mirip masakan Dirga ya?"ucap Dirga sambil merenggangkan kepalanya.
"Mungkin cuma mirip,dia dari Indonesia"hahaha tentu saja mirip,aku yakin kamu itu Indonesia batin Kevin
"Wah lain kali kenalin ke Dirga ya,Dirga juga dari Indonesia"dengan mata berbinar binar.
"Iya-iya"lucunya tanpa sadar tangan Kevin mengelus kepalanya Dirga.
"Ehh"
"Eh,ahh,maaf,wajahmu mengingatkan paman pada seseorang,jadi tidak sengaja"
"Tidak papa paman,hehehe Dirga juga senang kalo paman bisa melepas rindu paman ke Dirga,kalau begitu Dirga akan bereskan meja lalu bersiap siap membuka toko dulu ya"ucap Dirga meninggalkan Kevin
"Biar paman bantu nanti ya,sekarang paman gk ada kerjaan"
"Kalau begitu,paman langsung ke depan saja,tunggu Dirga disana"
Haaahh,ASEAN apa yang lo lakuin hah,bisa aja dia curiga batin Kevin sambil mengacak-acak rambutnya.


Sekarang mereka berdua sedang mengurus toko,Kevin yang membantu dibagian kasir,sedangkan Dirga yang menjelaskan jenis bunga dan tanaman kepada para pelanggan.
"Dirga,boleh paman bertanya?"
"Tentu saja,kenapa tidak boleh?"ucap Dirga yang sedang menata buket bunga.
"Toko ini kamu sendiri yang dirikan,dan kalau iya darimana uang untuk mendirikannya?"
Dirga menoleh ke arah Kevin sebentar,dia menjawab dengan tenang,sambil melanjutkan kegiatannya
"Dirga sendiri yang dirikan,untuk uangnya Dirga punya tabungan dari ayah dan uang saku.Awalnya hanya berniat untuk tinggal disini saja tanpa ada toko.Tapi Dirga ingin menghasilkan uang untuk keperluan sehari-hari,jadi Dirga putuskan buat toko ini"

Semakin penasaran Kevin melontarkan pertanyaan lagi.
"Mengapa kamu menamakan toko ini dengan flower of happiness?,artinya bunga kebahagiaan kan?"
Yang ditanya terkejut lalu menoleh ke lawan bicaranya,dan diam beberapa detik.Dirga mulai bicara
"Saat ingin membuka toko ini,aku mengingat mendiang ibuku yang menyukai bunga melati,jadi sampai sekarang aku juga menyukai bunga tersebut untuk mengenang beliau.Tanpa sadar aku bahagia saat melihat bunga tersebut.Jadi aku ingin membuat semua orang bahagia dengan melihat bunga atau hanya sekedar untuk mengenang orang yang dikasihi.Aku ingin melihat senyuman di wajah para pelanggan".Tanpa disadari Dirgantara perlahan tersenyum dan terlihat adanya butiran air mata di matanya.
Jadi seperti itu,anak ini....
"Ma-maaf,paman menanyakan itu"
Dirga yang sadar akan air matanya,mulai mengusapnya.
"Nggk papa paman,lagipula itu mengingatkanku tentang alasan utama dibukanya toko ini"Dirga menatap keluar dimana ada anak-anak yang melihat bunga' sambil tersenyum.

"Sekarang giliran Dirga yang bertanya,sebelumnya dimana paman tinggal?"
Dengan gugup Kevin atau lebih tepat ASEAN mulai mengingat identitas palsunya yang dibuat oleh UN.
"Paman Kevin?"
"Sebelumnya paman tinggal di Indonesia dikarenakan orang tua paman dari sana,tapi karena pekerjaan paman pindah ke sini"untung bisa mengingat semuanya kalo gk bisa gawat
"Oooh,pantas muka paman seperti orang Asia Tenggara!"
GW ASEAN itu sendiri dia hanya bisa diam saat dikatakan mirip orang asteng.
"Kalo pekerjaan?"
"Kan..."
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya,Kevin mengingat nasehat UN.
Ingat ASEAN,jika dia bertanya pekerjaan jangan bilang kalo kamu kerja kantoran!,bilang saja kamu itu fotografer,lagipula kamu bisa mengoperasikan kamera kan.
"Foto-fotografer,sekarang paman sedang libur,jadi bisa bantu Dirga di toko"
"Wajah hebat,lain kali foto bunga dan tanaman Dirga ya!!,sekalian promosi"
Mereka berdua berbincang dan bercanda sambil menghabiskan hari.

4 hari pun berlalu,mereka berdua menghabiskannya dengan mengobrol,melakukan aktivitas masing-masing dan mengurus toko.
"Paman bisa siram tanaman di sebelah sana"
"Yang ini ya?"
"Iya,juga disampingnya"
"Sudah"
"Terima kasih paman"
"Sama-sama"

"Kring"terdengar suara pintu toko terbuka(disini pintunya ada belnya jadi berbunyi kring,yang ditas pintu tu)
"Ada pelanggan biar paman yang tangani"
Kevin mulai berjalan ke arah pintu untuk melihat pelanggan tersebut,
"Selamat datang,apa yang bisa saya ban..."
tiba' dia berhenti alangkah terkejutnya melihat orang didepannya itu.
"Kamu siapa?"

"Kamu siapa~"
"Kamu siapa~"
"Plakk"eh siapa suruh nyanyi!!"author yang sudah memegang sandal.
"Salah sendiri ketik,kalimatnya kamu siapa~"
"Wahai negeriku tercinta negara +62,kalo orang nanya nama atau identitas pasti nanya 'kamu siapa?',masak langsung 'nama kamu siapa?',itu kayak mau pacaran tau =⁠_⁠="
"Terserah yang penting nyanyi :)"Indonesia pun melanjutkan nyanyinya
"Heh malah lanjut,ni lanjutin ceritanya!!"
"Kan situ yang bikin ni ceritanya"
"Eh iya iya,lupa😅"
"Dasar pikun"
"Sabar-sabar"nanti dibalas ^⁠_⁠^


Oke lanjut~










































Di chapter selanjutnya~
Halo semua (⁠^⁠^⁠)
Baru bisa lanjut ni cerita😭
Baru sekolah udah dikasih pr sama guru jadinya agak lama lanjutinnya😅
Dan

Selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan 🎉
Maaf telat ngucapinnya🙏😅




Kembalilah indoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang