Night talk

1.7K 145 51
                                    

Karena author baik hati jadi double update, langsung aja cuss




~♡~

Sekarang hari Jum'at, sudah terhitung empat hari Danielle menghilang. Rindu? Jujur saja iya, terakhir kali Hanni berinteraksi dengan Danielle yaitu Senin pagi sebelum berangkat sekolah. Hanni mulai risau karena ia tidak bisa menemukan keberadaan Danielle, Minji dan lainnya juga ikut mencari tapi hasilnya nihil.

Hanni baru saja bangun dari tidur siangnya, seperti biasa di hari Jum'at jam pulang sekolah maju lebih awal. Hanni mengambil ponselnya,

"Udah jam 5" gumam Hanni setelah melihat jam di ponselnya, tak lama kemudian samar - samar terdengar suara keributan di lantai bawah,

"Yaelah bang, gue udah jujur ini" ucap seseorang. Hanni sangat familiar dengan suara tersebut

"Dani?" Hanni langsung bangkit dari kasurnya, ingin memastikan kalau itu Danielle, sebelum keluar dia merapikan penampilannya dulu.

Bingo!!

Dugaan Hanni memang benar, dibawah sana ia melihat kakaknya Jay sedang menatap tajam kearah Danielle yang sedang menyeruput teh.

"Udah bangun Han?" Tanya Jay, menyadari keberadaan adiknya yang berdiri di dekat tangga lantai dua, Danielle ikut menoleh ,ntah tiba - tiba suasananya menjadi canggung. Hanni tidak menjawab, ia begitu fokus menatap Danielle.

"Jay, sini bantuin mama" teriak nyonya Pham dari arah dapur, Jay cukup faham kode yang diberikan ibunya.

"Awas aja sampe bikin adek gue nangis lagi, gue penggal kepala lo" ancam Jay lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Hai" sapa Danielle kaku,

"Duhh kek baru pertama kali apel aja, canggung banget anying" batin Danielle. sedangkan Hanni masih diam dalam posisinya,

Dari kejauhan Hanni bisa melihat beberapa lebam di wajah Danielle, bukannya senang ia malah semakin khawatir melihat Danielle datang dengan keadaan seperti ini, Hanni turun menghampiri Danielle dengan raut datar,

"Mau apa lo kesini?" Tanya Hanni ketus, Danielle menelan ludahnya kasar. Ia melirik kearah dapur, ternyata ibu mertua dan kakak iparnya sedang mengamati mereka berdua membuat Danielle semakin gugup.

"Eumm mau jalan gak?" Tawar Danielle tiba - tiba, Hanni memicingkan matanya.

"Random banget sih" batin Hanni, ia menatap lekat Danielle yang terlihat gusar sambil sesekali melirik ke arah dapur. Hanni ikut menoleh,

"Diawasin ternyata"

Bukannya menjawab, Hanni malah balik badan pergi kembali ke kamarnya,

"Lahh gak mau?" Gumam Danielle kecewa, tapi masih bisa di dengar.

"Gue mau ambil jaket" Sahut Hanni. Danielle langsung sumringah,

"Eh gue kan bawa motor" ucap Danielle sambil menepuk dahinya , ia baru sadar kalau datang menggunakan motor.

"Pinjem mobil bang Jay aja lah" monolog Danielle pada diri sendiri.

"Pake motor aja" ucap Hanni

"Tapi..."

"Gak usah jalan kalo gitu" Danielle langsung gelagapan,

"L-loh jangan, yaudah gue minjem helm aja" Hanni menatap Danielle sekilas lalu kembali masuk ke dalam kamarnya untuk cuci muka dan ganti baju.

~♡~

Diluar, Danielle dan Hanni sudah bersiap berangkat, sebelum itu Danielle membantu Hanni memakaikan helm,

24/7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang