11

230 20 0
                                    

Mesin monitor pasien menunjukkan stabilnya kondisi Jake saat ini dan perlahan mata Jake terbuka, tangannya sedikit kaku untuk digerakkan saat menoleh dilihatnya Heeseung tengah menggenggamnya dalam tidur. Jake tersenyum sebelum akhirnya melepas alat bantu pernafasan dari hidungnya. Perlahan diusapnya surai heeseung.
Heeseung terkejut dan segera membuka matanya. Dilihatnya Jake yang tersenyum manis kearahnya.
Cantik, sungguh Cantik Jake pagi ini.
"Sayang kok dilepas, emang udah ngerasa baikan hmm"
Yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan sambil tersenyum manis.
"Ya Udah aku panggil dokter ya" heeseung menekan bel merah yang ada didinding dan tak lama perawat dan dokter Jay masuk menemui mereka.
"Maaf tuan, pasien mau dicek kesehatannya dulu harap tunggu diluar" pinta salah satu perawat pada heeseung.

Heeseung keluar ruangan, dia sedikit terkejut saat mendapati sunghoon yang tengah duduk menunggu untuk bisa mengunjungi Jake. Dengan canggung Heeseung ikut duduk disebelah Sunghoon, dilihatnya tatapan lelaki itu kini sedikit bersahabat.

"Semalam Jay sudah cerita kalo dia cerita semuanya tentang Jake padamu. Jujur aku belum memaafkan mu, tapi kuharap kau bisa menjaganya lebih baik lagi."

Jay keluar dan mempersilakan keduanya menemui Jake. Sebelum itu Jay memeluk suaminya untuk mencoba menenangkan. "Sayang, mau ku temani kedalam tapi sebelumnya ada yang ingin aku bicarakan padamu" ucapan Jay diberi anggukan oleh Sunghoon.

Jay mengusap lembut kedua pipi suaminya "Sunghoon sayang, tolong ikhlaskan Jake apapun yang terjadi nanti"

SEMESTA-KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang