Sinis

1.9K 147 5
                                    

Pagi ini Haechan di buat bingung kenapa wajah istrinya terlihat datar. Apa dia membuat salah. Tapi tadi malam mereka masih tersenyum padanya, Haechan jadi takut.

" Nih makan " suruh Renjun dengan muka judes seperti karyawan Karen dinner

Mereka memakan sarapan tanpa ada suara sedikit pun dan itu berhasil membuat Haechan merasa canggung. Dia memperhatikan isrinya satu persatu tak ada senyum di wajah manis itu.

" Saya__

" Kalo makannya udah selesai letak aja di sini " potong Mark berdiri dari meja makan.

Haechan menundukkan kepalanya dia menyuap pelan sarapan nya hari ini.

Ke empat istri nya telah pergi dari meja makan tersisa dirinya yang masih pundung.

" Gw salah apa? Huaa Mama" cicit Haechan. Rasanya dia pengen nangis di ketek mama nya.

Jeno, Jaemin, Renjun dan Mark sedang duduk santai di ruang keluarga sembari menonton sebuah drama Korea dan semangkuk popcorn di tangan masing-masing.

" Aku berangkat dulu" ucap Haechan yang tengah berdiri bak patung

Keempat istrinya hanya mengangguk kan kepala nya dan hal tersebut membuat Haechan sedih karena tidak ada ciuman sebagai semangat untuk nya hari ini.

Dia berjalan keluar dengan tubuh menunduk lesu dan hal tersebut tak luput dari pemandangan 4 pemuda manis itu.

" Sampai kapan ini akan berakhir? Aku merasa iba melihat Haechan" ucap Mark sembari memakan popcorn

" Itu salah dia sendiri kenapa memiliki sekretaris yang genit mana membuat Nana kita terluka lagi " jawab Renjun dengan muka julid

" Biarin dia sadar sendiri sama kesalahan dia, kasih sedikit hukuman kita lihat sampai kapan dia akan bertahan" balas Jeno yang membuat ketiga pemuda itu tersenyum. Sungguh menjahili Haechan adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.

Sedangkan di sisi lain Haechan tidak bisa fokus pada pekerjaan nya dan itu membuat Yangyang merasa heran tidak biasanya sahabat seperjuangan nya ini tidak fokus pada pekerjaan.

" Lo kenapa Chan?" Tanya Yangyang

Haechan hanya menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban dan itu berhasil membuat Yangyang merasa kesal.

" Bilang aja gw tau ya kalo Lo lagi ada masalah cerita aja biar lega"

" Pagi ini keempat istri gw masang tampang seram waktu sarapan " jawab Haechan lesu

" Nah itu Lo keknya habis buat kesalahan deh makanya mereka ngambek"

" Tapi gw ngga tahu salah gw apa yang"

" Ngga usah manggil yang gw bukan ayang Lo "

Haechan menatap datar sahabatnya itu yang di tatap hanya cengengesan.

" Udah sekarang Lo fokus aja dulu nanti waktu pulang tanya sama mereka apa salah Lo mereka pasti bakal baik lagi kok sama Lo tenang aja " ucap Yangyang menepuk pelan bahu Haechan

" Yang" panggil Haechan

Yangyang membalikkan badannya.

" Makasih " ucap Haechan membuat Yangyang tersenyum misterius

" Tentu,tapi ini tidak gratis belikan gw makanan sekarang sudah waktu nya makan siang Lo pesankan nanti kalo udah datang chat aja, gw mau ke bagian keuangan dulu bye sayang " balas Yangyang meninggalkan ruangan Haechan sebelum mendapat umpatan dari pemuda tan itu.

.
.
.
.
.

Langit sudah menggelap dengan beberapa bintang yang menghiasi nya dan tak lupa sebuah bulan yang bersinar. Haechan telah sampai di rumah nya 5 menit yang lalu tapi dia tidak berani masuk dasar suami takut istri.

Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya dia masuk tapi kebingungan melanda pikirannya melihat tidak ada siapapun dia ruang keluarga. Biasanya para istrinya tengah bercerita ria saat dia pulang dan di sambut dengan sebuah pelukan dari salah satu mereka tapi sekarang tidak ada siapa-siapa bahkan kamar mereka sudah gelap menandakan mereka telah tidur.

Haechan tersenyum pedih padahal perut nya kelaparan dia berharap saat pulang istrinya telah menyiapkan makanan untuk nya ternyata tidak seperti nya mereka masih marah pada nya.

Haechan memasuki kamarnya dan segera membersihkan diri dan itu berhasil membuat nya merasa sedih karena tidak melihat siapa-siapa saat dia selesai mandi biasanya sudah ada Jaemin yang berdiri, siap dengan baju tidur Haechan ditangannya dan Jaemin akan membantu Haechan mengeringkan rambut nya.

" Aku lapar " ucap Haechan memegang perutnya.

Karena tidak tahan menahan lapar dia pun nekat memasak mie instan. Dia belum pernah sama sekali memasak karena dulu waktu kecil Mama nya yang memasak untuknya.

Dengan modal melihat YouTube dia memulai memasak untuk mengisi perut kosongnya.

Air telah mendidih dengan sigap dia memasukkan mie tersebut sembari menunggu dia memainkan ponsel nya melihat berita Twitter terkini.

" Kamu sedang apa?"

Pranggggg

Air rebusan mie yang Haechan angkat jatuh dia terkejut mendengar suara Jaemin yang tiba-tiba dan itu membuat Jaemin panik apalagi air panas itu mengenai tangan Haechan.

" Ya ampun Haechan" panik Jaemin dan segera menghampiri suaminya itu.

Dia memegang tangan Haechan yang terkena air panas itu dengan raut khawatir.

" Kamu ngapain?"

" Aku lapar "

" Kenapa tidak minta tolong kami lihat terluka kan siapa yang repot " bentak jaemin

" Maaf "

" Ck sekali saja jangan menyusahkan bisa ngga sih " ucap jaemin tanpa sadar membuat Haechan memandangi jaemin dengan wajah datar

" Lepas gw bisa sendiri " balas Haechan melepaskan tangannya dengan kasar dan itu berhasil membuat jaemin terkejut.

" Chan " panggil jaemin saat Haechan membersihkan serpihan kaca tadi.

Dan Haechan tidak menjawab nya dia fokus pada kaca yang ia punguti.

" Sini biar aku saja " ucap jaemin

" Sana biar gw sendiri "

Jaemin terkejut tentu saja, tidak biasanya Haechan menggunakan kata gw dan Jaemin tahu kalo Haechan sedang marah.

" Udah sekarang kamu duduk biar aku masakin" ujar Jaemin

" Ngga usah gw ngga lapar " Haechan beranjak pergi setelah menyelesaikan membersihkan kaca tersebut.

" Chan tunggu kamu kenapa?" cegah jaemin sembari memegang tangan suaminya itu.

" Kamu tanya kenapa hm, dengar sejak tadi pagi kalian tidak mempedulikan gw seperti gw engga di anggap di sini dan sekarang kalian bahkan sudah tidur duluan tanpa memperdulikan suami kalian sudah makan apa belom kalo kalian ada masalah sama gw bilang biar gw bisa jelasin apa, kenapa dan bagaimana itu semua bisa terjadi biar ngga salah paham " ucap Haechan menatap tajam ke arah Jaemin. Sungguh dia emosi sekarang dan dia harus bisa menahannya kalau tidak Jaemin akan menjadi sasarannya

" Gw mau tidur jangan ganggu" ucap Haechan beranjak dari dapur meninggalkan Jaemin yang masih setia berdiri di tempatnya.



















.
.
.
.
.
.
.
.

Gimana?

Semoga suka ya...

Okey kita lanjut ke chapter selanjutnya

Happy reading guys 💗

4 wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang