Sakit

5.3K 279 3
                                    

Kerincuhan terjadi di suatu rumah yang mewah. Terlihat para pemuda manis yang sibuk sedari tadi.

Pemuda dengan eyes smile tersebut sedang memotong bawang dan perlengkapan lainnya untuk memasak.

Pemuda yang satu lagi dengan wajah yang manis sedang membersihkan beberapa peralatan dapur yang kotor.

Dua pemuda lagi sedang berduduk santai dengan kopi dan teh di hadapan mereka.

" Apakah Haechan belum bangun?" Tanya Jeno sembari memotong bawang putih

" Seperti nya belum dia sangat lelah" jawab Renjun yang sedang menikmati teh pagi nya

" Mark hyung bisa bantu aku ambilkan piring kotor di ruang tamu" pinta Jaemin

" Tentu sebentar ya" Mark pun berdiri dari duduk nya dan melaksanakan perintah dari kelinci manis itu.

Brughhhh

Suara dentuman mengalihkan perhatian mereka berempat tanpa aba-aba mereka langsung saja berlari menuju sumber suara.

Jeno membuka pintu kamar Mark dengan kasar terlihat seorang pemuda berkulit Tan terbaring di bawah tempat tidur.

" Haechan" Teriak mereka bersamaan

Mereka berlari menuju sang suami yang sedang menahan sakit.

" Haechan kenapa?" Tanya Renjun yang sedang memangku sang suami

" Pusing" lirih Haechan pelan di dekapan sang istri

Wajah Haechan pucat dengan keringat yang membasahi dahinya.

" Ada yang sakit hm?" Tanya Jaemin khawatir

" Kepalaku pusing Nana" jawab Haechan memandangi Jaemin dengan mata sayu nya

Sungguh badannya sangat lemas sekarang sekedar untuk menjawab pertanyaan istrinya saja dia merasa tidak sanggup.

" Capek" ungkap Haechan

" Istirahat ya habis ini makan dulu baru minum obat" balas Jeno mengelus puncak kepala Haechan yang basah akibat keringat

Haechan mengangguk dan mencoba menegakkan dirinya menuju kasur tapi karna kondisi yang terlalu lemah membuat nya tidak berdaya.

Perlahan Mark dan Jaemin membopong badan besar suami mereka menuju kasur setelah Haechan sampai di atas kasur Renjun pun menyelimuti tubuh lemah itu.

" Renjun kau jaga Haechan ya, kami akan menyiapkan sarapan di bawah " suruh Jeno dan Renjun pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

Renjun duduk di sisi ranjang dan mengelus lembut kepala sang suami.

" Tidur ya nanti kalo sarapan aku bangunin" Haechan mengangguk kepalanya dengan Renjun yang terus mengelus kepalanya. Tak lama dengkuran halus terdengar pertanda sang suami sudah tertidur. Renjun mengecup kening itu pelan dan beranjak dari kamar tersebut.

" Kau meninggal kan Haechan?" Tanya Jaemin saat melihat Renjun turun

" Dia tidur" jawab Renjun dan mendapat anggukan dari mereka.

" Sepertinya Haechan demam" ujar Jaemin yang sedang membuatkan susu

" Benar tadi saat aku mengelus kepala nya dahinya terasa hangat" balas Renjun

" Nah selesai ini sarapan untuk Haechan siapa yang mau mengantar nya?" Tanya Jaemin memandang para selir Haechan

" Aku saja sekalian aku kompres" jawab Mark mengambil alih nampan berisikan makanan dan beberapa obat untuk Haechan

Mereka bertiga mengangguk dan melanjutkan kerja mereka masing-masing.

Mark membuka perlahan pintu kamar tersebut Berjalan perlahan menuju ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark membuka perlahan pintu kamar tersebut Berjalan perlahan menuju ranjang.

" Chanie makan dulu" ucap Mark mengusap pelan lengan sang suami

Haechan melenguh dan membuka matanya perlahan terlihat Mark sedang tersenyum manis padanya.

Haechan mendudukkan dirinya di bantu Mark dan bersandar pada ranjang.

" Aku suapin ya" ucap Mark

Haechan mengangguk kan kepalanya dengan perlahan Mark menyuapkan bubur tersebut kepada Haechan.

Pada suapan ke 5 Haechan menghentikan gerakan tangan Mark menandakan jika dia sudah selesai. Mark menghembuskan nafas kasar bubur nya saja belum ada habis setengah.

" Ini minum obat nya" ujar Mark menyodorkan beberapa pil ke Haechan dan dengan cepat Haechan meneguk pil tersebut.

Setelah acara makan selesai Mark pun mengompres Haechan yang sudah berbaring.

" Sayang" panggil Haechan lembut

" Kenapa?" Jawab Mark dia tengah sibuk mengompres Haechan

" Peluk" pinta Haechan menatap Mark sayu

" Iya sebentar aku bereskan ini dulu" ujar Mark dan segera membereskan mangkuk kompresan itu.

Setelah membereskannya Mark pun merebahkan dirinya di sebelah Haechan.

Haechan yang melihat hal itu pun segera beringsut ke Mark dan memeluk pinggang favoritnya. Haechan sedikit merendahkan tubuhnya dan menenggelamkan wajahnya di dada sang istri.

" Kok bisa sakit ?" Tanya Mark seraya mengelus rambut Haechan yang tengah mendusel di dadanya

" Kecapekan mungkin" cicit Haechan

" Kamu sih baru 2 hari sampe di rumah habis dari Jepang eh lanjut lagi ke China mana ngga tumbang itu tubuh" omel Mark

" Iya sayang maaf"

" Makanya kalo kami beri tau nurut, lihat sakit kan makanya jangan membangkang" omel Mark lagi

Terkadang dia kesal sama suaminya ini jarang sekali beristirahat seperti hidup nya itu hanya untuk bekerja saja.

" Sudah dong ngomel nya kepala aku pusing" ucap Haechan dramatis

" Ck iya iya" Mark memutar bola matanya malas " udah tidur tidur" ucap Mark dan mengelus puncak kepala Haechan.

" Love yu hehe" ujar Haechan mendongakkan kepalanya

" Tidur" balas Mark melotot dengan pipi memerah sungguh suaminya ini tidak memberi aba-aba terlebih dahulu kan dia jadi salting.

Haechan mengecup bibir Mark sebentar dan segera memejamkan matanya sebelum mendapat amukan dari singa kecil nya.

















.
.
.
.
.
.
.

Hai guys huhuhu

Gimana?

Maaf yah jika bahasa nya terlalu baku soalnya masih pemula huhu masih agak ragu juga tpi kalo ada kesalahan kasih tau ya

Semoga kalian suka ya heheh happy reading 💗💚💚

4 wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang