9.

5.2K 558 34
                                    

Lyly selalu mencoba untuk datang ke rumah Yibo, hanya untuk menuntaskan rasa penasarannya, tentang siapa yang orang yang menikah dengan Yibo.

Tetapi, seberapa keras pun dia berusaha, ia tak pernah berhasil bertemu dengan Xiao Zhan.
Bahkan yang ia dapatkan hanyalah sifat dingin yang berlebihan dari Wang Yibo.

Yibo bahkan terkadang sama sekali tidak meresponnya.

Rasa penasaran wanita itu masih belum terbayar, hingga kini, beberapa bulan pun berlalu.

Wang Yibo mengikuti acara Wisuda hari ini yang di hadiri oleh Tuan dan Nyonya Wang.
Setelah dari kampus, Mereka semua bersama dengan Xiao Zhan dan keluarga Wang dan Xiao, pergi ke studio untuk mengambil lebih banyak foto.
Kemudian mereka pergi ke restoran untuk merayakan kelulusan Wang Yibo.

Acara bahagia itu berakhir saat hari mulai gelap. Tuan Wang menghela nafas lega karena rencananya untuk liburan bersama istrinya akan segera tercapai sebentar lagi. Sedangkan tuan dan nyonya Xiao memberikan banyak ucapan untuk kelulusan Yibo.

Mereka semua kemudian kembali ke rumah mereka masing-masing.

Wang Yibo merebahkan dirinya diatas sofa sambil menghela nafas panjang, "Huff, akhirnya selesai juga."

Xiao Zhan mengambil sesuatu dari arah dapur, dan membawanya ke ruang tengah. Pria manis itu meletakkan sebuah kue kecil diatas meja dengan senyum yang lebar.

"Selamat atas kelulusanmu. Aku tidak membuat kue ini sendiri, tapi aku membelinya dengan uang tabunganku sendiri." Kata Zhan dengan senyum lebarnya yang terlihat sedikit malu-malu.

Yibo yang tadinya lelah, kini mulai terlihat segar kembali. Ia menatap kue di depannya dengan ekspresi wajah yang bahagia.

"Terimakasih Zhan."

Xiao Zhan mengangguk antusias, "Tapi, karena kita baru habis makan, jadi ayo tiup lilin saja, kuenya masih bisa di makan besok." Kata pria manis itu.

"Ah, tidak!" Yibo dengan cepat mencegah Zhan yang hendak mendorong kue tersebut, "Aku masih belum kenyang. Jadi, aku masih bisa makan sepotong dua potong."

Zhan menatap Yibo dengan mata yang berbinar. Rasanya seperti usahanya tidak sia-sia karena dia benar-benar membeli kue tersebut dengan uang tabungannya sendiri.

"Benarkah? Kalau terlalu kenyang, perutmu bisa sakit."

Yibo tersenyum dan menarik kue tersebut untuk lebih dekat dengannya.

"Tidak, perutku akan baik-baik saja. Karena ini kue darimu."

Jawaban yang santai itu sukses membuat pipi Zhan memerah.
Pria manis itu sedikit salah tingkah, tapi ia tetap berusaha untuk terlihat biasa saja di depan Yibo.

"Ya, kalau begitu kita bisa memotong kuenya." Kata pria manis itu sambil duduk di sofa, di depan Yibo.

Yibo mengangguk dengan antusias. Siapa yang menyangka jika Xiao Zhan yang di anggapnya kekanak-kanakkan itu, ternyata bisa memberikan hal yang tak terduga seperti ini.

Dia, benar-benar menarik. Siapa yang tidak akan tertarik padanya? -Batin Yibo.

Setelah makan kue, jam baru menunjukkan pukul 20:00 malam, tapi mata Zhan sudah tak bisa menahan kantuk karena kekenyangan.

Pria manis itu masuk ke kamar lebih dulu dan merebahkan dirinya diatas ranjang, sementara Wang Yibo ikut masuk hanya sekedar menukar bajunya.

"Selamat tidur, Gege.."

Wang Yibo seketika membeku di tempatnya. Dadanya berdebar dan wajahnya memerah hingga terasa panas.

Dengan cepat dia menoleh ke arah Zhan dengan mata yang melebar sempurna.

Pure Love (Yizhan/END 🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang