~♡~
Setelah kurang lebih 30 menit menangis, akhirnya Hanni kembali tenang, ketiga teman Hanni berada diluar, mengusir para siswa yang mencoba mengintip.
"Udah ya nangisnya. Setengah jam loh Han, nanti lo sesek nafas" ucap Danielle, posisi mereka masih berpelukan. Hanni masih sesenggukan,
"M-maaf" gumam Hanni, Danielle mengerutkan keningnya
"Hah?" Danielle melepaskan pelukan mereka
"Maaf" ulang Hanni sambil menunduk
"Gara - gara gue, lo jadi kayak gini" lanjut Hanni parau,
"Gue ada di depan lo, bukan dibawah. Ayo ngadep sini" Hanni langsung mendongak,
"Denger ya, ini bukan salah elo kok, guenya aja yang teledor. Lagian gue faham, lo itu cuma mencoba menjaga diri, takut kalo gue beneran mabuk terus ngelakuin sesuatu yang mungkin lebih buruk dari malem itu" jelas Danielle sambil mengelus puncuk kepala Hanni.
"Lo gak benci sama gue?" Tanya Hanni sambil menatap mata Danielle,
"Emangnya kenapa gue harus benci sama elo?" Danielle justru balik bertanya
"Gue udah jahat sama lo selama ini, gue udah nyakitin perasaan elo dengan kata - kata dan sikap gue" jawab Hanni, ia merasa bersalah karena sudah keterlaluan.
"Denger ya Pham Hanni! Eh ralat, Hanni Marsh" ucap Danielle sambil menangkup wajah Hanni
"Hmmmmm gimana ya jelasinnya?" Danielle menggaruk pelipisnya,
"Jadi gini, gue paham betul posisi lo kek gimana. Lo ngelampiasin semua amarah dan kekesalan lo ke gue itu wajar - wajar aja sih menurut gue, karena disini emang pihak yang paling dirugiin itu elo. Dan kalo lo tanya apa gue benci sama lo , jawaban gue enggak, tapi kesel sih pasti" Danielle menjeda kalimatnya sebentar
"Lagian, ya. Tuhan aja maha memaafkan, masa gue yang manusia biasa gak bisa? Jadi intinya gue udah maafin elo. So, berhenti nyalahin diri lo sendiri oke" Hanni tertegun mendengar semua ucapan Danielle, dia jadi semakin bersalah.
"Tapi Dani, gue..."
"Ssttttt, udah cukup. Sebenarnya sih ada alesan lain juga kenapa gue gak bisa marah sama lo" ucap Danielle sambil menunjukkan smirk nya.
"Apa?" Tanya Hanni penasaran.
"Ada deh. Ntar kalo timingnya udah pas bakalan gue jelasin" jawab Danielle
"Dihh main rahasia - rahasiaan segala" Hanni mencibir,
"Btw, tadi lo nangis histeris kek gitu karena khawatir ke gue?" Tanya Danielle penasaran, Hanni memalingkan pandangannya.
"Gak" elak Hanni
"Awww, mulai khawatir nih. Bentar lagi keknya lo bakalan jatuh cinta sama gue" goda Danielle. Masih sempet - sempetnya, padahal baru aja pingsan.
"Gak usah kepedean. Tadi gue cuma takut aja kalo lo mati, belum siap gue jadi janda" jawab Hanni asal
"Yeuhh jelek banget prediksi lo" cibir Danielle,
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7
Fanfictionmenceritakan dua remaja yang terpaksa hidup bersama karena sebuah insiden pesta. "Dani, yang bersih dong nyapunya, itu masih kotor" "Berisik banget sih lo. Bantuin juga enggak"