Yibo melihat isi pesan tersebut sekilas, lalu ia memasukan ponselnya kembali ke dalam saku celananya.
Pria Wang itu masuk ke dalam ruang dosen untuk bertemu dengan Profesornya.Sementara itu di bandara, seorang gadis berdiri dengan sebuah koper di sampingnya. Ia membuka macamatanya sambil mengunyah permen karet dalam mulutnya, sembari mendesah.
"Apa ini? Kenapa Yibo tidak balas pesanku? Kita sudah lama tidak berkabar, sekarang aku sudah pulang, tidakkah dia ingin melihatku?" Guman wanita itu sambil mengeluh.
Sekitar 1 jam ia menunggu di bandara, tetapi Yibo sama sekali tidak membalas pesannya.
Dengan helaan nafas yang panjang dan perasaan kesal, gadis itu akhirnya menelpon supir pribadinya untuk datang menjemputnya.Di sekolah, Xiao Zhan duduk di kantin bersama Jiang Cheng sambil menikmati makan siang mereka dengan santai.
"Hah.." Jiang Cheng lagi-lagi menghela nafas panjang. Membuat Zhan meliriknya dengan malas.
"Kalau tidak mau, tidak usah pergi keluar negeri." Kata Zhan dengan nada suara yang terdengar malas.
"Tidak.. Papa ku ingin aku meneruskan bisnis keluarga, jadi, aku tidak punya pilihan lain lagi." Jawab Jiang Cheng dengan nada yang lemah dan tak bersemangat.
"Ya sudahlah. Kamu pasti bisa dapat banyak teman disana." Tukas Zhan kembali.
"Hm, aku harap." Jiang Cheng kembali menenangkan hatinya dan kembali menikmati makan siang.
Jam berputar dengan cepat. Bel pulang sekolah telah berbunyi.
Zhan berjalan ke arah gerbang sekolah. Mobil tak asing sudah menunggunya disana, membuat bibirnya tanpa sadar tersenyum.Pria manis itu melangkah cepat, ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.
"Ehem.. apa kamu sudah dari tadi disini?" Tanya Zhan mencoba mencari tahu.
Yibo mengangguk singkat, "Hanya, dari 45 menit yang lalu." Jawab Yibo sambil menyetir mobil, meninggalkan lokasi sekolah tersebut.
"Begitu ya.." Zhan sedikit melirik Yibo, lalu pandangannya kembali menatap lurus ke depan.
"Kata Papa, Wisudamu 3 bulan lagi?" Tanya Zhan.
Yibo menggangguk, "Kamu juga mulai ujian akhir, kan?"
"Iya. Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah lulus?" Tanya Zhan yang mulai penasaran dengan rencana masa depan suaminya itu.
"Aku langsung bekerja di perusahaan Papa." Jawab Yibo.
"Hm, apa kamu tidak ingin istirahat sebentar? Mungkin, 6 bulan atau 1 tahun bersantai di rumah?"
Yibo melirik Zhan sekilas dan tersenyum, "Apa kamu peduli padaku sekarang?" Tanya Yibo dengan nada yang sedikit menggoda.
Zhan menoleh melihat Yibo dengan tatapan dingin, "Tidak!" Jawabnya dengan tegas walau telinganya memerah.
Wang Yibo menatap pria manis itu dengan bibir yang masih tersenyum. Dia kembali menatap lurus ke depan dan sedikit menghela nafas.
"Kalau aku tidak bekerja keras, bagaimana aku bisa membahagiakanmu? Aku ingin kamu hidup tanpa kekurangan denganku, dengan begitu kamu bisa hidup dengan nyaman di sisiku... selamanya."
Mata Zhan membulat sempurna. Pria manis itu langsung mengalihkan pandangannya keluar jendela dengan wajah yang memerah dan jantung yang tiba-tiba berdetak kencang.
"Ehem! Ya, itu memang tugasmu untuk menghidupiku." Sahut Zhan tanpa melihat Yibo.
"Apa ini? Kenapa panas sekali? Apa AC-nya rusak?" Komentar Zhan sambil membuka kaca mobil, pria manis itu mulai salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love (Yizhan/END 🖤)
أدب الهواةSINOPSIS Wang Yibo dan Xiao Zhan dijodohkan oleh keluarga mereka. Xiao Zhan masih duduk di bangku SMA tingkat akhir, sementara Yibo juga seorang mahasiswa tingkat akhir. Mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Tapi karena perjodohan tersebut, mengh...