07

2.8K 464 14
                                    

Tidak ada tepukan tangan dari asrama slytherin, hampir sebagian siswanya menatap tidak percaya ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada tepukan tangan dari asrama slytherin, hampir sebagian siswanya menatap tidak percaya ke arahnya. Lilian tidak tersinggung dan hanya tersenyum dan melambai semangat, dia lebih membuat dirinya terlihat gila dan aneh. Bersenandung secara acak dan melangkah dengan melompat-lompat seperti yang sering di lakukan Luna dan duduk disamping Lian Wei yang juga masuk Slytherin—gadis yang duduk di kereta dengan mereka tadi— dia menonjolkan kalung butterbeer-nya dan mendapat bisikan-bisikan kejam.

"Demi Salazar Slytherin, kita mendapat seorang lovegood?"

"Kurasa topi itu tidak melihat pikirannya dengan baik, lihat kalungnya ugh."

"Topinya tidak salah menempatkan dia kan? Semua orang tahu keluarga Lovegood terkenal dengan majalah mereka yang gila."

Bisikan-bisikan itu berhenti saat profesor Dumbledore berdiri dan menyampaikan beberapa kata upacara penyambutan untuk seluruh murid, beberapa petuah tempat terlarang yang tidak boleh dikunjungi dan barang-barang yang dilarang diakhiri dengan beberapa kalimat yang menurut Lilian sangat aneh. Setelah selesai berpidato Dumbledore mengayunkan tongkatnya ke meja murid dan berbagai makanan muncul—mulai dari; sayur-sayuran segar, kentang tumbuk, daging panggang dan bahkan makanan pencuci mulut seperti puding, kue mentega dan banyak lagi membuat Lilian tercengang dengan banyaknya jenis makanan.

Melihat ke samping, Lilian mencoba berbasa-basi setidaknya ke gadis disampingnya.

"Halo Lian Wei, kurasa kita belum berkenalan secara benar di kereta."

"Tidak apa-apa, kau tertidur tadi saudara kembarmu dan temanmu sudah memperkenalkan mu padaku." Lian Wei mengangguk mengerti, dan mulai mengambil makanan.

Lilian tersenyum kecil dan ikut mengambil beberapa makanan untuk dia makan juga, tiba-tiba dia merasa ada hawa dingin yang muncul disebelahnya, sama dinginnya dengan gelang di tangan kirinya. Lilian menoleh dan melihat hantu transparan bersinar keperakan berdarah-darah duduk di sebelahnya dan menatap kosong ke arahnya.

"Halo?" Lilian menyapanya, sedikit mendongak untuk melihat wajahnya yang juga berlumuran darah.

"Kau tidak takut?"

"Kenapa kau berdarah? Apa kau mati secara mengerikan? Siapa namamu?"

Hantu itu hanya menatapnya kosong terlihat menakutkan dengan wujudnya—hantu itu pindah menembus meja di depannya dan duduk disamping anak laki-laki yang pucat ketakutan, setelah merasa tidak bisa menakuti Lilian.

"Itu Baron berdarah. Rumor mengatakan, dia dengan nyonya abu-abu—si hantu Ravenclaw adalah orang yang hidup di masa para pendahulu Hogwarts." Lian Wei mengambil inisiatif untuk menjelaskan setelah melihat gadis di sampingnya diacuhkan secara menyedihkan oleh hantu tadi.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang