25

2K 384 54
                                    

⤍⤍⤍ Tacenda ⤌⤌⤌

Delegasi dari Beauxbatons dan Durmstrang telah tiba beberapa menit yang lalu. Mereka saat ini sudah berada dalam aula besar mendengar Dumbledore menyampaikan informasi tentang Turnamen Triwizard.

Di depan Dumbledore sudah ada peti tua yang baru saja diletakkan Filch dengan hati-hati.

"Siapa saja yang berminat mendaftarkan diri sebagai sang juara harus menulis nama dan sekolahnya dengan jelas di atas secarik perkamen dan memasukkannya ke dalam piala," kata Dumbledore. "Para peminat punya waktu dua puluh empat jam untuk memasukkan nama mereka. Besok malam, Halloween. Si Piala akan mengembalikan tiga nama yang paling layak mewakili sekolah masing-masing. Piala ini akan diletakkan di aula depan malam ini,  supaya mudah di capai oleh siapapun yang ingin ikut bertanding."

"Untuk memastikan agar tidak ada pelajar di bawah umur yang menyerah terhadap godaan," kata Dumbledore lagi. "Aku akan membuat lingkaran batas usia di sekeliling piala api setelah piala ini di letakkan di aula depan. Tak seorangpun yang berusia di bawah tujuh belas tahun dapat melewati lingkaran ini."

"Yang paling akhir, aku ingin menekankan kepada kalian yang berminat ambil bagian, bahwa turnamen ini tak bisa dianggap enteng. Begitu juara telah dipilih oleh piala api, dia wajib mengikuti turnamen sampai akhir. Pemasukan nama kalian ke dalam piala api merupakan kontrak sihir yang mengikat. Tak boleh berubah pikiran jika kalian terpilih menjadi juara. Karena itu kalian harus yakin benar, bahwa kalian sepenuh hati bersedia bermain sebelum memasukkan nama kalian ke dalam piala. Sekarang kurasa sudah waktunya sudah tiba untuk tidur. Selamat tidur kepada semuanya." Perkataan terakhir Dumbledore membuat mereka bergegas untuk kembali dengan beberapa murid yang sibuk membicarakan soal turnamen.

Keesokan harinya, Lilian memakan roti panggang dengan tenang dia duduk di samping Luna. Memperhatikan ketika semua anak-anak durmstrang memasukkan nama mereka ke piala api. Beberapa menit setelahnya kembar Weasley turun dengan lagak yang sombong, mereka mendekati piala api yang dilingkari batas usia.

"Mereka terlalu senang, apakah mereka mengira Dumbledore tidak memperkirakan ini?" kata Luna dengan gelengan pelan. "Otak mereka pasti kabur dengan beberapa wrackspurt" tambahnya.

Lilian tertawa, dan kembali memperhatikan saat Fred memasuki lingkaran batas usia dengan seringai nakal di bibirnya. George di belakangnya tersenyum lebar dan ikut melompat masuk. Tetapi terdengar desisan keras begitu mereka masuk. Si kembar Weasley terlempar dan ada asap putih yang mengitari mereka sebelum menghilang menampilkan janggut putih panjang yang identik di kedua dagu mereka. Seluruh aula tertawa keras.

"Aku sudah memperingatkan." Suara Dumbledore terdengar geli, semua orang melihat ke arahnya. "Kusarankan kalian berdua menemui madam Pomfrey. Dia sudah menangani Miss Fawcett dari Ravenclaw dan Mr Summer dari Hufflepuff. Keduanya memutuskan untuk menuakan diri sama seperti kalian. Meskipun harus kuakui janggut mereka tak sebagus janggut kalian berdua." Dumbledore terkekeh geli.

Fred dan George diikuti Lee Jordan 'komentator Quidditch' pergi menuju hospital wings dengan saling menertawakan satu sama lain.

Lilian di samping Luna menggeleng sambil terkekeh. "Janggut putih itu sangat kontras dengan rambut merah mereka."

"Oh lihat, Chaser Gryffindor memasukkan namanya," seru orang di dekat mereka. Gadis berkulit hitam cantik itu berjalan dengan percaya diri dan memasukkan namanya di sambut tepukan riuh, dia berjalan dengan tersipu malu memasuki aula besar untuk sarapan.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang