12

267 19 0
                                    

Semilirnya angin menjatuhkan daun-daun kering dari tangkainya, melayang dan tergeletak tepat di sekitar dua insan yang kini terduduk di kursi taman rumah sakit.
Langit men-jingga Udara Pun sedikit mendingin hingga di balut-nya tubuh Jake dengan Jaket hitam milik Heeseung yang beraroma kan Cotton candy.
Mereka terdiam cukup lama untuk menikmati indahnya senja dihadapan mereka sore ini.

"Kak Hee, kalau aku terlahir kembali rasanya aku ingin menjadi udara saja, meski tak bisa terlihat tapi dia slalu ada, Slalu menemani walau acap kali terabaikan, dan slalu dibutuhkan ketika orang² mulai merasa pengap"

Heeseung merangkul erat tubuh ringkih Jake. "Jaeyun, menjadi dirimu seperti sekarang sudah sama seperti udara yang kamu inginkan sayang. Buktinya Kamu selalu ada saat aku butuh. Kamu tak perna jauh dariku meski aku seringkali mengabaikan mu. Dan kamulah satu-satunya orang yang ku butuhkan untuk melewati kerasnya dunia ini. Maaf karena aku pernah ingin menyerah sayang"

Jake bergerak mengambil posisi nyaman dalam dekapan Heeseung. "Wangi ini adalah yang aku rindu, kak cerita sesuatu dong tentang apa saja, biar aku gak tertidur disini, tapi aku peluk kakak erat ya, biar rasa sakit di tubuhku sekarang berkurang" pinta Jake dengan suara yang semakin melemah hampir tak terdengar oleh Heeseung.

Mata Heeseung berkaca, dengan suara bergetar dia mengikuti pinta kekasih cantiknya
"Kamu ingat Taehyun temanku, dia cerita saat kamu pingsan dan dilarikan ke ruang kesehatan dialah yang menunjukan Jalan pada sunghoon, sangking paniknya melihat kamu yang pingsan, pas balik kelas dia sampe lupa kalo dia lagi pegang roti dan dia pikir itu penghapus dan tanpa sadar dia pakai buat menghapus papan tulis.  Dia pun kena tegur sama dosen Soobin. Pas balik dari kelas dia Ke basecamp dan- " Heeseung belum sempat menghabiskan kalimatnya namun rangkulan jake terasa mengendur dan terlepas serta tubuh jake jatuh begitu saja dalam dekapan Heeseung. Air mata Heeseung tak lagi bisa terbendung, dia eratkan pelukannya pada si terkasih. Sore ini ditemani angin, senja dan matahari yang tenggelam, Jaeyun Pamit.

SEMESTA-KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang