Aku berjalan dengan pikiran kosong menuju tempat-tempat dimana aku dengan Jaeyun-ku membuat kenangan. Langkah demi langkah memoriku bermunculan, bayangnya yang tersenyum melewati hari-hari bersamaku.
Hingga kakiku berhenti tepat ditepi laut, tempat dimana aku jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada Jaeyun-ku, 3 tahun lalu.
Kala itu Jaeyun-ku menangis sendirian disana dia terlihat sangat cantik saat menangis. saat ku dekati, dengan rasa malunya dia bercerita pada orang asing sepertiku jika baru saja dia membuang kalung persahabatannya karena sahabatnya lebih memilih pergi meninggalkannya tapi lalu dia menyesal telah melempar kalung itu ke laut, dia berusaha mencari nya lagi tapi kalung itu tidak bisa dia temukan.
Aku hanya ingin terlihat keren didepannya hingga ku tawarkan bantuan padanya, mungkin aku sedang bernasib baik, kalung itu bisa kutemukan dengan mudahnya. Dia terlihat sangat gembira hingga tak sadar langsung memelukku.
Detik itu ku ikuti kemanapun dia melangkah hingga sampai Jaeyun-ku menjadi semesta-ku.
Semesta-ku terkasih, senyum mu adalah kekuatanku ~ Heeseung perlahan melangkah kearah laut~
Semesta-ku terkasih, tanpamu hari-hari berlalu kelam ~ dengan tatapan kosong langkah Heeseung semakin jauh kedalam laut~
Semesta-ku terkasih, biarkan aku bahagia bersamamu sekali lagi,..~dengan sisa nafasnya, ia pejamkan mata untuk terakhir kalinya memunculkan bayangan Jake dalam pikirannya.~
Jaeyun-ku, I'll always love You~
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA-KU
Short Story"Jaeyun, kurasa kisah kita harus sampai disini" keputusan sepihak dari balik ponsel yang ku genggam benar terucap langsung dari belah bibir Heeseung. "Kamu tidak benar² bisa melengkapi sisi kurang ku"
