12. Gosip

138 31 26
                                    

"Kalian tau kan siapa Shandy?"
"Dan apa kalian tau siapa Fenly?"
Entah ini gosip atau berita
Karena tak semua yang disampaikan adalah fakta

~Author

"Pagi kak Shandy" sapa Fenly yang melihat Shandy turun dari tangga dan menuju ruang makan.

"Pagi adek" jawab Shandy dengan tersenyum. Ah andai saja sapaan ini ia terima setiap hari, mungkin ia akan jauh lebih bahagia dan terhindar dari kata sepi. "Kog Fen yang siapin sarapannya. Bi Siti kemana?" Lanjut Shandy yang memang melihat Fenly sedang mengoleskan selai ke roti yang akan menjadi menu sarapan pagi ini.

"Lagi ke belakang ambil susu. Kata bi Siti kak Shan suka roti selai coklat tapi jarang mau sarapan, kalo yang bikin Fen kak Shan mau makan kan?" Tanya Fenly sambil meletakkan roti yang sudah selesai ia oles dengan selai coklat ke atas piring dan menyodorkannya kepada Shandy.

Lagi-lagi Shandy hanya bisa tersenyum dan membayangkan jika hal ini bisa berlangsung lama. Setelahnya ia menarik kursi kemudian duduk dan memakan roti yang telah disiapkan oleh Fenly. Bertepatan dengan itu Bu Siti datang dari belakang dan membawa susu kemudian menuangkannya ke dalam masing-masing gelas Shandy dan juga Fenly.

"Besok-besok sarapan kak sebelum sekolah. Ngga baik tau skip sarapan"

"Dengerin tuh mas.. emang mas Shandy aja yang selalu alasan telat sekolah padahal emang bangunnya udah siang" Bi Siti pun ikut menimpali ucapan Fenly.

"Gue mau tiap hari sarapan asal yang bikin Lo dan sama Lo" kata Shandy lirih tapi Fenly bisa mendengarnya. Hanya saja ia bingung harus menjawab apa sehingga ia diam dan pura-pura memakan sarapannya.

"Mas Fenly sering-sering ya main ke rumah.. mas Shandy jadi beda banget kalo ada temennya gini.. jadi betah di rumah, jadi sering senyum bahkan ketawa, jadi mau sarapan.. pokoknya beda banget sama mas Shandy yang biasanya ke rumah cuma diem doang dan numpang tidur" Melihat Fenly yang hanya diam, akhirnya bi Siti lah yang angkat bicara.

"Hehehehe iya bi diusahakan dan tergantung yang punya rumah kan" Fenly menjawab sambil sedikit tertawa kikuk karena takut ada yang salah dari perkataannya.

"Kalo udah pernah dibawa ke sini artinya pintu rumah ini selalu terbuka buat orang itu" Jawab Shandy lirih seolah berbicara sendiri.

"Susunya sudah mas, perlu apa lagi?" Tanya bi Siti ketika memang pekerjaannya telah selesai.

"Makasih bi, Shan udah ngga butuh apa-apa bibi boleh kerjain yang lain" Setelah mendengar itu bi Siti mengangguk dan pamit kembali ke belakang untuk mengerjakan pekerjaannya yang lain.

Setelah selesai memakan roti dan meminum susunya, Shandy dan Fenly pun segera meluncur menuju sekolah. Hari ini Shandy menggunakan mobilnya karena memang kondisi tangannya yang belum memungkinkan untuk menyetir motor. Meski sebenarnya tadi ada percekcokan sedikit dengan Fenly yang khawatir jika Shandy menyetir sementara ia belum bisa menyetir mobil sehingga tidak bisa menggantikan Shandy. Tapi bukan Shandy namanya jika ia tidak keras kepala dan tetap mencoba untuk meyakinkan Fenly hingga akhirnya Fenly pun hanya bisa pasrah mengiyakan keinginan Shandy tersebut.

Di sisi lain, Farhan, Gilang dan Ricky sudah berada di sekolah. Sejak tadi Farhan berdiri di balkon memantau ke arah gerbang menunggu Shandy datang. Ia penasaran apakah yang dikatakan oleh Nando kemarin benar. Apa mungkin setelah kejadian kemarin Shandy masih berpikiran untuk bertemu Fenly?

"Sebenarnya Farhan ngapain sih?" Tanya Ricky kepada Gilang. Saat ini mereka tengah duduk di kursi yang memang disediakan di depan kelas sambil melihat Farhan yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka.

"Itu kemarin kita keluar terus ketemu Nando dan dia tanya ke kita Shandy pulang sama siapa atau mungkin sama Fenly jadi Farhan mau mastiin" jawab Gilang santai sedangkan Ricky kaget dan bingung harus apa karena memang ia tau jika saat ini Shandy pasti sedang bersama Fenly.

Untitled || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang