Prolog

6.8K 598 13
                                    

Sarah membuka matanya pelan, berkedip lalu berkedip lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarah membuka matanya pelan, berkedip lalu berkedip lagi. Dia tak bisa melihat yang ia bisa lihat hanya gambar buram tak fokus yang berada didepannya.

Bayangan buram itu memeluknya dan mengangkatnya ke pelukannya seolah Sarah hanya benda kecil yang bisa dibawa kemana-mana.

Tunggu? kenapa dia begitu ringan?

Sarah berusaha menggeliat keluar dari tangan yang memeluknya, tapi ia tidak mengerti kenapa ia bisa disini? Bukankah seharusnya ia sudah mati? Apa dia sudah sampai di neraka? Apa tangan ini tangan yang akan menyiksanya di neraka?

Lelah karena usahanya sia-sia ia berusaha menajamkan inderanya yang lain.

Apa yang terjadi padaku? Kenapa anggota tubuhku yang lain tidak berfungsi seperti yang seharusnya. Aku benar-benar di neraka?

Berusaha membuat suaranya keluar tapi yang terjadi hanyalah ia yang menangis keras.

Sarah menyerah dengan apa yang terjadi biarkan neraka menghukumnya. Ini memang konsekuensi perbuatan yang tidak ingin dia jalani di hidupnya.

Menangis dan terus menangis membuat seseorang yang menggendongnya panik dan menyerahkan Sarah ke tangan lain yang lebih kecil. Merasakan pelukan yang nyaman membuat Sarah tertidur dengan sesuatu yang tidak disadarinya menempel di mulut kecilnya.

Sudah dua bulan berlalu Sarah bisa melihat kembali walau hanya dengan jarak fokus tertentu dan juga suara-suara yang sudah mulai ia dengar. Dari kesimpulannya ia bisa mengatakan bahwa ia terlahir kembali dan juga ia punya saudara kembar.

Sarah meratap dan menatap langit-langit kamarnya yang berbentuk bundaran unik.

Nama baru yang diberikan orang tuanya terdengar unik, Lilian Lovegood. Melihat adik kembarnya yang dinamai Luna Lovegood, entah kenapa membuatnya merasa janggal. Mendengar namanya terasa seolah-olah dia pernah mengenalnya.

Kehidupan-nya kali ini sangat aneh mereka bisa memakai sihir yang membuat benda-benda melayang kesana kemari. Ini tidak bisa diterima oleh akal sehatnya. Tongkat kayu yang selalu bersama mereka itu pasti sumber sihirnya, ya kan?


***

"Ayo Lilian kecil ambil boneka snorkack-mu." Sarah merengut. Seolah olah dia akan merangkak ke sana demi boneka yang ayahnya klaim sebagai snorkack bertanduk kisut. Tapi entah kenapa ia merasa tidak bisa melawan godaan itu. Untuk menyenangkan ayahnya dia akan maju, ya!

Sambil merangkak pelan ia berjalan menuju ayahnya dan mengambil boneka itu lalu menggigitnya kuat-kuat. Terkutuk lah mulut kecil ini dan keinginan giginya untuk tumbuh, giginya terasa gatal hingga ingin mengigit apa saja yang dia lihat. Sementara itu Luna memukulnya dengan duplikat bonekanya seolah marah melihatnya menyakiti snorkack yang sudah basah dengan air liurnya.

Oh gadis kecil. Bisa berbahaya memukulku seperti itu, itu sangat tidak terpuji.

Lilian menyeringai sementara matanya menatap Luna dengan lucu. Ibunya memekik dan membawa Luna menjauh darinya sedangkan ayahnya hanya tertawa sambil menggumamkan sesuatu tentang snorkack yang berapi-api.

Entah bulan yang ke-berapa Sarah sudah tidak peduli. Menatap dirinya di cermin ia bisa melihat kesamaan fisik dengan keluarganya. Sedangkan saudarinya memiliki rambut pirang kotor yang sama dengan ibunya, Lilian memiliki rambut putih yang sama dengan ayahnya. Warna mata mereka sama dengan ibunya perak kelabu. Wajah mereka bisa dibilang tidak begitu mirip 'kembar tak identik' kata ibu mereka.

Baru-baru ini ia mengetahui nama ayah dan ibu barunya berkat rekan kerja ibunya.

Xenophilius dan Pandora Lovegood.

Xenophilius, Pandora, Luna.. tunggu! Luna? Luna.. Dimana aku pernah mendengarnya. Seluruh keanehan di dunia ini, Mantra-mantra sihir yang biasa keluar dari bibir ibu dan ayah terasa familiar. Wanita berambut merah yang berisi dan cerewet, kalau tidak salah namanya Molly Weasley?

Sarah mengerutkan keningnya. Semua ini seperti di buku yang pernah ia baca semasa kecilnya, orang-orang ini terasa seperti keluar dari buku yang berjudul 'Harry Potter'.

oh shit.. ini sama sekali bukan kehidupan kedua.

Aku tidak mengerti mengapa aku bisa masuk ke dalam cerita ini. kenapa aku disini? dan lebih penting kenapa aku yang tertarik ke dunia ini?

 kenapa aku disini? dan lebih penting kenapa aku yang tertarik ke dunia ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang