09

2.6K 467 3
                                    

⤍⤍⤍ Tacenda ⤌⤌⤌

"Hujan," ucap Lian Wei. Dia mengangkat tangannya dan menikmati tetesan hujan di tangannya.

"Kau terlalu dramatis Lian." Lilian terkekeh. Mereka saat ini sedang duduk di Koridor dekat tembok yang menghadap langsung ke halaman luas berumput di Hogwarts. Tidak ada kelas saat akhir pekan, dan terlalu dingin di common room Slytherin, jadi Lilian dan Lian Wei pergi keluar.

"Halo Lilian, Halo Lian Wei. Cuaca sangat dingin akhir-akhir ini. Kuharap kalian tetap sehat." Suara khas Luna tidak terdengar seperti biasanya, membuat mereka berbalik dan menemukannya membungkus dirinya dengan syal biru tua hadiah dari ibu, dan Jaket berwarna coklat tebal. Wajahnya pucat dan terlihat seperti akan jatuh.

"Luna? Kau tidak terlihat baik-baik saja? Apa kau demam?" Lilian mendekat dan menaruh tangannya di dahi Luna. Panas

"Ikut aku. Aku akan mengantarmu ke Madam Promfey. Kau ikut Lian?"

"Tidak. Pergilah sebelum saudarimu pingsan. Aku akan berada di perpustakaan." Lian Wei melambai dan pergi.

"Ayo Lun.." Lilian menarik pelan Luna yang terlihat lemah.

Di perjalanan mereka bertemu Ron, Harry Potter dan Hermione Granger berjalan berlawanan arah. Lilian mengabaikan mereka dan hanya fokus memegang Luna. Sekilas dia bisa melihat Ron terlihat khawatir melihat Luna tapi membuang muka saat melihat Lilian.

Saat mereka sampai Madam Promfey menyuruh Luna tinggal sehari karna dia tidak hanya Flu tapi juga demam. Madam Promfey memberi Luna Ramuan merica ajaib yang membuat telinganya mengeluarkan asap sedari tadi.

"Bisakah aku tinggal bersama Luna, Madam Promfey?"

"Tidak sayang. Kau akan tertular nanti. Aku sudah cukup lelah dengan banyaknya murid yang terkena flu disini. Aku akan menjaga saudarimu. Pergilah," usir Madam Promfey, tidak lupa Madam Promfey memberinya sebotol ramuan merica ajaib. 'Jaga-jaga jika kau flu' katanya.

"Terimakasih Madam Promfey." Lilian mengucapkan selamat tinggal pada Luna yang lemah dan masih mengeluarkan asap dari telinganya lalu pergi.

Di perjalanan dia dikagetkan dengan Peeves hantu jail yang muncul di depannya secara tiba-tiba. "Sialan Peeves."

"Albino mengumpat, albino mengumpat.." Peeves bernyanyi dan tertawa lalu pergi melewati tembok di sampingnya.

"Umpatan yang bagus," Lilian berbalik dan menemukan murid laki-laki tampan berambut hitam dan bermata abu-abu. Dia memakai pakaian pemain Quidditch berwarna kuning.

"Oh. Aku lupa memperkenalkan diri. Cedric, Cedric Diggory." Cedric mengulurkan tangannya. Lilian membalas uluran tangannya, dan melepasnya.

"Lilian Lovegood."

"Kita tetangga. Aku tinggal tidak terlalu jauh dari rumahmu, dekat dengan keluarga Fawcett."
Cedric memegang sapu Quidditch nya dengan gugup.

Diggory. Orang yang pertama mati sekembalinya Voldemort.

"Ya. Aku pernah mendengar keluargamu dari Mr Weasley." Lilian memang pernah mendengar Mr Weasley menceritakan ayahnya Cedric.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang