Love : Bad Boy || Yoshi [✓]

56.

BRAKK!!

AAAAARGH!!

PRANGG!!

SREETTT!!!

"Astaga. Om Zyan!."

"Papa!!."

Kejadian barusan membuat siapapun yang melihatnya pasti akan memilih menutup mata. Emosi dari arwah Clara membuat Zyan terpental menabrak pintu lalu terguling di tangga hingga ke lantai dasar menabrak sebuah vas bunga yang berada di pinggir tangga dan jatuh mengenai kepalanya yang langsung mengeluarkan darah. Setelah itu pisau yang juga ikut terlempar akhirnya menancap di perutnya membuat Zyan tidak sadarkan diri dengan penuh darah.

Suga yang bisa membebaskan diri dari kamar mandi juga ikut dibuat shock melihat kondisi papa yang mengenaskan tergeletak.

"Pa. Papa bangun, papa!." Ucap yoshi menepuk pipi sang papa.

"Suga di sini pa, ayo bangun." Ucap Suga yang gak kalah paniknya.

"Stop!! Jangan lakukan itu, kamu bisa jadi iblis nanti. Kendalikan emosi kamu."

Suga dan Yoshi menoleh ke arah Olivia yang berbicara kepada seseorang yang tidak bisa mereka lihat. Tentu, bukan hanya ada Olivia tapi juga Baekhyun, ayah Gibran, kakek dan teman-temannya yoshi juga di sana.

"Oliv. Kamu bicara sama siapa?." Tanya Baekhyun.

"Itu kak. Dua arwah di tangga itu." Ucap Olivia menunjuk ke arah tangga.

"Anjir. Jangan bercanda woi." Ucap haruto yang sudah bersembunyi dibalik tubuh jeongwoo.

"Het. Badan Lo lebih gede dari gue, ngapain ngumpet di belakang gue."

"Ish. Diam napah woo, kaki gue udah gemetaran ini."

"Astaga Travis. Muka aje Lo ganteng tapi takut sama hantu."

"Apa itu mama dan Sandra?." Tanya yoshi.

Olivia mengangguk. "Iyah. Dia mama dan adik kamu."

Yoshi pun berdiri dan berjalan mendekati Olivia dan berdiri di sampingnya.

"Mama. Sandra. Ini Yoshi, anak mama."

Sontak suasana menjadi hening mendengar ucapan Yoshi yang terdengar sangat menyayat hati.

"Liv. Apa gue bisa lihat mereka? Gue mau lihat mereka liv, tolong bantu gue."

"Kalo kamu membuka mata batin kamu itu bisa bikin kamu dalam bahaya yoshi. Dan aku gak mau terjadi sesuatu ke kamu."

"Tapi gue pengen lihat mereka, gue mau lihat mereka sekali lagi."

Merasa tidak tega melihatnya. Olivia menatap ke arah arwah Clara dan Sandra, dimana mereka diam dengan menatap sendu ke arahnya.

"Kami akan memakai kekuatan kami untuk memperlihatkan diri kami." Ucap Cassandra.

"Tapi kamu sudah terlalu banyak menggunakan kekuatan Sandra." Ucap Olivia membuat mereka menoleh.

Pasalnya di sana hanya Olivia dan kakek yang bisa melihat keberadaan mereka. Karena ayah sudah menutup mata batinnya sejak lama.

"Waktu kami tidak lama di sini Oliv. Lagipula tugas kami sudah selesai, jadi tolong biarkan kami memperlihatkan wujud kami ke mereka." Ucap Clara.

"Baiklah. Tapi berjanjilah setelah ini kalian harus hidup dengan tenang di alam sana." Ucap Olivia tersenyum. Kedua arwah itu mengangguk, lalu mereka kompak memejamkan mata sehingga mengeluarkan cahaya putih dari badan mereka.