11

2.5K 443 0
                                    

⤍⤍⤍ Tacenda ⤌⤌⤌

Gosip menyebar dengan cepat, banyak yang mengira 'Harry Potter' adalah pewaris Slytherin sesungguhnya, setelah berbicara bahasa ular 'parselmouth' di klub duel semalam.

"Kau mengira seperti itu Lian?" Lilian bertanya pada Lian Wei, menguji keakuratannya kali ini.

"Bisa tidak, bisa ya. Seperti yang kita ketahui parselmouth terkait dengan keturunan Salazar Slytherin. Entah Potter keturunannya atau tidak, itu masih abu-abu." Lian Wei berbicara dengan tenang. Matanya masih melihat majalah Quibbler yang dia pinjam dari Lilian.

Lilian heran Lian Wei tidak terlihat terganggu membaca berbagai macam konspirasi dan hewan imajiner yang di ciptakan ayahnya. Mungkin itu terlihat seperti membaca dongeng bagi Lian Wei.

"kau benar. Kasus ini masih abu-abu. Malfoy berkoar-koar dia akan menangkap pewaris Slytherin, itu sangat lucu," Lilian mengingat dengan jelas Malfoy berkoar-koar di depan dua pesuruhnya, menghasilkan tatapan kagum yang bodoh dari dua bocah gempal itu.

"SERANGAN! SERANGAN! SERANGAN LAGI! ORANG MAUPUN HANTU TIDAK ADA YANG SELAMAT! SELAMATKAN DIRI! LARI!" teriakan Peeves terdengar dari kejauhan
Orang-orang disekitar mereka mulai berlari ke arah teriakan itu.

"Luna!!" panggil Lilian saat melihat adiknya di kerumunan. Dia menarik tangan Luna dan membawanya ke sampingnya.

"Jangan jauh-jauh dariku Lun. Kita tidak tau serangan yang di maksud. Jangan ke sana." Luna mengangguk dan matanya berbinar-binar melihat Lian Wei memegang Quibbler.

"Apa kau menyukai membaca Quibbler Lian Wei?" Lian Wei yang masih memperhatikan orang-orang yang menuju ke Peeves, menoleh ke Luna.

"Bisa dibilang begitu. Aku sangat menyukai Rune yang ditulis ayahmu Luna."

"Benarkah? Itu bagus. Aku akan bilang pada ayah untuk memperbanyak Rune nya," Luna berbicara dengan ceria. Dia senang ada yang menyukai majalah ayahnya.

Lilian menatap Lian Wei dengan pandangan 'terimakasih' yang dibalas Lian Wei dengan senyum tipis.

"Itu sangat mengerikan. Badan anak Hufflepuff itu kaku. Sangat kaku seperti membatu. Bahkan Hantu Gryffindor juga terkena serangan itu." Lilian mendengar anak-anak Slytherin tahun ke atas berbicara tidak jauh darinya.

"Rumor itu benar. Pewaris Slytherin hanya menyerang keturunan muggle. Aku beruntung aku blasteran."

"Ya, dia hanya menyerang keturunan muggle. Kau tahu? Anak Gryffindor tahun ke 2 yang kena serangannya. Aku melihatnya sekilas di ruang kesehatan. Tubuhnya sama seperti yang kita lihat tadi."

Lilian melihat Luna dan Lian Wei ikut mendengarkan.

"Yah tidak ada alasan bagi pewaris Slytherin untuk tidak menyerang kita saat kita lengah kan? Luna jangan berkeliaran sendirian. Pastikan ada orang dari jarak pandang mu saat kau jalan-jalan. Kau juga Lian Wei. kita tidak tahu sosok yang menyerang kita." Lilian memberikan petuah pada Luna dan Lian Wei.

"Aku akan mengingatnya," kata Luna. Lilian Wei hanya mengangguk.

"Aku ingat. Aku ingin menunjukkan sesuatu pada kalian. Bertemu disini jam 4 sore besok. Pakai pakaian hangat," Luna tersenyum misterius, dan pergi dengan gaya melompat-lompat yang riang.

"Saudarimu sangat manis," ucap Lian Wei.

"Kau benar." Lilian setuju.

"Tidak sepertimu."

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang