10

2.5K 462 5
                                    

⤍⤍⤍ Tacenda ⤌⤌⤌

Ini sudah lewat jam malam dari yang di tentukan untuk anak kelas satu. Lilian terkapar terengah-engah di ruang kebutuhan, dia menunggu sebentar untuk mengisi kembali energinya, lalu mengambil barang-barangnya.

Dia melihat belati dan pedang kuno yang dari tadi tak tersentuh. Lilian lama mempertimbangkan untuk mengambilnya atau tidak.

Dia mengambilnya. Sebuah belati yang berkilat dan tajam, dan menaruhnya di tasnya.

Keluar dari ruang kebutuhan dia memperhatikan situasi. Saat ini situasinya agak menguntungkan. Mrs Norris membeku, berarti tinggal Filch yang harus ia waspadai. Berjalan dengan pelan di koridor dia turun dan menuju ke lantai satu. Mendengar suara mendesis dia berhenti dan menajamkan telinganya. Terdengar seperti ada yang merayap menjauh darinya.

Shit Bassilik. Lilian membeku dan mengabaikan ular itu, dan cepat-cepat menuju ke ruang bawah tanah Slytherin.

Kalau Lilian tidak salah ingat ada anak yang membeku setelah pertandingan Quidditch, dia anak yang Lilian lihat waktu itu sedang memotret Harry dan si narsistik Gilderoy.

Masuk ke common room Slytherin. Lilian pergi ke kamarnya, dan mendapati Lian Wei sedang memeriksa perkamen nya.

"Kau belum tidur Lian?"

"Pertanyaan yang sama untukmu." Masih melihat perkamen nya, Lian Wei terlihat kesal.

"Mood mu sepertinya buruk. Cuman saran pergi tidur. Wracksputs terlihat berdengung di sekitarmu." Lilian menaiki kasurnya dan menutup matanya.

"Sama untukmu. Kau terlihat kelelahan." Lian Wei ikut berbaring dengan hembusan nafas kasar.

"Ya, kita berdua terlihat lelah." Mereka berdua menutup mata dan tertidur.

***

"Siapa dari kalian yang bisa menyebutkan pose ku yang paling terkenal di buku ku," si narsistik Gilderoy atau profesor Lockhart bertanya dengan senyum nya yang menawan.

Teressa mengangkat tangan dengan semangat.

"Ya, Miss Jones?"

"Pose saat kau berdiri di atas Troll gunung?" Teressa menjawab dengan pipi yang memerah, sebenarnya bukan hanya Teressa saja yang tersipu, anak-anak perempuan lain di kelas ini juga tersipu-sipu, bahkan Lian Wei sedikit memerah. Ah.. pesona pria tampan. Lilian tertawa dalam hati.

"Kau benar Miss Jones, 10 poin untuk Slytherin."

Kelas pertahanan terhadap sihir hitam sama sekali tidak berguna, yang dilakukan profesor Lockhart hanya melakukan sesi tanya jawab tentang dirinya sendiri, dan bercerita tentang petualangan hebatnya.

Lilian tidak tahan, dia mengangkat tangannya.

"Profesor Lockhart boleh aku pergi ke Madam Promfey? kurasa perutku sakit," tangannya segera dia taruh ke perutnya berpura-pura itu sakit.

"Kau tidak perlu ke Madam Promfey Miss Lovegood, aku akan menyembuhkannya dalam lima detik," sambil memasang senyum yang memperlihatkan gigi-gigi putihnya, Profesor Lockhart mulai siap melambaikan tongkatnya mengabaikan Lilian yang pucat pasi.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang