28

1.7K 323 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lilian merasa banyak waktu berlalu dengan cepat disini. Pertengahan Januari, dia memilih tidak ikut kunjungan ke Hogsmeade dan memilih duduk dengan tenang di asramanya setelah selesai mengunjungi ruang kebutuhan.

Pikirannya mengembara saat menatap bara api yang padam di depannya. Jari-jari nya memutar-mutar tongkatnya dengan lihai.

Lilian belum bisa menemukan siapa orang yang memasukan nama Harry. Itu bisa saja Igor Karkaroff atau orang lain.

Jika dia mengetahuinya pun itu terasa percuma. Orang itu sudah memasukkan nama Harry, tidak ada lagi yang bisa di cegah.

Menolong Cedric Diggory dari kematian rasanya mustahil. Lilian sudah memikirkan segala cara untuk menghentikannya. Terlalu beresiko.

Tidak mungkin dia dengan bodoh memilih untuk memasuki labirin secara diam-diam dan mencegah Cedric untuk memegang piala itu, Labirin itu pasti dijaga ketat. Atau lebih bodoh lagi pergi ke makam ayah Tom Riddle dan menghadapi Voldemort, dapat di pastikan Lilian akan mati secara sia-sia karena menghadapi penyihir paling gelap. Lagipula Lilian tidak tahu dimana makamnya.

Lilian menghela nafas panjang dan menyalakan bara api yang padam.

"Incendio."

Matanya terus terpaku ke api yang sekarang menyala-nyala melahap kayu bakar yang secara ajaib terisi kembali.

Sinar perak dari gelangnya terpantul karena nyala api membuat Lilian menatap gelang yang di berikan Query padanya.

"Itu gelang kuno yang dimiliki oleh istri Ignotus peverell, dia bisa memantulkan mantra untuk melindungi diri dari satu kutukan paling tak termaafkan, 'Killing Curse'."

Terpikir olehnya untuk memakaikan gelang ini untuk Cedric, tapi dia ingat gelang ini tidak ingin melepaskannya dan akan membakar tangan lain yang mencoba memakainya.

Hanya ada satu cara terakhir yang sangat sederhana untuk menyelamatkan Cedric, dia hanya harus melakukannya dan membiarkan Cedric memilih pilihannya sendiri tanpa sadar.

Hanya itu yang bisa kulakukan.

***

Fokus ke tugas rune yang dia sedang terjemahkan, perhatian Lilian terganggu ketika Harry Potter duduk tak jauh darinya membawa banyak tumpukan buku yang dia ambil dari rak perpustakaan bagian terlarang. Lilian mengangkat satu alisnya ketika melihatnya. Harry seperti nya tak menyadarinya ada disini.

Lilian kembali mengerjakan tugasnya tidak berniat mengganggu Harry yang terlihat sangat frustasi menghadapi tugas ke duanya besok.

"Lilian."

Terkejut ketika mendengar suara Harry yang tiba-tiba di ada di dekatnya membuat Lilian dengan cepat menatapnya waspada tapi itu terganti menjadi netral saat melihatnya.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang