5.

5.4K 572 30
                                    

Xiao Zhan turun diatas atap gedung sekolahnya.
Pria manis itu merapikan rambut serta memperbaiki posisi tas miliknya.

"Masuklah. Aku akan menjemputmu pulang sekolah nanti." Kata Yibo.

"Ah, tidak usah. Aku akan meminta supir lamaku untuk menjemputku." Jawab Zhan.

"Tidak, tunggu aku." Tukas Yibo dengan serius.

Zhan menghela nafas panjang, "Pakai ini lagi?" Tanyanya sambil menunjuk helikopter tersebut.

Yibo menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku akan menjemputmu pakai mobil." Jawab Yibo meyakinkan.

"Hm, baiklah kalau begitu. Aku masuk dulu." Kata Zhan yang akhirnya menyetujui perkataan Yibo.

Sementara itu, di gedung sebelah yang berhadapan langsung dengan atap sekolah, beberapa siswa tercengang melihat Zhan yang turun dari helikopter.

"Aku tahu dia dari keluarga kaya, tapi haruskah dia ke sekolah dengan helikopter?" Kata seorang siswa dengan ekspresi yang terlihat heran.

"Wah, benar-benar sangat royal." Sambung salah satunya.

Xiao Zhan membuka pintu atap sekolah tersebut. Syukurlah pintunya tidak terkunci.
Pria manis itu turun ke lantai bawah menuju ruang kelasnya.

"Huh? Kenapa kamu datang dari arah sana?" Tanya Jiang Cheng yang melihat Zhan muncul dari arah kelas 12E. Harusnya pria manis itu datang dari arah kelas 2-A.

Zhan menghela nafas panjag, "Terjadi satu dan dua hal." Jawabnya dengan malas sambil melangkah masuk ke dalam kelas, di ikuti oleh Jiang Cheng.

Disisi lain, Yibo juga tiba di halaman kampusnya. Semua mata tertuju padanya dengan pipi para gadis yang memerah.

Terdengar sorakan riuh dari para gadis saat Yibo turun dari helikopter tersebut.

"Kyyaaaaa.. Aku ingin bicara dengannya sekali saja.."

"Ahhh, sayang sekali aku tidak masuk kampus ini lebih awal. Senior Wang sudah hampir lulus."

"Aku ingin berfoto sekali saja dengannya, setelah itu aku tidak akan menyesali kehidupan ini."

"Sialan! Dia sangat tampan!"

Bisikan dan teriakan tersebut terdengar sampai ke telinga Yibo.
Tapi pria Wang itu sama sekali tidak meresponnya.
Ia terus berjalan dengan wajah datar menuju kelasnya.

"Wah, irinya. Kamu memiliki banyak penggemar, walaupun kamu tidak merespon mereka, tapi mereka tetap menyukaimu. Berbeda denganku.. tidak ada yang menyukaiku." Kata Mika yang baru saja datang, sambil meratapi nasibnya yang malang.

Wang Yibo duduk di tempat duduknya tanpa mendengakan ocehan sahabatnya itu.

"Yibo." Seorang gadis datang menghampiri Yibo, "Terimakasih atas bantuannya saat itu. Setelah dari rumah sakit, Papa ku mengajakku ke luar negeri, jadi aku baru bisa mengucapkan terimakasih padamu sekarang." Kata gadis itu sambil tersipu malu.

"Tidak masalah." Jawab Yibo singkat.

Mika menutup mulutnya sambil melirik Yibo dan gadis itu bergantian.

"Wah, wah, ada apa ini? Apa Yibo melakukan sesuatu untukmu Yuri?" Tanya Mika dengan penuh curiga dan penasaran.

"Ah.." Wajah Yuri memerah seperti memperlihatkan bahwa ada sesuatu di antara dia dan Yibo.

"Perutnya sakit, aku mengantarnya ke rumah sakit." Jawab Yibo dengan wajahnya yang datar seperti biasa.

Mika memutar bola matanya malas. Sementara hati Yuri terasa panas karena kesal dengan jawaban Yibo.

Pure Love (Yizhan/END 🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang